Dark/Light Mode
- Keren! Andini Anissa Jadi Perempuan Pertama Indonesia Peraih Gelar Kubestronaut
- Rayakan Hari Kartini, Kowani Luncurkan Gerakan 1.000 Profesi Perempuan & Gen Z
- Petugas Whoosh Tampil Anggun Dengan Kebaya Di Hari Kartini
- Liga Spanyol: Real Madrid Tempel Barca, Sevilla Tertahan
- Nottingham Forest Vs Hotspurs, Berburu Si Kuping Besar

RM.id Rakyat Merdeka - Masalah bursa menteri, Ma’ruf Amin tidak ingin ikuti Prabowo. Menurutnya, idealnya menteri dibahas paska Pilpres.
Cawapres 01 ini memilih untuk fokus berkampanye. Apalagi, waktu pemungutan suara tinggal hitungan hari. Meskipun elektabilitas 01 selalu tertinggi di survei, Ma’ruf nggak mau grasa-grusu.
“Kalau sudah menang baru membicarakan siapa saja yang akan menjadi menteri. Karena kita bekerja dulu, menang dulu lah. Menang saja belum, kok sudah dikeluarkan?” kata Ma’ruf saat safari ke Sumatera Selatan, Jumat (29/3).
Baca juga : Kiai Ma’ruf Luar Biasa
Meski demikian, Ma’ruf menebak bila sebenarnya Jokowi juga sudah punya gambaran soal kabinet barunya. Namun seperti dirinya, Jokowi merasa tidak ingin terburu-buru untuk diumbar ke publik.
“Tapi kan tidak perlu dikeluarkan sekarang. Nanti saja kalau sudah waktunya. Kalau sudah menang nanti juga ada,” tegas Ketua MUI ini.
Menurutnya, sikap Prabowo yang lebih dulu mengumbar nama menteri bagian dari strategi. Prabowo ingin menarik simpati dan menyolidkan dukungan dari parpol pendukungnya.
Baca juga : Swiss Mau Bangun Pabrik Kereta Api Di Banyuwangi
Namun, Juru Debat Badan Pemenangan Nasional (BPN) Suhud Alynuddin bantah Ma’ruf. Kata dia, pernyataan Prabowo itu bentuk transparansi publik. Menurutnya, Prabowo ingin memancing respon publik.
Harapannya, publik memberi masukan bagi komposisi pemerintahan yang ideal. “Ibaratnya tidak membeli kucing dalam karung. Figur yang akan dilibatkan dalam pemerintahan akan memberi jaminan bahwa pemerintahan akan dijalankan secara amanah dan profesional,” ungkapnya.
Lagi pula, dia optimis Paslon 02 akan menang. Makanya, komposisi kabinet pun mulai dimunculkan. “Bisa dilihat dari kehadiran dan antusiasme masyarakat yang sangat besar ketika Prabowo maupun Sandi kampanye,” tegasnya.
Baca juga : Jokowi Mau Ngerasain Desak-Desakan
Sebelumnya, saat kampanye akbar di Bandung, lusa kemarin, Prabowo bikin ‘GR’ alias gede rasa elit parpol pendukungnya. Satu-persatu nama-nama elit parpol dipujinya dan dijanjikan kursi menteri.
Misalnya nama Komando Kogasma Partai Demokrat Agus Harimurti, Presiden PKS Sohibul Iman dan Ketum PAN Zulkifli Hasan. Kebetulan, ketiganya hadir dalam kampanye tersebut. [HEN]
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.