Dark/Light Mode

Ditolak Di Tabanan, Sandi Balik Kanan

Senin, 25 Februari 2019 09:38 WIB
Sandiaga Uno saat kampanye di Bali, akhir pekan lalu. (Twitter: @sandiuno)
Sandiaga Uno saat kampanye di Bali, akhir pekan lalu. (Twitter: @sandiuno)

RM.id  Rakyat Merdeka - Sandiaga Uno pasrah tak melanjutkan kampanye di Banjar Dinas Pagi, Desa Senganan, Panebel, Tabanan, Bali, Minggu (24/2). Warga setempat menolak Sandi, dengan alasan sudah mendukung Jokowi-Ma'ruf Amin.

Perjuangan Sandi berkampanye di Bali memang berat. Provinsi ini terkenal sebagai kandang banteng, alias basis massa PDIP. Bahkan, ujian langsung terasa begitu Sandi menginjakkan kaki di Pulau Dewata, Sabtu (23/2).

Selepas dari Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, terdapat sejumlah pendukung Jokowi-Maruf membentangkan spanduk dukungan terhadap paslon nomor 01. Salah satunya, di patung kuda Tuban, Kuta, Kabupaten Badung.

Spanduk itu bertuliskan "Welcome Cawapres Sandiaga Uno di Bali. Tapi Sorry! Kami Masyarakat Badung dan Bali Sudah Yakin Memilih Jokowi-Amin". Kemudian, dalam perjalanan dari Kabupaten Gianyar menuju lokasi kunjungan lainnya, massa yang membawa spanduk serupa berdiri di tepi jalan sambil bersorak menyebut nama Jokowi-Ma'ruf Amin.

Baca juga : Dubes Pakistan Galakkan Kerja Sama Pendidikan

Di Klungkung, ada juga spanduk-spanduk bertuliskan "Tak Akan Pilih#Sandiwara, Pilih Jokowi Saja". Pun ketika Sandi hendak berkunjung ke Tabanan, kemarin. Cawapres nomor urut 02 ini mendapatkan surat imbauan untuk tak berkunjung dengan alasan kondusivitas.

Berikut petikannya: "Kami warga masyarakat Pagi tidak menginginkan situasi yang tidak kondusif, karena kami sudah sepakat untuk mendukung kandidat/caleg maupun capres dari PDIP, demi kelancaran Pembangunan Desa Pakraman Pagi (Pembangunan Balai Serbaguna),".

Surat itu tertanggal 18 Februari 2019 dan diteken Kelian Adat Banjar Pagi I Nyoman Subagan, Bendesa Adat Desa Pakraman Pagi Wayan Yastera, dan Kelian Banjar Dinas Pagi I Wayan Sukawijaya. Surat itu juga ditembuskan ke Perbekel Senganan, Kapolsek Panebel, dan Arsip.

Sandi pasrah begitu ada penolakan. Ia berjiwa besar dan mengaku menghormati keputusan itu. Demi situasi politik dan kemanan Bali yang kondusif, Sandi mengalah. "Setelah kami kaji, lebih baik saya putuskan saya hadir di tempat-tempat yang memang tidak memiliki potensi tersebut," ujar Sandi, di Denpasar, Minggu (24/2).

Baca juga : Dijamu Makan Kiai, Sandiaga Uno Batalkan Puasanya

Dijelaskan, tujuannya datang ke Tabanan itu karena diundang masyarakat Tabanan. Namun, karena ada surat penolakan demi kondusivitas, Sandi pasrah mengalah. Ia pun mengimbau pendukungnya, agar tidak melakukan hal serupa. "Saya pesan ke pendukung, jangan lakukan hal yang sama kepada Pak Presiden dan Kiai Ma'ruf," pungkasnya.

Menanggapi ini, Juru Bicara Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi, Andre Rosiade mengaku, baik Sandi maupun tim, tidak akan mempermasalahkan penolakan yang terjadi. Namun, ia membantah jika disebut pasrah. Menurutnya, ini adalah bentuk jiwa besar Sandi.

"Biarkan masyarakat saja yang menilai," santai Andre kepada Rakyat Merdeka, Minggu (24/2). Andre berkelakar, penolakan tersebut merupakan bentuk kepanikan dan ketidakdewasaan kubu Jokowi-Maruf menghadapi jagoannya. "Kubu sebelah tidak menerima perbedaan, dukungan terhadap Prabowo-Sandi semakin membesar," pungkasnya.

Sementara, Juru Kampanye Nasional TKN Jokowi-Ma'ruf Amin, Eva Kusuma Sundari menganggap penolakan itu hal biasa. Tidak perlu dilebihkan. Sesuatu yang lumrah terjadi dalam dunia politik. "Biasa itu dialami oleh politisi, di antara caleg aja gitu bahkan sesama partai, ujar Eva kepada Rakyat Merdeka, Minggu (24/2).

Baca juga : Lawan Myanmar, Garuda Muda Kantongi Satu Poin

Ia mencontohkan dirinya saat berkampanye Pileg. "Di wilayah tertentu, saya misalnya tahu diri jika di dusun yang sudah dimasuki caleg PDIP yang lain, maka saya nyari yang masih kosong," katanya.

Politisi PDIP itu merasa heran kenapa bisa kubu Sandi memilih berkampanye di Tabanan. Menurutnya, jika ia menjadi Sandi, tidak akan memilih kampanye di spot itu. "Kalau saya tidak tahu, biasanya juga dikasih tahu tandem saya atau orang lain. Saya menghindari konflik jadi ngalah, toh wilayah yang kosong masih banyak," katanya. [BSH]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.