Dark/Light Mode

Hasto Bantah Kurung Ganjar

Kayak Zaman Belanda Saja Dipingit

Sabtu, 23 Juli 2022 07:31 WIB
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo (kanan) salam komando dengan para elite PDIP saat Sekolah Partai, Juni lalu. Tampak Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto (ketiga kiri). (Foto: Istimewa)
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo (kanan) salam komando dengan para elite PDIP saat Sekolah Partai, Juni lalu. Tampak Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto (ketiga kiri). (Foto: Istimewa)

 Sebelumnya 
Politisi senior PDIP Hendrawan Supratikno ikut memastikan partainya tidak pernah melarang kader dinas keluar kota. Dia pun kaget mendengar PDIP diisukan melarang Ganjar keluar kota.

"Sejauh yang saya tahu, tidak pernah dan tidak akan ada (larangan itu). Tidak logis. Jangan percaya dengan hal-hal yang tidak rasional dan melawan kejernihan akal sehat," ucap Hendrawan, kemarin.

Baca juga : Santri Dukung Ganjar Gelar Jumat Berkah Mampang,

Ganjar juga memastikan tidak pernah ditegur secara tertulis oleh DPP akibat sering keluar kota. “Tidak,” jawabnya, saat dihubungi Rakyat Merdeka, tadi malam.

Ganjar pun tetap bekerja dan beraktivitas seperti biasa. Kemarin, melalui akun medsosnya, Ganjar menunjukkan video dirinya sedang kunjungan kerja ke Brebes. Di sana, dia meluncurkan program Jateng Gayeng Nginceng Wong Meteng dan Rumah Anak.

Baca juga : NasDem Nggak Ngambek

Direktur Eksekutif Indonesia Political Opinion (IPO) Dedi Kurnia Syah ikut heran dengan adanya isu Ganjar dipingit. Sebab, tidak ada pernyataan spesifik dari Hasto yang melarang Ganjar ke luar kota. Menurutnya, peringatan Hasto itu ditujukan untuk semua kader PDIP yang berani berkampanye demi keuntungan sendiri.

"Artinya, PDIP sedang melakukan konsolidasi internal sekaligus penegasan, tidak ada tokoh yang diupayakan untuk dikampanyekan selain Puan Maharani," ucap Dedi, kemarin.

Baca juga : Bambang Pacul Kumat Lagi

Soal capres, Dedi melihat, PDIP hampir final memilih Puan. Hal itu terlihat dari pernyataan Hasto selama ini yang selalu mengedepankan Puan. "Sebenarnya, memang ini yang dibutuhkan PDIP, yakni tokoh simbol pemersatu. Selain Megawati, tidak ada lagi kecuali Puan," jelas dia.■

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.