Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Karena Hasto, PDIP Dan Demokrat Saling Serang

Minggu, 30 Mei 2021 07:50 WIB
Sekjen PDIP, Hasto Kristiyanto. (Foto: ANTARA)
Sekjen PDIP, Hasto Kristiyanto. (Foto: ANTARA)

RM.id  Rakyat Merdeka - Omongan Sekjen PDIP, Hasto Kristiyanto, soal PDIP ogah berkoalisi dengan Demokrat, memanaskan kembali hubungan kedua partai itu. Seharian kemarin, serangan balasan dari Demokrat datang silih berganti. PDIP dan Demokrat yang sudah lama adem, kini saling serang lagi.

Omongan Hasto yang bikin panas kuping orang Demokrat itu disampaikan saat jadi pembicara webinar bertajuk “Membaca Dinamika Partai dan Soliditas Koalisi Menuju 2024”, pada Jumat (28/5).

Pada webinar itu, Hasto menceritakan PDIP bisa menjalin kerja sama dengan hampir semua partai. Dengan sesama partai nasionalis seperti Golkar dan Gerindra, PDIP tentu bisa langsung cocok. Dengan partai Islam pun, seperti PKB dan PPP, PDIP ternyata bisa mesra. Hampir semua partai bisa berkoalisi bahkan dengan PAN, kecuali Demokrat dan PKS. Kata dia, antara PDIP dan Demokrat seperti ada garis pemisah yang tegas sehingga tak bisa bersatu.

Baca juga : Prabowo-Puan Menguat, PDIP Dan Gerindra Jateng Gelar Pertemuan

Kenapa begitu? Menurut Hasto, lantaran tidak ada kesamaan ideologi dan cita-cita yang diperjuangkan bersama. Selain itu ada perbedaan karakter dan kebiasaan. Karena itu, dia meminta agar jangan ada lagi pihak yang coba-coba jadi juru nikah, kawinin PDIP dan Demokrat.

Tak cuma itu, Hasto menyindir Presiden RI ke-6 yang juga Ketua Dewan Pembina Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono alias SBY dengan sebutan Bapak Bansos.

Tentu saja, omongan Hasto ini bikin panas kuping orang-orang Demokrat. Tanpa dikomando, kader dan pengurus Demokrat menyerang balik Hasto dan PDIP. Dari pagi sampai tadi malam, serangan orang Demokrat itu masih berseliweran di lini masa Twitter.

Baca juga : Hasto: Jangan Jodoh-jodohin

Hampir semua selebnya, turun dan macam-macam gaya serangnya. Ada yang bicara dengan lugas, ada juga dengan sindiran-sindiran halus.

Wakil Sekjen Demokrat, Renanda Bachtar misalnya. Dia mempertanyakan perbedaan ideologi PDIP dengan Demokrat yang dibilang Hasto. Kata dia, SBY itu tentara nasionalis. Sebelum masuk tentara, SBY aktif di Gerakan Siswa Nasionalis Indonesia (GSNI) yang berafiliasi dengan PNI. “Yakin bukan soal nasionalisnya. Mungkin soal ideologi pemanfaatan bansos,” sindir @renandabachtar.

Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) Demokrat, Andi Arief juga balas menyerang. Kata dia, Demokrat saat ini sedang mencari rekan koalisi di 2024. Ia memastikan tak akan menggandeng PDIP. Kata dia, di tengah ketidakpuasan kepada pemerintah yang sudah meluas, rugi besar jika Demokrat gabung dengan PDIP. “Gabung dengan PDIP sama saja bunuh diri,” bebernya.

Baca juga : Ganjar Selalu Hormati Puan Maharani

Andi melanjutkan, Demokrat tak mau berkoalisi dengan PDIP, karena PDIP selalu kalah kalau melawan kader Demokrat.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.