Dark/Light Mode

Mukernas Jadi Pintu Menuju Islah

Dualisme Kepengurusan PPP Mulai Ada Titik Terang

Minggu, 15 Desember 2019 07:05 WIB
KOMPAK PAKE PECI: Menko Polhukam Mahfud Md (tengah) bersama Plt Ketua Umum PPP Suharso Munarfa (kedua kanan) dan Sekjen PPP Arsul Sani (kedua kiri) saat pembukaan Musyawarah Kerja Nasional (Mukernas) ke-V Partai Persatuan Pembangunan (PPP) di Jakarta, Sabtu (14/12/2019). Mukernas PPP membahas waktu pelaksanaan muktamar untuk memilih calon ketua umum. Putu Wahyu Rama/RM
KOMPAK PAKE PECI: Menko Polhukam Mahfud Md (tengah) bersama Plt Ketua Umum PPP Suharso Munarfa (kedua kanan) dan Sekjen PPP Arsul Sani (kedua kiri) saat pembukaan Musyawarah Kerja Nasional (Mukernas) ke-V Partai Persatuan Pembangunan (PPP) di Jakarta, Sabtu (14/12/2019). Mukernas PPP membahas waktu pelaksanaan muktamar untuk memilih calon ketua umum. Putu Wahyu Rama/RM

RM.id  Rakyat Merdeka - Dualisme kepemimpinan Partai Persatuan Pembangunan (PPP) mulai ada titik terang. Musyawarah Kerja Nasional (Mukernas) V PPP versi Muktamar Pondok Gede menjadi ajang pertemuan dengan perwakilan PPP Muktamar Jakarta.

Ketua OC Mukernas PPP V Achmad Baidowi yang memberikan sambutan pada acara tersebut menyapa kehadiran Sekretaris Jendral PPP Muktamar Jakarta, Sidarto.

Penerimaan kehadiran perwakilan itu salah satu gerbang menuju penyatuan partai atas perseteruan yang panjang.

“Kami menyapa sahabat saya dari ujung sana kelihatan, Bapak Sudarto. Silakan berdiri pak. Beliau selama ini menyebut sebagai Sekjen PPP yang lain. Alhamdulillah sudah bertemu di Mukernas ini,” kata pria yang akrab disapa Awiek di Hotel Grand Sahid Jaya, Jakarta Selatan, Sabtu (14/12).

Wakil Sekretaris Jenderal Partai PPP ini juga menjelaskan Mukernas ini akan membahas penyelenggaraan Muktamar IX.

Baca juga : Soal Masalah Garuda, Sekarga Serahkan Sepenuhnya Pada Pihak Berwenang

Lalu dia juga bersyukur awalnya ada anggapan Mukernas akan berlangsung panas karena masih adanya dualisme, tapi isu tersebut goyah dan dibuktikan berjalannya acara dengan lancar.

“Kita semua juga harus bersyukur bahwa Mukernas sempat diprediksi mengalami eskalasi karena situasi agak panas. Tapi alhamdulillah kita sejuk-sejuk saja sesuai warna PPP hijau, selalu membawa kesejukan,” kata dia.

Sementara, Sekretaris Jenderal PPP Muktamar Pondok Gede Arsul Sani juga menyambut baik kehadiran Sudarto. Menurutnya, kemungkinan islah sangat terbuka lebar demi kepentingan partai ke depan.

“Ini sinyal positif datangnya Pak Sudarto yang selama ini di sebut sebagai Sekjen PPP Muktamar Jakarta. Semua diundang, kalau nggak kami undang, nggak mungkin (Sudarto) datang,” ujar Arsul di tempat yang sama, kemarin.

Sedang Menko Polhukam Mahfud MD, yang hadir sebagai perwakilan pemerintah meminta kedua kubu untuk tidak perlu berseteru lagi. Islah adalah satu-satunya jalan, karena kepengurusan yang terdaftar sah hanya satu, sehingga penyatuan struktur harus segera dirampungkan.

Baca juga : Rekernas Gerindra Diundur, Keputusan Arah Partai di Tangan Prabowo

“Sebaiknya islah. Tidak ada lagi status hukum yang direbut, sudah selesai PPP itu. Ini yang punya, yang lainnya dianggap nggak ada menurut hukum,” kata Mahfud, kemarin.

Dengan hadirnya Sudarto pada acara Mukernas V PPP kubu Pondok Gede memastikan bahwa perseteruan yang terjadi selama ini antara dua kepengurusan telah berakhir.

Dia yakinkan juga saat ini fokus utama adalah menyelamatkan partai atas hasil Pemilu 2019 yang membuat suara PPP terjun bebas.

“Jadi begini lah, hasil pemilu 2019 itu peringatan buat kita semua. Semua kader PPP ditegur bahwa sudah saatnya kita harus memikirkan PPP ke depan ini supaya lebih baik,” kata Sudarto, kemarin.

Soal ketidakhadiran Ketua Umum PPP kubu Muktamar Jakarta Humprey Djemat, kata Sudarto, karena yang bersangkutan sedang ada kesibukan.

Baca juga : Gerakan Mencari Wali Kota Tangsel Dimulai dari Swiss-bel Serpong

Yang jelas, lanjut Sudarto, kehadirannya sudah cukup membawa semangat islah bagi kedua kepengurusan untuk PPP.

“Kita secara alamiah saja, ke keluargaan, tidak ada pembicaraan-pembicaraan khusus, tidak ada syarat-syarat khusus, karena pikiran kita hanya satu, bagaimana PPP ke depan menjadi besar, dan PPP eksis dalam perpolitikan,” ujarnya. [MHS]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.