Dark/Light Mode

TKN: SBY Benar, Ada Politik Identitas Pada Kampanye 02 Di GBK

Minggu, 7 April 2019 15:16 WIB
Juru Bicara Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Kiai Ma’ruf, Ace Hasan Syadzily. (Foto: Dok. DPR)
Juru Bicara Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Kiai Ma’ruf, Ace Hasan Syadzily. (Foto: Dok. DPR)

RM.id  Rakyat Merdeka - Juru Bicara Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Kiai Ma’ruf, Ace Hasan Syadzily menyebut, hal yang disampaikan Ketua Umum Partai Demokrat SBY bahwa kampanye 02 eksklusif dan tidak lazim memang menjadi. Dia merujuk dengan kondisi kampanye Prabowo-Sandi di Glora Bung Karno (GBK), hari ini.

"Terlihat jelas kubu 02 ingin menonjolkan penggunaan politik identitas dengan memobilisasi sentimen pendukung. Kerangka aksinya jelas ingin mengulang sentimen gerakan 212, mulai dari salat subuh berjamaah, orasi politik yang dibungkus taushiah, sampai dengan seruan membaca fatwa MUI," kata politisi muda Partai Golkar ini, Minggu (7/4).

Baca juga : Hanya 8 Parpol Yang Lolos Ke DPR

Walaupun dibungkus dalam bahasa taushiah, tambahnya, orasi politiknya pun penuh dengan bahasa kebencian dan permusuhan dengan Jokowi. "Bahkan orasi Rizieq Syihab kembali membangun framing kubu 02 kalah karena dicurangi," cetusnya.

Mentan aktivitas Ciputan ini melihat, tidak ada tawaran ide, program, gagasan yag disampaikan dalam kampanye tersebut. Dia pun menyimpulkan, memang kubu 02 miskin gagasan dan berkendak hanya mengandalkan politik identitas.

Baca juga : Ini Peran Nasdem Pada Kampanye Akbar Jokowi Di Sulsel

"Pengunaan politik identitas jelas berbahaya. Karena seperti yang disampaikan Pak SBY, penggunaan politik identitas oleh kubu 02 akan menarik garis tebal kawan dan lawan yang akan memecah belah bangsa ini. Masih banyak narasi kampanye yang cerdas dan mendidik," ucapnya.

Ace menyatakan, kubu 02 sama sekali tidak memedulikan kritikan SBY. Mereka jalan terus dan bergeming dengan gayanya. Nuansa politik identitas justru  semakin kuat karena kubu 02 hanya menjadikan kehadiran representasi agama-agama lain sebagai figuran, sebagai asesoris. 

Baca juga : Sederet Artis Ramaikan Kampanye Prabowo-Sandi Di Sidoarjo

"Yang ditampilkan sebagai tokoh agama lain sama sekali tidak reprsentatif. Asal comot. Bahkan mereka lebih banyak sebagai pelengkap. Ini menunjukkan bahwa kampanye 02 sama sekali tidak dalam all for all atau semua untuk semua, seperti yang diingatkan Pak SBY," tandasnya. [USU]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.