Dark/Light Mode

Isu Capres Bikin Panas Kandang Banteng

Ganjar Dicampakkan Puan Cs

Senin, 24 Mei 2021 07:55 WIB
Gubernur Jawa Tengah, Ganjar  Pranowo bersepeda  dengan  rekan-rekannya  saat uji coba pemberlakuan  lintasan road bike, di  Jalan layang  Non  Tol, Jl  Kampung  Melayu-Tanah  Abang, Jakarta, Minggu (23/5). (Foto: Dwi Pambudo/Rakyat Merdeka)
Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo bersepeda dengan rekan-rekannya saat uji coba pemberlakuan lintasan road bike, di Jalan layang Non Tol, Jl Kampung Melayu-Tanah Abang, Jakarta, Minggu (23/5). (Foto: Dwi Pambudo/Rakyat Merdeka)

 Sebelumnya 
Namun, tidak semua banteng memusuhi Ganjar. Ada juga yang membela. Ketua DPC PDIP Solo, FX Hadi Rudyatmo salah satunya. Mantan Wali Kota Solo ini menyayangkan sikap panitia yang tak mengundang Ganjar. Menurut dia, panitia tidak pas. Bagaimana pun Ganjar adalah kader PDIP yang ditugaskan sebagai gubernur. "Kalau tidak diundang, ini jadi perhatian bersama," kata Rudy, di kediamannya, kemarin. 

Dia berharap, masalah ini segera diselesaikan secara bersama dalam forum tertutup. Tak lagi diperpanjang. Ia juga menyarankan, persoalan capres tidak perlu diperuncing sekarang. "Nanti berdampak pada partai. Rugi besar. Kader partai juga saya harap jangan nge-gongi yang nggak bener," kata dia.

Soal capres, kata dia, biarlah nanti diputuskan Megawati sebagai Ketua Umum PDIP. Dia yakin, Ganjar pun tak akan melawan jika Megawati tak memilihnya.

Baca juga : Mau Bikin Pameran Bokong Perempuan

Lalu bagaimana tanggapan Ganjar? Saat dikonfirmasi, Ganjar mengaku tak bisa hadir karena tak diundang. Namun, Ganjar mencoba santai saja. Ia pun memilih mengisi akhir pekannya dengan bersepada di Jakarta. Ganjar menjajal jalur khusus road bike di Jalan Layang Non-Tol (JLNT) Kampung Melayu-Tanah Abang. Ia pun tak segan memuji hasil karya Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan atas pembangunan JLNT itu.

"Wah, keren banget, sepi, bagus. Saya pikir kalau tiap minggu bisa dibuat event, ini bisa mau race mau endurance semuanya bagus sekali," kata Ganjar. 

Saat ditanya soal namanya yang kembali masuk dalam survei capres, Ganjar tak mau berkomentar banyak. "Arahannya sekarang coba putar balik," kata Ganjar mengalihkan pembicaraan, sambil meninggalkan para wartawan. 

Baca juga : Fadjroel Alihkan Pergunjingan

Sikap PDIP mengucilkan Ganjar ini mendapat sindiran dari pegiat media sosoal pendukung Ganjar. Seperti Denny Siregar dan Eko Kuntadhi. Menurut Denny, alasan Bambang Wuryanto tak mengundang Ganjar sebagai hal yang lucu.

"Pak Ganjar dimarahin, dibilang kelewatan karena sering muncul di medsos dan jadi host di YouTube. Lha, bukannya itu tandanya beliau gubernur milenial, paham dunia digital? Pak Bambang, bangun Pak... Ini era teknologi, Pak," kicau @dennysiregar7

Ia juga mengomentari sikap Puan yang menyindir Ganjar. Kata dia, Puan harus hati-hati. Nanti Ganjar bisa dilamar partai lain karena sangat potensial. "Mirip bu Mega dulu waktu nyindir-nyindir dengan keras tentang petugas partai. Tapi pada akhirnya beliau berdamai dengan situasi," ujarnya.

Baca juga : Teroris OPM Bikin Mandeg Pembangunan Di Papua

Eko Kuntadhi berbicara dengan sindiran ke Puan, yang elektabilitasnya jauh di bawah Ganjar. Dia "mengingatkan" Ganjar agar jangan terlalu serius bekerja, karena bisa tambah populer. "Jangan ikuti jaman dengan memanfaatkan medsos buat melayani warga. Jadilah pejabat jadul," kicau @eko_kuntadhi

Pengamat politik dari UIN Jakarta, Adi Prayitno menilai, PDIP sedang mengucilkan Ganjar sebagai bentuk hukuman. Menurut dia, dengan tak diundang ke hajatan PDIP, Ganjar sedang dipermalukan. Apalagi selain tak diundang, Ganjar ditelanjangi kesalahannya. Kata dia, serangan Puan dan Bambang Wuryanto sangat vulgar. 

"Sepertinya, kesalahan Ganjar dinilai sudah fatal. Kalau begini ceritanya, mimpi Ganjar jadi capres terancam," kata Direktur Eksekutif Parameter Politik Indonesia ini. [BCG]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.