Dark/Light Mode

Datang Ke Partai Lain Harus Izin Dulu

Satu Kaki Sandi Diikat Prabowo

Rabu, 18 Januari 2023 07:02 WIB
Sandiaga Uno bertemu dengan Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto. (Foto: Instagram Sandiaga Uno)
Sandiaga Uno bertemu dengan Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto. (Foto: Instagram Sandiaga Uno)

RM.id  Rakyat Merdeka - Partai Gerindra mulai membatasi gerak-gerik Sandiaga Uno. Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif yang lincah itu, kini tak lagi bebas, karena salah satu kakinya sudah diikat Ketua Umum Gerindra, Prabowo Subianto.

Kesimpulan itu muncul setelah Gerindra mengeluarkan aturan ketat bagi Sandi, yakni Sandi boleh datang ke acara partai lain kalau sudah mendapat izin dari Prabowo. Padahal, selama ini Sandi bebas pergi ke mana saja, menghadiri acara apa saja. Apakah Sandi akan patuh atas aturan ini? Kita lihat saja.

Adanya aturan bagi Sandi itu, diungkap Ketua DPP Gerindra Prasetyo Hadi. Menurut dia, keputusan tersebut merupakan hasil pertemuan antara Prabowo dan Sandi, beberapa waktu lalu. 

"Kader itu harus banyak-banyak koordinasi dan komunikasi. Semua harus atas persetujuan atau izin dari partai, dalam hal ini ketua dewan dan ketua umum," kata Prasetyo, kemarin.

Dia meminta, Sandi mengurangi kegaduhan akibat kerap memenuhi undangan parpol lain. Sekalipun hal itu lumrah. "Biasa memang (datang ke acara partai lain), tapi kan sering menjadi isu atau polemik. Apalagi ada pembicaraan yang memunculkan kesepakatan," bebernya. 

Baca juga : Ganjar Bangun Ulang 30 Rumah Warga Yang Hancur Akibat Banjir Di Brebes

Sebab, kata dia, hingga hari ini Sandi masih tercatat sebagai kader Gerindra. Apalagi Rapimnas Gerindra telah mencalonkan Prabowo sebagai presiden. 

"Kader Gerindra itu mesti tunduk patuh dan loyal keputusan dewan pembina dan ketua umum, kalau konteksnya berkaitan Pilpres 2024," tegas dia. 

Selain itu, ia memastikan, saat ini di internal Gerindra masih solid dalam mensukseskan Prabowo sebagai capres di Pilpres 2024 mendatang. "Saat ini kami solid terhadap seluruh jajarannya termasuk Pak Sandi juga tetap solid. Kami tidak ingin diadu domba atau dipecah belah satu sama lain," terang Hadi. 

Rakyat Merdeka mencoba mengkonfirmasi kebijakan ini ke Sandi, tapi sayangnya, Sandi belum membalasnya.

Seperti diketahui, hubungan Gerindra dan Sandi sempat panas. Bahkan, Sandi disebut Ketua Harian Gerindra, Sufmi Dasco Ahmad, akan loncat pagar ke Partai Persatuan Pembangunan (PPP). Pasalnya, Sandi sering menghadiri partai berlogo Ka'bah itu. Apalagi, beberapa pengurus wilayah PPP memasukkan nama Sandi sebagai capres.

Baca juga : Sandi Bersarung Hijau Di Acara PPP

Sandi pun buru-buru mendinginkan situasi. Dia membantah isu akan pindah ke PPP. Sandi memastikan tetap kader Gerindra dan anak buah Prabowo. 

Untuk mengclearkan hal itu, Sandi sudah mendatangi Prabowo. Kedua pasangan yang pernah berduet di Pilpres 2019 itu, bertemu di kediaman Prabowo, pekan lalu. 

Pada pertemuan itu, keduanya sepakat untuk tidak terpecah-belah. "Kita sepakat, bahwa kita harus bersatu padu, bekerja bersama dengan pola-pola percepatan, rekonsiliasi,” beber Sandi.

Terakhir, Sandi menegaskan, hubungannya dengan Prabowo baik-baik saja. Prabowo, menurut Sandi, bakal menjelaskan pada pengurus Gerindra soal kesalahpahaman yang terjadi selama ini.

Lalu, apa kata pengamat soal kebijakan Gerindra ke Sandi ini? Pengamat politik dari Universitas Al Azhar, Ujang Komarudin melihat, Gerindra sedang batasi manuver Sandi. Apalagi, selama ini Sandi memang banyak hadiri acara parpol lain.

Baca juga : Ratusan Emak Muda Papua Barat Deklarasikan Dukungan Untuk Prabowo

“Soal izin ini, sama saja Prabowo sedang mengingat satu kaki Sandi. Tujuan agar Sandi tidak manuver ke parpol lain,” ujarnya.

Sementara, pengamat politik dari Universitas Airlangga, Prof Kacung Marijan menilai, keputusan Prabowo terhadap Sandi sudah tepat. Mengingat Gerindra telah memutuskan hanya mencalonkan Prabowo sebagai capres. 

"Larangan tersebut wajar. Kalau Pak Sandi ambil putusan dicalonkan partai lain, ya harus ke luar dari Gerindra," tukas Kacung kepada Rakyat Merdeka, kemarin. 

Senada, menurut pengamat politik dari Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC), Saidiman Ahmad, standar etika politisi itu tidak gampang hadir ke kegiatan partai lain. "Apalagi Gerindra, dalam Rapimnas mereka, sudah menetapkan untuk mengusung kembali ketua umumnya sebagai calon presiden," ujar dia.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.