Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
Bawaslu Sebut Anies Curi Start Kampanye
Ahmad Ali Bilang Konyol
Sabtu, 17 Desember 2022 08:00 WIB
Sebelumnya
“Nah pertanyaan kita, Saudara Puadi ini disuruh siapa, kepentingan siapa yang dibawakan?” tanyanya.
Sebelumnya, Komisioner Bawaslu Puadi menyatakan, kegiatan safari politik yang dilakukan Capres Partai NasDem Anies Baswedan tidak etis, jika ditinjau dari sisi etika politik. Asumsinya, itu termasuk ke dalam kategori kampanye terselubung.
“Kegiatan safari politik yang dilakukan Anies Baswedan dapat dipandang sebagai tindakan kurang etis. Sebab, telah melakukan aktivitas kampanye terselubung dan terkesan mencuri start melakukan kampanye sebagai calon presiden dalam Pilpres 2024,” ujar Puadi, saat konferensi pers di kantor Bawaslu, Jakarta, Kamis (15/12).
Baca juga : Anies Minta Ditunjukkan Salahnya Di Mana
Dasar pernyataan tersebut, publik dianggap sudah mengetahui bahwa Anies itu adalah bakal capres yang dijagokan sejumlah partai. Logikanya, publik dapat memaknai safari politik itu sebagai kegiatan kampanye untuk meningkatkan elektabilitas Anies.
“Hal tersebut jelas bertentangan dengan prinsip kesetaraan dan keadilan bagi semua pihak yang hendak berkontestasi dalam pemilu,” tegasnya.
Koordinator Divisi Penanganan Pelanggaran dan Data Informasi Bawaslu itu menyarankan, seluruh calon peserta Pemilu 2024 menahan diri berkampanye atau kegiatan apa pun yang bertujuan mensosialisasikan diri.
Baca juga : Kasus Pernikahan Dini Di Kabupaten Malang Tertinggi
“Sebab, saat ini bukanlah waktunya untuk berkampanye,” pungkasnya.
Untuk diketahui, Bawaslu menolak laporan Aliansi Pemuda Cinta Demokrasi (APCD) yang menuding Anies melakukan kampanye colongan karena dilakukan di luar jadwal kampanye yang ditetapkan KPU.
Selain itu, Anies juga dinilai melanggar aturan karena menggunakan tempat ibadah untuk kampanye. Pasalnya, Anies menerima dukungan capres dari masyarakat lewat penandatangan petisi di Masjid Raya Baiturrahman, Aceh, pada 2 Desember 2022. ■
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya