Dark/Light Mode

Soal Jokowi Gabung Golkar, Melchias Mekeng Buka Suara

Selasa, 27 Februari 2024 08:43 WIB
Presiden Jokowi saat menghadiri Perayaan HUT Golkar ke-59 di Markas Golkar, Jakarta, November 2023. (Foto: Instagram Airlangga Hartarto).
Presiden Jokowi saat menghadiri Perayaan HUT Golkar ke-59 di Markas Golkar, Jakarta, November 2023. (Foto: Instagram Airlangga Hartarto).

RM.id  Rakyat Merdeka - Kabar Presiden Jokowi akan bergabung dengan Partai Golkar kembali berhembus. Waketum Partai Golkar Melchias Markus Mekeng menyambut baik kabar tersebut. Kata dia, Golkar adalah partai terbuka dan membuka pintu bagi siapa pun yang ingin bergabung. 

"Apalagi seorang tokoh seperti Pak Jokowi," kata Mekeng, saat dihubungi RM.id, Selasa (27/2/2024).

Kendati demikian, dijelaskan Mekeng, terdapat aturan internal yang berlaku bagi seseorang yang hendak bergabung di bawah naungan Beringin. 

Baca juga : Tanggapi Isu Jokowi Masuk Golkar, Airlangga: Bagus... Bagus...

"Semua harus mengikuti aturan yang ada di partai seperti AD/ART (anggaran dasar/anggaran rumah tangga) atau aturan-aturan turunan lainnya sehingga tata kelola organisasi berjalan dengan baik untuk semua kader," sebut anggota Komisi XI DPR itu. 

Sebelumnya, isu kepindahan Presiden Jokowi ke Golkar kembali mencuat. Jokowi adalah kader PDI Perjuangan. Namun, hubungannya dengan partai berlambang banteng itu dikabarkan tidak harmonis semenjak putra sulungnya, Gibran Rakabuming Raka maju sebagai cawapres mendampingi Prabowo Subianto. Sementara PDIP mengusung pasangan Ganjar-Mahfud. 

Ketua Umum Golkar Airlangga Hartarto ikut merespons isu tersebut. Airlangga tidak menampik atau mengiyakan peluang Presiden Jokowi akan merapat ke partainya. Bagi Airlangga, Golkar patut berbangga jika Jokowi benar-benar ingin berseragam Beringin.

Baca juga : Pesan Jokowi Jelang Ramadan: Jaga Pasokan Dan Stabilitas Harga Sembako

"Baik, bagus-bagus saja," kata Airlangga saat ditemui di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Senin (26/2/2024).

Menurut Airlangga, Jokowi adalah tokoh nasional. Sedangkan tokoh nasional merupakan milik semua partai politik. "Pak Jokowi kan tokoh nasional, milik semua partai. Seperti yang saya katakan (beliau adalah) tokoh nasional, dimiliki semua partai," tambah Menko Perekonomian itu. 

Hanya saja, ditegaskan Airlangga, sampai saat ini status Jokowi masih kader PDIP. Selama dua periode menjabat sebagai Presiden, PDIP adalah pengusung utama mantan wali kota Solo itu. 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.