Dark/Light Mode

Internal PAN Semakin Ruwet

Ada Kelompok Sengkuni, BuzzerRp & Cebong Biru

Jumat, 15 Mei 2020 06:41 WIB
Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan bersama Ketua Komisi VIII Yandri Susanto membagikan sembako untuk korban banjir bandang di Cilegon. Foto: Twitter @Official_PAN
Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan bersama Ketua Komisi VIII Yandri Susanto membagikan sembako untuk korban banjir bandang di Cilegon. Foto: Twitter @Official_PAN

RM.id  Rakyat Merdeka - Mundurnya Hanafi Rais dari DPR dan kepengurusan Partai Amanat Nasional (PAN) bukan akhir drama politik di internal partai. Belakangan, perseteruan menjalar ke para kader, sampai muncul istilah sengkuni, buzzer dan cebong biru.

Keruwetan PAN kali ini diawali pernyataan Wakil Bendahara Umum PAN Rizki Aljurpri yang menyatakan partainya justru bersyukur dengan keluarnya kader yang dianggapnya membuat PAN terbebas dari orang dengan karakter sengkuni, alias penghasut. 

“Kami justru bersyukur, karena saat ini PAN dapat lepas dari orang-orang yang memiliki karakter sengkuni,” ujar Rizki, Minggu (10/5). 

Pernyataan Rizki ini merespons sikap Hanafi yang mundur dan seolah menjadi sinyal munculnya partai sempalan PAN. 

Baca juga : China: AS Sebarkan Ketakutan Terhadap Wabah Coronavirus

“Melihat pemetaan individu yang menyatakan akan bergabung dengan partai baru bentukan Amien Rais, PAN menilai ini tidak lebih dari sekelompok orang yang tidak dapat menerima kekalahan karena jagoan mereka kalah dalam Kongres PAN di Kendari,” tegas Ketua Fraksi PAN DPRD Kota Tegal itu. 

Ketua DPW PAN Yogyakarta Nazaruddin tidak terima dengan istilah sengkuni yang dilontarkan Rizki. Dia menyebut gaya Rizki yang memilih menyerang pribadi dibanding berdebat, mirip gaya buzzerRp dan cebong biru. 

“Model atau gaya yang seperti dilakukan Rizki Aljupri itu baru muncul belakangan ini di PAN. Kalau berbeda pemikiran, tidak berdebat tentang konten tapi menyerang pribadi. Ini gaya-gaya BuzzerRP, cebong biru,” kata Nazaruddin melalui pesan singkat, Senin (11/5). 


Nazarrudin tak terima disamakan dengan karakter sengkuni jika memilih keluar dari PAN. Dia justru menuding Rizki sebagai penjilat yang merusak PAN. 

Baca juga : Indonesia Tegaskan Komitmen Tata Kelola Pengungsi Global

“Orang-orang seperti Rizki Aljupri yang kemarin sore baru masuk partai, mental penjilat itulah sengkuni partai yang telah merusak PAN. Tidak punya rasa hormat terhadap pendiri partai,” tudingnya. 

Sekjen PAN Eddy Soeparno langsung turun tangan dan mencoba meredam pertikaian ini. Dia menyebut Rizki merupakan kader baik, tapi terlalu bersemangat dalam merespons. Secara internal, DPP telah memberikan peringatan kepada Rizki agar lebih berhati-hati dalam berkomunikasi. 

“Wajib bagi Kader PAN untuk menjaga adab dan lisan dalam menyampaikan gagasan, apalagi yang berkaitan dengan kehormatan pendiri partai,” ujar Eddy, kemarin. 

Eddy mengatakan, tidak masalah para kader untuk berdebat, berargumentasi dan berekspresi. Namun semua itu harus mengedepanlan etika politik. “Saya wanti-wanti, agar diskursus ini dilakukan dalam koridor kesantunan, etika dan saling menghormati pandangan masing-masing” katanya. 

Baca juga : Simak Dan Pelototi Akhlak Setiap Calon

Eddy menegaskan PAN selalu menghormati Amien Rais yang merupakan pendiri partai dan tokoh reformasi. Tidak hanya itu, Eddy juga mengatakan tidak ada kader yang boleh menyerang Amien Rais. 

“Tidak ada yang bisa mengubah peran sejarah Pak Amien sebagai pelopor reformasi dan pendiri PAN. Instruksi Ketua Umum jelas bahwa Kader PAN tidak boleh menyerang Pak Amien Rais. Menyerang Pak Amien sama saja dengan menyerang beliau,” tegasnya. [BSH]
 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.