Dark/Light Mode

Debat Pilpres Pamungkas

Banyak Panasnya, Lupa Pendinginan

Minggu, 14 April 2019 05:48 WIB
Debat Capres-cawapres pamungkas, tadi malam. (Foto: Putu/Rakyat Merdeka).
Debat Capres-cawapres pamungkas, tadi malam. (Foto: Putu/Rakyat Merdeka).

RM.id  Rakyat Merdeka - Ada yang berbeda dari debat pilpres pamungkas, tadi malam. Jika dalam debat keempat closing statement kedua paslon begitu enjoy, dalam debat kelima ini, mereka masih menyerang dan kampanye. Tak ada kata-kata bijak. Mereka lupa pendinginan setelah saling panas-panasan.

Debat kelima ini memang antiklimaks. Baik BPN maupun TKN memang menyebut paslon jagoan mereka masing-masing tak punya persiapan khusus menghadapi debat terakhir ini. Dipandu Moderator Balques Manisang dan Tomy Ristanto ini, kedua paslon kerap mengulang pernyataan yang sama.

Debat dibuka pukul 8 malam. Diawali dengan doa dari Imam Besar Masjid Istiqlal, Nasaruddin Umar didampingi pemuka agama lainnya. Kemudian, kedua paslon dipanggil ke panggung. Lagu Indonesia Raya dikumandangkan. Barulah, setelah itu segmen satu yang berisi penyampaian visi-misi oleh masing-masing paslon dimulai.

Prabowo duluan. Lagi-lagi, dia menyinggung masalah bangsa Indonesia dalam arah yang salah serta adanya kebocoran. Sedangkan Sandi bicara mengenai hasil blusukan dan kampanyenya selama 8 bulan. Sandi menyampaikan keluhan Ibu Nurjanah dari Langkat mengenai masalah ekonomi. Dia berjanji membuka banyak lapangan kerja. Narasi ini nantinya yang kerap digunakan Sandi sepanjang debat. Mengambil contoh si a atau si b.

Sementara Jokowi menyatakan sudah melakukan pemerataan pembangunan. Dia juga lagi-lagi memamerkan ketiga kartu andalannya; KIP Kuliah, Kartu Pra-Kerja, dan Kartu Sembako Murah.

Baca juga : Urusan Bawang Panas Dingin

Di segmen kedua dengan tema ekonomi, masing-masing kandidat menjawab pertanyaan moderator secara bergantian, dilanjutkan dengan saling menanggapi jawaban. Pertanyaannya, soal strategi konkret meningkatkan stabilitas harga komoditas pertanian-perikanan-perkebunan. Paslon 01 dapat giliran menjawab duluan. Dia bilang, hilirisasi adalah kunci.

“Kita mengekspor dalam bentuk barang-barang yang sudah olahan, sudah dibangun brand dari sini. Harus berani hilirisasi, mencegah ekspor kita tidak dalam mentahan, atau minimal setengah jadi atau kita tekan menjadi barang jadi,” tutur Jokowi.

Prabowo yang diberi kesempatan menanggapi, menyindir Jokowi dengan masalah impor. Menyebutnya sebagai ekonomi yang salah arah. Yang terjadi kini, justru deindustrialisasi. “Niat Pak Jokowi bagus, tapi Pak Jokowi sudah berkuasa 4,5 tahun kenapa izinkan impor, petani hancur,” sindir Prabowo. Sandi menambahkan, nantinya dirinya dan Prabowo akan berpihak pada pengusaha-pengusaha nasional dengan memberikan kepastian.

Menanggapi hal itu, Jokowi mengingatkan, mengelola ekonomi makro berbeda dengan ekonomi mikro. “Agregat produksi sisi permintaan dan penawaran dijaga kebijakan pemerintah,” tegasnya. “Saya kira tidak semudah itu,” imbuhnya.

Kemudian Prabowo menanggapinya kembali dengan menyebut ini bukan salah Jokowi. Kata Prabowo, ini kesalahan bersama. “Ini kesalahan besar presiden-presiden sebelum bapak, kita semua harus bertanggung jawab,” tuturnya.

