Dark/Light Mode

Bahar Tersangka

Jokowi: Ulama Kok Mukul

Kamis, 20 Desember 2018 12:56 WIB
Presiden Jokowi saat bersilaturahmi dengan pimpinan Pondok Pesantren Darul Ulum, Jombang Jawa Timur, Rabu (19/12). (Foto: IG @Joko Widodo)
Presiden Jokowi saat bersilaturahmi dengan pimpinan Pondok Pesantren Darul Ulum, Jombang Jawa Timur, Rabu (19/12). (Foto: IG @Joko Widodo)

 Sebelumnya 
Terpisah, Presiden Jokowi menepis tudingan kriminalisasi ulama yang dialamatkan kepadanya. Menurutnya, kriminalisasi terjadi bila ada seseorang tidak melakukan apa-apa lalu tersangkut perkara hukum. “Kalau ada yang seperti itu, kasih tau saya, pasti saya urus,” tegas Jokowi di hadapan kiai-kiai se-Madura, kemarin.
Sebaliknya, kata Jokowi, bila ada ulama memukul orang, apalagi sampai berdarah-darah, pasti berurusan dengan polisi. Yang demikian bukanlah kriminalisasi.

“Misalnya ada ulama memukul, urusannya sama polisi. Bukan urusan dengan saya. Bener nggak? Mukulnya sampai berdarah-darah. Saya sih nggak ngerti, tapi polisi mesti bertindak,” jelasnya. Mantan Gubernur DKI Jakarta ini tak habis pikir kenapa dia disebut anti-ulama. Padahal, hampir tiap pekan dia berkumpul dengan ulama. Jokowi menjelaskan tidak anti ulama. Pertama, dengan menetapkan 22 Oktober sebagai Hari Santri Nasional. Bila dia anti ulama, maka Keputusan Presiden soal Hari Santri tidak akan dia tanda tangani.

Baca juga : Bupati Mojokerto Jadi Tersangka Pencucian Uang

Kedua, Jokowi memilih wakilnya juga dari unsur ulama yaitu Ma’ruf Amin, seorang profesor yang juga Ketua MUI dan Rais ‘Aam Pengurus Besar Nahdlatul Ulama. “Fakta kok dibolak-balik. Kalau saya tidak jawab, nanti dibolak- balik lagi. Tugas kita semua menjelaskan ini ke masyarakat,” ujarnya.

Usai acara, Jokowi ditanya apakah pidatonya terkait kasus Bahar? Dia menggeleng. Jokowi hanya ingin menegaskan siapapun kedudukannya sama di mata hukum dan tak ingin ada tudingan pemerintah mengkriminalisasi ulama.

Baca juga : Golkar Pede Kuasai Aceh

Jokowi menegaskan, siapa pun di negara hukum jika tersangkut persoalan hukum akan diselesaikan melalui jalur hukum. Dia tidak ingin persoalan tersebut meluas ke arah kriminalisasi ulama oleh pemerintah. [BCG]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.