Dark/Light Mode

Minim Tokoh, Dukungan Ke Parpol Islam Melorot

Senin, 3 Oktober 2022 07:40 WIB
Ketua DPP Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Mardani Ali Sera. (Foto: Dok. DPR RI)
Ketua DPP Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Mardani Ali Sera. (Foto: Dok. DPR RI)

RM.id  Rakyat Merdeka - Belakangan ini, dukunganpublik terhadap partai politik berbasis Islam cenderung menurun. Salah satu penyebabnya, karena tidak ada tokoh yang menonjol.

“Tentu ini tantangan. Kalau kita melihat partai-partai di Indonesia banyak bergantung kepada tokoh,” ujar Ketua DPP Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Mardani Ali Sera dalam diskusi yang digelar Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI), secara daring, belum lama ini.

Baca juga : Wendy Walters, Didukung Teman Dan Followers

Vokalis PKS di Senayan ini memberi contoh, partai politik besar di Indonesia berbasis patronase dengan tokoh. Di antaranya, PDIP dengan Megawati Soekarnoputri, Gerindra dipimpin Prabowo Subianto dan Partai Demokrat yang memiliki Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).

Meski begitu, partai berbasis suara Islam, seperti PKS memiliki kelebihan dalam urusan sirkulasi kepemimpinan yang baik. Artinya, proses kaderisasi berjalan. Namun, efeknya adalah minimnya penokohan terhadap seorang tokoh.

Baca juga : Sinyal The Fed Kerek Suku Bunga Makin Kuat, Rupiah Babak Belur

“Karena itu, diperlukan double strategi untuk mengokohkan demokrasi, aktor politik dalam hal ini partai politik untuk melakukan penataan diri,” sarannya.

Dikatakan, peran PKS di pesta demokrasi berjalan baik. Partai dakwah ini berkepentingan ingin mewujudkan apa yang diamanatkan UUD 1945.

Baca juga : Beringin Dukung, Tapi Kasih Syarat

Ada empat hal yang ingin diperjuangan PKS di pesta demokrasi mendatang. Yaitu, melindungi segenap bangsa dan tumpah darah Indonesia, memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan bangsa, dan ikut serta dalam perdamaian dunia sebagai konteks tugas negara.

Ketua Umum ICMI Arif Satria mengamini, Indonesia akan menghadapi tantangan baru menjelang Pemilu 2024. Proses pergantian kepemimpinan bangsa yang demokratis ini, dilakukan di tengah situasi pascapandemi Covid-19 dan ketidakpastian kondisi geo­politik dunia. ■

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.