Dark/Light Mode

Gerakan Mencari Wali Kota Tangsel Dimulai dari Swiss-bel Serpong

Jumat, 16 Agustus 2019 07:06 WIB
Pembicara dan peserta Forum Group Discussion bertema Pemimpin Kota Tangerang Selatan 2020-2025 foto bersama di Swiss-bell Hotel, Intermark BSD, Tangsel, Kamis (15/8). (Foto: Dwi Pambudo/Rakyat Merdeka).
Pembicara dan peserta Forum Group Discussion bertema Pemimpin Kota Tangerang Selatan 2020-2025 foto bersama di Swiss-bell Hotel, Intermark BSD, Tangsel, Kamis (15/8). (Foto: Dwi Pambudo/Rakyat Merdeka).

RM.id  Rakyat Merdeka - 2020, Tangerang Selatan (Tangsel) akan menggelar pemilihan wali kota. Untuk mencari sosok terbaik dan mumpuni yang akan menggantikan Airin Rachmi Diany, 3 koran terkemuka di Banten: Tangsel Pos, Satelit News, dan Banten Pos (Rakyat Merdeka Group) menggelar Forum Group Discussion dengan tema “Pemimpin Tangsel 2020-2025” di Swiss-belHotel Serpong, Tangsel, kemarin.

Diskusi ini digagas tokoh pers, agamawan, akademisi, seniman, hingga pengusaha. Diskusi menghadirkan sejumlah tokoh Tangsel. Mulai dari yang senior hingga milenial.

Dirut Rakyat Merdeka Group yang juga tokoh pers, Margiono, dalam sambutannya mengatakan, diskusi ini untuk menyerap pikiran dari sejumlah tokoh yang selama ini turut mewarnai Kota Tangsel.

Dia beberapa kali berkelakar dengan tokoh senior Tangsel yang juga Menteri Koperasi dan UKM era Presiden Gus Dur, Zarkasih Noor. Zarkasih memang turut terlibat dalam pembentukan Kota Tangsel pada 2008.

Baca juga : 4 Orang Ditemukan Tewas dalam Kapal Tongkang di Semarang

“Khususnya Pak Zarkasih, yang mendirikan kota ini. Kalau kota ini jelek, ya Bapak harus tanggung jawab,” canda Margiono. “Terutama Pak Margiono,” timpal Zarkasih.

Gerrr, semua peserta pun tertawa. Margiono juga mengenang peran tokoh-tokoh lain yang hadir dalam diskusi itu saat sama-sama memperjuangkan berdirinya Tangsel.

“Nggak ada yang menggambarkan kemerdekaan’ Tangsel terjadi pada tahun 2008. Padahal, target kita 2010. Tapi ini malah lebih cepat,” sebutnya.

Soal Pilwalkot, Margiono menyebut pilihannya secara umum bisa saja orang yang sudah lam berkecimpung di Pemkot Tangsel atau orang baru sama sekali. Orang baru dan orang lama punya kelebihan dan kekurangan masing- masing.

Baca juga : Pengiriman PMI Ke Arab Saudi Dimulai Lagi September

“Mumpung ada sekian bulan lagi untuk menggerakkan masyarakat. Kalau aktivitas ini bisa kita susun lebih sistemik, siapa tahu dampaknya bisa lebih besar lagi,” ujar Margiono.

Jalannya diskusi dipandu Pemred Rakyat Merdeka, Ricky Handayani. Zarkasih Noor tampil sebagai salah satu pembicara.

Pembicara lainnya adalah Pendeta Edwin, Direktur Riset Lembaga Survei Konsep Indonesia (Konsepindo) Sapraji, seniman atau komedian Sunarji alias Narji, pewakilan milenial Ferdiansyah, perwakilan pengusaha Andre Sumanegara, budayawan Tangsel Uten Sudenti, pegiat media sosial Koko, birokrat Abdul Rojak, dan akademisi Djaka Badrayana.

Diskusi berjalan cair dan penuh guyonan. Namun begitu, beberapa pikiran kritis dan catatan penting untuk Tangsel ke depan tumpah ruah.

Baca juga : Arief Wismansyah : Tata Ruangnya RTH, Bukan Sekolah

“Simpelnya, kita berbicara mengenai pengganti Bu Airin. Jadi, forum ini bisa untuk menyampaikan harapan, keluhan, atau barangkali kampanye, dipersilakan,” seloroh Ricky, memandu diskusi.

Salah satu yang paling menyita perhatian adalah hasil Konsepindo yang disampaikan Sapraji. Survei yang digelar pada 27 Juni - 2 Juli lalu itu mendapatkan beberapa temuan menarik.

Mulai dari tingkat kepuasan publik atas kepemimpinan Airin, hingga nama-nama kandidat potensial pengganti Airin. Mengenai kepuasan publik terhadap Airin, terlihat sangat tinggi.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.