Dark/Light Mode
- Barito Putera Perpanjang Kontrak RD Hingga 2026
- Ini 22 Rute & Warna Bus Shalawat yang Layani Jemaah Haji ke Masjidil Haram
- Real Madrid Vs Real Betis, Laga Perpisahan Toni Kroos
- Gagal Di Malaysia Masters, Putri KW Langsung Tatap Indonesia Open
- Alasan Spanyol Akui Negara Palestina, Tolak Dicap Kawan Teroris Oleh Netanyahu
Yang Penting Gabung Ke Jokowi
Tuan Guru Bajang Akhirnya Berteduh Di Bawah Beringin
Sebelumnya
Sosok TGB seperti tak pernah lepas dari kontroversi. Awal Juli lalu, TGB jadi sorotan dengan manuver politiknya. Secara mengejutkan dia mendukung Jokowi dua periode. Padahal di Pilpres lalu, TGB bagian tim kampanye Prabowo-Hatta. Keputusan TGB makin mengejutkan karena saat itu Demokrat belum menentukan sikap politiknya. Tak lama kemudian, TGB menyatakan mundur dari kepengurusan Demokrat. Keputusan yang juga bikin geger. Soalnya jabatan TGB di Demokrat termasuk elite, Wakil Ketua Majelis Tinggi.
Setelah keluar dari Demokrat, TGB seperti tenggelam dari dunia perpolitikan. Jarang muncul di media. Sekali pun muncul, bukan terkait sepak terjangnya di dunia politik. Tapi dalam kasus dugaan menerima gratifikasi divestasi saham PT Newmont. Baru awal pekan kemarin, TGB kembali mencuat. Ketika Ketum Nasdem Surya Paloh menyebut TGB telah bergabung ke Nasdem.
Baca juga : Timor Leste Akhirnya Bertekuk Lutut
Namun, TGB membantah bergabung dengan Nasdem. Dia mengaku sangat menghormati Surya Paloh. Menurut dia, kerja dan kontribusi Paloh untuk kebangsaan sudah teruji. “(Hanya saja) saya belum memutuskan untuk bergabung dalam partai tersebut,” kata TGB lewat pesan singkat kepada wartawan.
TGB akan fokus berdakwah dan berikhtiar memenangkan pasangan Jokowi-Ma’ruf di Pilpres 2019. Kemarin, TGB bersyukur bisa memberikan kontribusi memajukan Indonesia lewat Golkar.
Baca juga : Yusril Banting Setir, Banting Tarif Juga?
“Saya Alhamdulillah bersyukur dan berterima kasih atas keterimaan dan bagi saya, di mana pun berada, sebagai seorang muslim saya melaksanakan sebagai dakwah dan sebagai seorang anak bangsa di mana pun berada nawaitu (niat)-nya bisa memberi kontribusi untuk Indonesia yang kita cintai,” kata TGB kepada wartawan di Hotel Darmawangsa. Dia mengaku komunikasinya dengan Golkar sudah berlangsung sejak lama. TGB menilai Golkar memiliki sikap penengah.
Manuver TGB tak bikin Paloh kecewa. Dia menghormati setiap keputusan yang dibuat TGB. Paloh tidak pernah memaksa TGB masuk Nasdem. Dia juga bilang, TGB tidak pernah menyampaikan keinginannya langsung masuk ke salah satu partai. “Saya berikan kesempatan kepada TGB, dia berhak menentukan arah politiknya,” kata Paloh, kemarin.
Baca juga : Eks Direktur Pertamina Berebut Suara Dengan Anak Amien & Nafa
Menurut Paloh, arah politik seseorang bukan hal utama. Dia hanya berharap Indonesia mempunyai pemimpin yang berkomitmen membangun negeri, tanpa pandang partai.
“Yang penting kemampuan dan kesadaran kita semua. Indonesia harus mempunyai pejuang dan pemimpin berkomitmen tetap. Jadi beda partai tidak masalah,” ujarnya.
Apalagi, kata Paloh, saudara-saudara TGB sudah banyak bergabung dengan Nasdem sebagai caleg. Sehingga persoalan arah politik partai tidak menjadi masalah besar buatnya. [BCG]
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.