Dark/Light Mode

700 Orang Tewas Usai Kudeta Myanmar, PKS Desak Gelar KTT ASEAN

Jumat, 16 April 2021 18:49 WIB
Ketua DPP Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Sukamta. (Foto: Ist)
Ketua DPP Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Sukamta. (Foto: Ist)

RM.id  Rakyat Merdeka - Ketua DPP Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Sukamta mendesak pemimpin Perhimpunan Bangsa-bangsa Asia Tenggara (ASEAN) melakukan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) untuk mencari jalan keluar atas masalah kemanusiaan di Myanmar.

Tercatat, lebih dari 700 warga sipil tewas pascakudeta militer. "Para pemimpin ASEAN tidak boleh tinggal diam, harus ada upaya konkret untuk segera menghentikan kekerasan terhadap warga sipil di Myanmar," ujar Sukamta kepada RM.id, Jumat (16/4).

Baca juga : Lawan Vietnam, PSSI Segera Gelar TC Timnas Senior

Anggota Komisi I DPR ini menyambut baik langkah Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang mengusulkan diadakan KTT ASEAN untuk membahas krisis kemanusiaan di Myanmar. Harusnya, usulan ini segera direaliasiakan, apalagi sudah diamini beberapa negara seperti Malaysia, dan Brunei Darussalam.

Harapannya, wacana KTT digelar di Jakarta bisa terwujud. Menteri Luar Negeri Retno Marsudi diharapkan bisa melakukan komunikasi dengan para menteri luar negeri di ASEAN agar KTT bisa segera digelar di Jakarta.

Baca juga : Anak 7 Tahun Tewas Tertembak, Myanmar Gelar Aksi Mogok

"Jika perlu, Presiden bisa melakukan hotline kepada para pemimpin di ASEAN karena gentingnya situasi di Myanmar," sarannya.

Wakil Ketua Fraksi PKS di DPR ini berharap para pemimpin ASEAN tidak ragu melangkah untuk menggelar KTT. Pasalnya, apa yang terjadi di Myanmar saat ini sudah mengarah kepada pembunuhan massal oleh rezim secara sistematis.

Baca juga : 2 Demonstran Tewas, Massa Anti Kudeta Myanmar Serukan Mogok Kerja

Baginya, ini adalah kejahatan HAM berat. Lebih lanjut Ketua Bidang Pembinaan dan Pengembangan Luar Negeri (BPPLN) DPP PKS ini melihat, sangat dibutuhkan campur tangan komunitas internasional di Myanmar. Apalagi, krisis ini bisa bertambah pelik dengan masuknya permasalahan konflik etnis.

"Jika isu bergeser dari masalah kudeta dan pembataian warga sipil kepada isu konflik etnis, tentu akan lebih menyulitkan bagi ASEAN untuk campur tangan. Itu sebabnya KTT ASEAN harus segera diwujudkan. Ini juga akan menjadi desakan lebih kuat kepada PBB dan komunitas internasional lainnya melakukan tindakan konkrit atasi krisis Myanmar," tutupnya. [BSH]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.