Baca juga : Dapat Libur Panjang, Warga Jepang Bingung

Setelah soal ekonomi, moderator kembali memberikan pertanyaan dengan tema kesejahteraan sosial. Kali ini soal partisipasi perempuan di bidang ekonomi. Prabowo menyebut peranan perempuan sangat vital dan menonjol. Dia memberi contoh Megawati Soekarnoputri dengan menyebut Indonesia pernah memiliki presiden perempuan. Sementara Sandi memamerkan program OK OCE di DKI Jakarta yang didominasi emak-emak atau perempuan.

Sementara, Ma’ruf Amin membeberkan program pembiayaan ultra mikro alias UMi dan Bank Wakaf Mikro. Selain itu, Ma'ruf mengenalkan istilah baru, Dewi-dewi dan Dedi-dedi alias desa wisata dan desa digital. “Tadi ada dewi ada dedi,” seloroh Jokowi melanjutkan. Kata dia, sudah ada program untuk ekonomi perempuan bernama Mekaar PNM. Dalam 4 tahun, nasabahnya 4,2 juta. Dia menargetkan 10 juta nasabah tahun ini.

Segmen ketiga, debat dengan tema keuangan dan investasi. Ini soal ekonomi syariah. Jokowi memamerkan Indonesia yang menempati posisi pertama dalam wisata halal di dunia. Jokowi juga berjanji akan membuka halal park di sekitar GBK Jakarta. Sedangkan Sandi berjanji akan mendorong ekspor produk halal.

Di sesi tanya jawab, Jokowi bertanya soal perkembangan games digital seperti mobile legends. Jokowi menjelaskan, sudah memfasilitasi segala kebutuhan bagi para gamers guna mendongkrak ekonomi kreatif di sektor e-sport. Pemerintah membangun infrastruktur digital, Palapa Ring, 4G, sehingga anak-anak muda memiliki infrastruktur sebagai gamers.

Prabowo mengapresiasi apa yang dilakukan Jokowi. Namun dia menegaskan lebih mendorong kesejahteraan rakyat dan swasembada pangan. Sandi, lagi-lagi membawa nama-nama yang diklaim ditemuinya selama berkeliling daerah. Kali ini, Ibu Mia di Tegal yang disebut mengeluhkan tagihan listrik keluarganya saat ini menembus Rp 1 juta. Jokowi pun kembali mengingatkan, ekonomi makro harus dibahas secara komprehensif. Tidak bisa diselesaikan secara cepat dan seringan gagasan Sandi.

Baca juga : Jokowi Tunjukan Kualitas Pemimpin

“Ekonomi negara ini harus kita mengerti dari sisi supply-demand, itu harus pakai angka dari data dan survei. Tidak mungkin melakukan kebijakan berdasarkan satu, dua, atau tiga orang yang menyampaikan keluhan kepada bapak,” tegas Jokowi.

Jokowi memaparkan sejumlah program untuk pemerataan pembangunan dan perekonomian bangsa. Jokowi memberikan contoh lewat proyek infrastruktur dan dana desa.

Sementara Sandi kembali menyebut nama ibu-ibu. Jokowi pun kembali mengulang pernyataannya bahwa ini ekonomi makro, bukan mikro yang sekali bangun langsung jadi. “Nggak bisa juga yang bapak sebutkan ibu ini ibu ini, ekonomi makro. Tidak bisa,” tegasnya.

Sesi debat Pilpres 2019 berakhir. Jokowi-Ma'ruf mendapat giliran pertama menyampaikan closing statement. Jokowi mengajak masyarakat tidak pesimistis dan berbondong-bondong datang ke TPS saat 17 April. Sedangkan Ma'ruf berkampanye. Dia bilang, apa yang sudah dilakukan Jokowi-JK di periode 2014-2019 perlu dilanjutkan.

Sementara Prabowo malah menyinggung 51 persen kepemilikan saham Indonesia atas PT Freeport di Papua. Menurut Prabowo, pihak Freeport sudah laporkan bahwa keuntungannya mereka kuasai 82 persen. “Jadi di mana keberhasilan untuk bangsa Indonesia?” tanya Prabowo. Di closing ini ga ada lagi ajakan persatuan termasuk kesiapan menang dan kalah yang diucapkan kedua paslon. Padahal, 4 hari lagi kita nyoblos. [OKT]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.