Dark/Light Mode

Rawan Dipelintir

Partai Garuda Ingatkan Sri Mulyani Tak Perlu Berlebihan Tanggapi Seruan Boikot Bayar Pajak

Jumat, 22 Juli 2022 13:04 WIB
Wakil Ketua Umum Partai Garuda Teddy Gusnaidi. (Foto: Ist)
Wakil Ketua Umum Partai Garuda Teddy Gusnaidi. (Foto: Ist)

RM.id  Rakyat Merdeka - Wakil Ketua Umum Partai Garuda Teddy Gusnaidi menanggapi pernyataan Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani soal seruan boikot bayar pajak.

Teddy menilai, Sri Mulyani sebenarnya tidak perlu melakukan reaksi yang berlebihan terhadap pihak yang menyerukan boikot bayar pajak, dengan meminta mereka untuk tidak tinggal di Indonesia.

"Karena yang menyerukan (boikot) bisa dipidana, dan yang tidak membayar pajak ada sanksi pidana juga," ujar Teddy dalam keterangan tertulis, Jumat (22/7).

Baca juga : Menteri Hadi Ingatkan PPAT Tidak Terlibat Mafia Tanah

Dia mencontohkan seseorang yang membeli rokok serta perusahaan rokok terkait pajak.

"Orang beli rokok sudah otomatis bayar pajak. Jika tidak mau bayar pajak, berarti dia tidak bisa merokok. Perusahaan rokok tidak mau bayar pajak, pemiliknya dipidana dan izin usaha dicabut," ungkap Teddy, yang juga juru bicara Partai Garuda itu.

"Sudah ada aturan hukumnya, sehingga jika ada yang seperti itu, biarkan proses hukum yang berjalan," tuturnya.

Baca juga : Pengusaha Desak Sri Mulyani Hapus Bea Keluar dan Pungutan Ekspor CPO

Teddy mengungkapkan tak mudah mempraktekkan untuk tidak membayar pajak. Soalnya, rata-rata sudah terikat dengan pajak secara otomatis. "Apa yang masyarakat bayarkan sudah terakumulasi dengan pajak," imbuh Teddy.

Karena itu, banyak yang tidak menyadari bahwa mereka sudah membayar pajak.

"Jadi tidak perlu membuat reaksi yang malah bisa dipelintir dan dimanfaatkan oleh pihak-pihak yang hanya ingin membuat gaduh negeri ini," sarannya.

Baca juga : Jokowi Bakal Hadiri Puncak Peringatan Harganas 2022 Dan Bagikan Bansos Pedagang

Sebelumnya, Sri Mulyani menanggapi seruan berhenti membayar pajak atau #StopBayarPajak yang sempat trending beberapa hari yang lalu di media sosial Twitter.

Dia menegaskan, mereka yang tidak mau membayar pajak berarti tidak ingin Indonesia maju. Soalnya, pajak merupakan pungutan yang wajib diberikan pada negara oleh wajib pajak yang nantinya akan digunakan untuk kepentingan negara dan kesejahteraan masyarakat umum.

"Mereka yang menyampaikan hashtag nggak bayar pajak ya berarti Anda tidak ingin tinggal di Indonesia atau tidak ingin lihat Indonesia bagus, itu saja," ujar Sri Mulyani dalam acara Perayaan Hari Pajak 2022, Selasa (19/7).
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.