Dark/Light Mode

Muhammadiyah Puji Jokowi-Prabowo

Minggu, 14 Juli 2019 10:19 WIB
Ketua 

Umum PP Muhammadiyah, Haedar Nashir (Foto: Istimewa)
Ketua  Umum PP Muhammadiyah, Haedar Nashir (Foto: Istimewa)

RM.id  Rakyat Merdeka - Pertemuan Jokowi dan Prabowo menjadi momentum yang sangat penting dan bagus untuk merawat kerukunan. Utamanya dalam kehidupan politik kebangsaan.

Hal itu diutarakan Ketua Umum PP MuhammadiyahHaedar Nashir, di kantor PP Muhammadiyah, Yogyakarta,  kemarin. “Jokowi dan Prabowo  memberi contoh kenegarawanan yang sangat tinggi bahwa kontestasi politik itu tidak menyebabkan retak sesama tokoh  bangsa,” kata Haedar.

Baca juga : Sebelum Dan Setelah Pilpres, Jokowi Tetap Jokowi

Bahkan, ia merasa, dalam konteks kehidupan nasional pertemuan itu akan merekat kembali  suasana kehidupan kebangsaan. Tentu saja harapannya elemenelemen bangsa jadi lebih bersatu. Kedua, pertemuan itu memberikan masyarakat penguatan untuk kepentingan kohesi sosial atau orang secara umum sering  menyebut sebagai rekonsiliasi politik dalam makna yang longgar.

Yaitu, lanjut Haedar, ketika pilpres ada suasana pembelahan  politik, yang itu wajar, saat selesai dan proses sengketa politik  diselesaikan MK, Jokowi dan Prabowo Subianto menutup dengan silaturahim. “Sehingga, rekonsiliasi nasional atau kohesi sosial kebangsaan itu memperoleh legitimasi yang kuat dari kedua tokoh dan  elite puncak yang berkontestasi  dalam pilpres yang lalu,” ujar Haedar.

Baca juga : Budi Gunawan Muncul di Tengah Jokowi-Prabowo

Ketiga, Haedar memberi apresiasi kepada pertemuan itu. Yang mana, silaturahim Joko Widodo dan Prabowo Subianto telah menjadi energi bagi kehidupan kebangsaan. Artinya, ketika pemilu selesai  kita semua harus melangkah ke depan agar kehidupan kebangsaan betul-betul dihadapkan kepada keinginan bersama. Yakni, membangun bangsa dan negara. “Jangan sampai suasana kehidupan politik yang cukup lama  dalam proses pemilu, kemudian  (membuat) energi kolektif kita  melemah,” kata Haedar.

Haedar merasa, pertemuan  yang dilakukan di Stasiun MRT Jakarta memberi isyarat tempat itu jadi satu simbol kemajuan Jakarta. Artinya, Indonesia boleh berbeda politik tapi begitu selesai kita menatap ke depan. Tujuannya, tidak lain membangun Indonesia berkemajuan. Ia yakin, masyarakat dan segenap komponen bangsa akan bersatu dan membangun negeri tercinta ini jadi Indonesia yang  maju, adil, makmur, bermartabat  dan berdaulat.

Baca juga : Pramono Anung: Pertemuan Jokowi-Prabowo Tak Syaratkan Apa Pun

“Sebagai negara yang modern di tengah persaingan global yang semakin penuh dengan tantangan,” ujar Haedar.

Ia berharap, Allah SWT senantiasa meridhai kita sebagai bangsa. Sehingga,tetap utuh dalam  perbedaan dan menjadi bangsa yang penuh perdamaian tapi membawa kehidupan kebangsaan kita semakin maju. [MHS]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.