Dark/Light Mode

Irma Suryani Chaniago Di Podcast Ngegas RM

Berkoalisi, NasDem Akan Tetap Kritis

Selasa, 21 Mei 2024 08:00 WIB
Ketua DPP NasDem Irma Suryani Chaniago saat menjadi bintang tamu di Podcast Ngegas di Rakyat Merdeka, Senin (20/5/2024). (Foto: Fitri/RM)
Ketua DPP NasDem Irma Suryani Chaniago saat menjadi bintang tamu di Podcast Ngegas di Rakyat Merdeka, Senin (20/5/2024). (Foto: Fitri/RM)

RM.id  Rakyat Merdeka - Partai NasDem menyatakan keputusannya mendukung pemerintahan Prabowo-Gibran sudah final. Meskipun sebagai mitra koalisi, NasDem janji tetap akan jalankan tugasnya di parlemen dalam hal check and balances. Berkoalisi, tapi tetap kritis di parlemen.

Pernyataan itu disampaikan Ketua DPP NasDem Irma Suryani Chaniago saat menjadi bintang tamu di Podcast Ngegas di Rakyat Merdeka yang dipandu oleh Siswanto, Senin (20/5/2024).

Irma mengakui, keputusan NasDem mendukung Presiden dan Wakil Presiden terpilih Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka belum melalui mekanisme organisasi. Kendati demikian, keputusan itu sudah final dan tidak bisa diganggu gugat lagi.

“Kalau yang menyampaikan langsung ketua umum (Surya Paloh) dan disampaikan di depan publik, itu sudah final,” kata Irma, mengawali pembicaraannya.

Baca juga : Gibran: Sekarang TakSedang Nyari Perahu

Anggota DPR yang terpilih kembali untuk periode ketiga ini menegaskan, NasDem merupakan partai yang realistis dalam menatap masa depan. Tidak tejebak dalam “baper” politik yang pada akhirnya justru menghambat kemajuan bangsa dan negara.

Apakah keputusan ini tidak terlalu cepat? Ditegaskan Irma, NasDem selalu menjadi role model parpol di Tanah Air. Terbukti, lebih dari 80 persen keputusan politik yang diambil selalu membawa berkah.

“Kami di DPP sudah dipanggil oleh Ketua Umum membicarakan masalah ini. Sudah tentu melalui pertimbangan dewan pakar, dewan pembina. Itu kami sudah berembuk,” ungkap Irma.

Lagipula, pilihan politik NasDem untuk bangsa dan negara, tulus tanpa embel-embel apapun. “Pak Surya bilang kami mendukung tanpa syarat dan mahar. Dikasih menteri syukur, nggak dikasih juga nggak masalah,” tegas Irma.

Baca juga : Netizen Luar Negeri Iri Nih…

Bagi NasDem, tolok ukurnya bukan jabatan menteri, melainkan keberlanjutan pembangunan yang sudah dilakukan Presiden Jokowi. “Emangnya mau ribut-ribut terus,” sesal anggota Komisi IX DPR ini.

Lagipula, NasDem akan menjadi mitra koalisi yang kritis. Sikap NasDem akan selalu mempertimbangkan situasi dan kondisi, khususnya terhadap kebijakan yang menyangkut rakyat kecil.

“Yang bagus tentu kita akan dukung, tapi kalau merugikan rakyat, maka NasDem akan mengkritiknya. Terpenting, kritik yang konstruktif, bukan karena kebencian,” tegasnya.

Irma juga khawatir soal nasib demokrasi di parlemen, bila nantinya mayoritas parpol gabung ke pemerintah. Menurutnya, proses check and balancing suatu pemerintahan tidak terukur dari jumlah parpol, tetapi konsistensi sebagai oposisi. Artinya, sikap dan pernyataannya ke publik harus seirama.

Baca juga : Anies Baswedan Kasih Sinyal Mau Nyagub Lagi

“Misalnya kenaikan BBM. Dia teriak-teriak tuh depan masyarakat menolak kenaikan BBM, tapi di DPR mereka nerima. Nah itu kan nggak konsisten,” tutur Irma.

Menyindir PDIP? Irma tertawa mendengar pernyataan itu. Kata dia, tidak ada hubungannya sikap NasDem dengan PDIP. Apalagi, PDIP-NasDem sudah 10 tahun berada di pemerintahan Presiden Jokowi.

“Dan menurut saya, selama menjadi oposisi, PDIP itu keren. Maka waktu itu saya bilang, PDIP itu kalau jadi oposisi luar biasa keren. Mereka konsisten membantu wong cilik. Jadi saya tetap berharap ada yang di luar pemerintahan,” pungkasnya.

Artikel ini tayang di Rakyat Merdeka Cetak edisi Selasa, 21 Mei 2024 dengan judul Irma Suryani Chaniago Di Podcast Ngegas RM, Berkoalisi, NasDem Akan Tetap Kritis

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.