Dark/Light Mode

Jagoannya Masih Simpang Siur

Energi Konsolidasi KIB Terbuang Percuma Deh

Selasa, 20 Desember 2022 08:00 WIB
Juru Bicara Muda PAN, Valeryan Bramasta. (Foto: Istimewa)
Juru Bicara Muda PAN, Valeryan Bramasta. (Foto: Istimewa)

RM.id  Rakyat Merdeka - Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) belum kunjung mendeklarasikan pasangan Capres-Cawapresnya untuk Pilpres 2024. Koalisi yang terdiri dari Partai Golkar, PAN, dan PPP masih saja beralasan tak mau terburu-buru memilih pemimpin.

Juru Bicara Muda PAN, Valeryan Bramasta mengungkap­kan, KIB mengarusutamakan ide dan gagasan. PAN, khususnya, akan hati-hati menentukan calon pemimpin negeri ini.

“Politik itu dinamis. Idealnya, partai yang berkoalisi harus didasari ide serta gagasan. Harus hati-hati memilih calon,” kata Valeryan kepada Rakyat Merdeka, kemarin.

Alasan KIB tak grasa-grusu deklarasi, sebutnya, karena koalisi rawan pecah. Jika terlalu dini berkoar-koar memilih capres, bisa jadi koalisi bubar karena dapat berbagai serangan dan manuver lawan politik.

Baca juga : Tak Setuju Koperasi Diawasi OJK, Sultan Usulkan Konsolidasi Koperasi-BPD

“Jangan sampai koalisi sudah gembar-gembor soal capres, eh ternyata hanya gimmick saja tak bisa mencalonkan. Bubar jalan deh,” ingatnya.

Oleh Karenanya, seluruh koalisi yang telah terbentuk, harus lebih mementingkan cara ide dan gagasan. Bukan mengu­sung kepentingan golongan dan identitas tertentu. “Jangan sudah ada calonnya, tetapi kosong visi misi, minim ide dan solusi. Apa yang akan dijual?” tambahnya.

Serupa, Wakil Ketua Umum PAN, Viva Yoga Mauladi menegaskan, soal Capres-Cawapres adalah kewenangan Zulkifli Hasan sebagai Ketua Umum. Termasuk, soal strategi dalam koalisi. “Kami kader PAN fokus tambah kursi dan suara,” ung­kapnya dalam pesannya kepada Rakyat Merdeka, kemarin.

Peneliti Surabaya Survey Center (SSC) Surokim Abdussalam menyarankan, Partai Golkar sebagai pemimpin KIB, kudu lebih agresif komunikasi dengan PAN dan PPP. Agar koalisi tak pecah karena kesimpangsiuran Capres-Cawapres.

Baca juga : Partai Ka’bah Pede Bertahan Di Senayan

“Diketahui bersama, ada par­tai di KIB dukung Ganjar Pranowo. Sementara Airlangga Hartarto, sejauh ini harga mati di Golkar. Energi konsolidasi marathon KIB selama ini akan terbuang percuma jika perbe­daan calon ini sulit untuk diper­temukan,” kata Surokim dalam keterangan tertulisnya kepada Rakyat Merdeka, kemarin.

Disarankan, sebaiknya selu­ruh pimpinan KIB harus segera bertemu untuk mencapai titik temu. Bangun kesepakatan yang tidak merugikan salah satu par­tai. “Paslonnya, bisa capresnya eksternal, cawapresnya internal misalnya Airlangga. Intinya kesepakatan yang saling mengun­tungkan,” saran dia.

Serupa, Direktur Eksekutif Indonesia Political Opinion (IPO) Dedi Kurnia Syah menilai, kader di KIB yang paling potensial ter­usung adalah Airlangga Hartarto.

Elektabilitas Airlangga paling tinggi ketimbang Plt Ketua Umum PPP Muhammad Mardiono dan Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan. Secara partai, suara Partai Golkar juga jauh lebih kuat ketimbang PPP dan PAN.

Baca juga : Pabrik Minyak Makan Merah Di Deli Serdang Siap Beroperasi Tahun Depan

“Airlangga juga menteri yang dekat dengan Pak Jokowi. Ini satu-satunya kader potensial KIB yang memungkinkan mendapat restu dan dukungan dari Jokowi. Bagiamana komposisinya? Tergantung nanti KIB akankan menjadi kendaraan kader eksternal, Ganjar atau tidak,” kata Pengamat Politik jebolan Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta ini. ■

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.