Dark/Light Mode

Kader Banteng Kok Terus Nyerang Pemerintah

Adian Jinak, Giliran Masinton Yang Buas

Sabtu, 20 Juni 2020 07:16 WIB
Kader PDIP yang juga anggota Komisi III DPR Masinton Pasaribu. (Foto: Masinton)
Kader PDIP yang juga anggota Komisi III DPR Masinton Pasaribu. (Foto: Masinton)

 Sebelumnya 
Selain itu, Masinton menuding, ada segelintir elite, mereka malah menganggap pandemi merupakan berkah. “Yang mengelola anggaran ratusan triliun ini buat mereka berkah. Ini yang menurut saya perlu kita awasi betul. Jangan sampai segelintir orang memanfaatkan potensi-potensi, celah-celah dari pandemi ini. Apalagi terkait pengelolaan anggaran,” tandasnya.

Baca juga : Kementan Gandeng TNI-POLRI Perkuat Pengawasan Karantina Pertanian Dan Pangan

Masinton sebelumnya juga pernah menyebut, Perppu Nomor 1 Tahun 2020 alias Perppu Corona yang diterbitkan Presiden Jokowi sebagai kepentingan nyata oligarki. “Kepentingan segelintir orang yang menggunakan kuasa pengaruhnya di Istana untuk mendikte kebijakan negara,sesuai keinginan se gelintir kaum oligarki,” katanya, Sabtu (18/4) lalu.

Baca juga : Siap Jalankan Perintah Presiden, KPK Bakal Gigit Koruptor Dana Corona

Sebelum Masinton, kader banteng Adian Napitupulu sudah menyerang pemerintah duluan. Dan tak cuma sekali. Yang diserang pertama, soal penanganan wabah pandemi virus corona yang dilakukan pemerintah. Kemudian, Adian mengkritik soal kenaikan utang BUMN. Dia membandingkan utang luar negeri BUMN sebesar Rp 5.600 triliun dengan utang luar negeri perintah Malaysia yang disebut hanya Rp 3.500 triliun.

Baca juga : DPR Dukung Pemerintah Terkait Perairan Natuna

Ada apa dengan PDIP? Guru Besar Politik Universitas Indonesia (UI) Prof Budyatna dia juga mengaku heran dengan kritikan yang di lakukan kader-kader PDIP kepada pemerintah. Ini memperlihatkan ada masalah komunikasi. Padahal Jokowi kader PDIP. “Ini hanya masalah komunikasi,” tukasnya. [OKT]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.