Dark/Light Mode

20 Ton Digelontorkan

Urusan Bawang Panas Dingin

Sabtu, 13 April 2019 10:27 WIB
Kementerian Pertanian melalui Badan Ketahanan Pangan Kementerian Pertanian gerak cepat menggelar operasi pasar selama 5 hari (12 – 16 April 2019) di beberapa titik wilayah Jakarta. (Foto : Doc. Kementerian Pertanian).
Kementerian Pertanian melalui Badan Ketahanan Pangan Kementerian Pertanian gerak cepat menggelar operasi pasar selama 5 hari (12 – 16 April 2019) di beberapa titik wilayah Jakarta. (Foto : Doc. Kementerian Pertanian).

RM.id  Rakyat Merdeka - Pemerintah terus menggenjot operasi pasar untuk menekan harga bawang merah dan bawang putih. Sebanyak 20 ton komoditas tersebut dipasok ke 46 titik di berbagai wilayah di Jakarta dan sekitar.

Operasi pasar dilakukan sejak tanggal 12 sampai 16 April. “46 titik itu terdiri dari 39 pasar, 2 kecamatan dan 2 perumahan. Kami harapkan harga bisa kembali stabil dan normal,” ungkap Kepala Badan Ketahanan Pangan Kementerian Pertanian (Kementan) Agung Hendriadi saat acara pelepasan Gelar Pangan Murah di Toko Tani Indonesia Center (TTIC), di Jakarta, kemarin.

Agung menjelaskan, operasi pasar menyasar pasar eceran dan permukiman masyarakat kelas menengah ke bawah. Sehingga diharapkan kegiatan itu langsung berefek terhadap pergerakan harga bawang merah dan putih.

Agung merinci, dari total 20 ton bawang, terdiri dari 10 ton bawang merah dan 10 ton bawang putih. Bawang merah dilepas dengan harga Rp 20.000 per kilogram (kg). Harga itu lebih murah dari harga pasaran sebesar Rp 60.000 per kg. Dan 10 ton bawang putih dengan harga Rp 23.500 per kg. Harga itu juga jauh lebih murah dari pasaran Rp 55.000 per kg.

Selain bawang, Agung menyampaikan, pihaknya juga memasok 4 ton cabe merah keriting dengan harga Rp 18.000. Harga itu lebih murah dari harga pasaran Rp 25.000 per kg. “Semua komoditas tersebut didatangkan langsung dari gabungan kelompok tani,” ungkapnya.

Baca juga : Kementan Turun Tangan Stabilkan Harga Bawang Putih

Kata Agung, operasi pasar dilakukan sebagai bentuk peran Kementan ikut menjaga kestabilan harga bahan pangan pokok yang pada akhirnya berkontribusi menurunkan inflasi.

“Kami memiliki instrumen untuk berupaya menjaga stabilisasi harga pangan melalui Toko Tani Indonesia (TTI), dan TTI(Centre),” jelasnya.

Ketua Ikatan Pedagang Pasar Indonesia (Ikappi) Abdullah Mansuri menyambut gembira operasi pasar dilakukan pemerintah. Karena, harga bawang merah dan bawang putih, masih cukup tinggi.

“Operasi pasar biasanya efektif walau sifatnya smeentara. Kami harapkan harga bisa segera turun,” kata Mansuri.

Jika sudah turun, Mansuri meminta, tetap menjaga pasokan dua komoditas tersebut. Apalagi, tidak lama lagi akan memasuki bulan suci Ramadhan. Permintaan akan mengalami kenaikan hingga 100 persen.

Baca juga : LADI Ingatkan Atlet Soal Bahaya Doping

Mansuri juga meminta operasi pasar dilakukan lebih luas, tidak hanya di Jakarta saja. Tetapi di daerah-daerah lain. Karena kenaikan dua komoditas itu terjadi merata di bebagai daerah.

Mansuri meragukan ketersediaan stok bawang putih yang diklaim masih banyak. “95 persen bawang putih kan berasal dari impor. Kalau tidak ada impor, dapat pasokan dari mana. Kalau memang tidak ada, sebaiknya impor saja,” ungkapnya.

Kerek Inflasi

Bank Indonesia (BI) mencatat inflasi sebesar 0,25 persen pada pekan kedua april secara bulanan (month-to-month). Deputi Gubernur Senior BIMirza Adityaswara mengungkapkan angka tersebut meningkat dibandingkan pekan pertama April yang hanya sebesar 0,21 persen.

“Dari kenaikan itu nilai inflasi secara tahunan (year-on-year) per pekan kedua April mencapai 2,61 persen atau meningkat dari data Maret yang hanya 2,48 persen,” ungkap Mirza.

Baca juga : Urus Perizinan Usaha Tiga Hari Jadi

Dia menuturkan, inflasi pada April ini terjadi akibat kenaikan harga di kelompok bawang. Harga bawang merah naik 18 persen secara bulanan. Padahal di April tahun sebelumnya, kenaikan harga bawang merah hanya 15,5 persen. Sementara bawang putih harga naik 21,6 persen.

“Kenaikan itu cukup tinggi naiknya, memang kami harus segera mengendalikan harga bahan pangan mulai dari bawang merah, bawang putih, tomat, dan buah-buahan,” jelas dia.

Meski inflasi secara tahunan naik, Mirza menilai laju inflasi masih di dalam rentang BIyakni, 3,5 persen plus minus 1 persen. Bahkan, ia memprediksi inflasi hingga akhir tahun, inflasi bisa jatuh di angka 3 hingga 3,2 persen.

“Angka 2,64 persen ini sebenarnya ada di batas bawah rentang inflasi BI,” imbuhnya. Sekadar informasi, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat inflasi Maret sebesar 0,11 persen. Inflasi ini disebabkan oleh kenaikan harga bawang merah yang memberi andil inflasi 0,06 persen, bawang putih sebesar 0,04 persen, dan tarif tiket pesawat terbang sebesar 0,03 persen. [NOV]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.