Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
- Cycling de Jabar Jadi Ajang Persiapan Atlet Jelang Kejurnas Balap Sepeda 2024
- Man. City Vs Man. United, The Citizens Mau Pecahkan Rekor
- Rinov Dan Pitha Melaju, Putri KW Angkat Koper
- Gagal Di Malaysia Masters, Putri KW Langsung Tatap Indonesia Open
- Alasan Spanyol Akui Negara Palestina, Tolak Dicap Kawan Teroris Oleh Netanyahu
RM.id Rakyat Merdeka - Juru Bicara Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Kiai Ma’ruf, Ace Hasan Syadzily menyebut, hal yang disampaikan Ketua Umum Partai Demokrat SBY bahwa kampanye 02 eksklusif dan tidak lazim memang menjadi. Dia merujuk dengan kondisi kampanye Prabowo-Sandi di Glora Bung Karno (GBK), hari ini.
"Terlihat jelas kubu 02 ingin menonjolkan penggunaan politik identitas dengan memobilisasi sentimen pendukung. Kerangka aksinya jelas ingin mengulang sentimen gerakan 212, mulai dari salat subuh berjamaah, orasi politik yang dibungkus taushiah, sampai dengan seruan membaca fatwa MUI," kata politisi muda Partai Golkar ini, Minggu (7/4).
Baca juga : Hanya 8 Parpol Yang Lolos Ke DPR
Walaupun dibungkus dalam bahasa taushiah, tambahnya, orasi politiknya pun penuh dengan bahasa kebencian dan permusuhan dengan Jokowi. "Bahkan orasi Rizieq Syihab kembali membangun framing kubu 02 kalah karena dicurangi," cetusnya.
Mentan aktivitas Ciputan ini melihat, tidak ada tawaran ide, program, gagasan yag disampaikan dalam kampanye tersebut. Dia pun menyimpulkan, memang kubu 02 miskin gagasan dan berkendak hanya mengandalkan politik identitas.
Baca juga : Ini Peran Nasdem Pada Kampanye Akbar Jokowi Di Sulsel
"Pengunaan politik identitas jelas berbahaya. Karena seperti yang disampaikan Pak SBY, penggunaan politik identitas oleh kubu 02 akan menarik garis tebal kawan dan lawan yang akan memecah belah bangsa ini. Masih banyak narasi kampanye yang cerdas dan mendidik," ucapnya.
Ace menyatakan, kubu 02 sama sekali tidak memedulikan kritikan SBY. Mereka jalan terus dan bergeming dengan gayanya. Nuansa politik identitas justru semakin kuat karena kubu 02 hanya menjadikan kehadiran representasi agama-agama lain sebagai figuran, sebagai asesoris.
Baca juga : Sederet Artis Ramaikan Kampanye Prabowo-Sandi Di Sidoarjo
"Yang ditampilkan sebagai tokoh agama lain sama sekali tidak reprsentatif. Asal comot. Bahkan mereka lebih banyak sebagai pelengkap. Ini menunjukkan bahwa kampanye 02 sama sekali tidak dalam all for all atau semua untuk semua, seperti yang diingatkan Pak SBY," tandasnya. [USU]
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya