Dark/Light Mode

Usulkan Tim Independen, Selidiki Kecurangan Pemilu

Sandi Stres?

Jumat, 26 April 2019 09:15 WIB
Cawapres 02 Sandiaga Uno (baju biru muda), memberikan semangat kepada para relawan yang mengawal C1 di PPK Kecamatan Kebayoran Baru, Jakarta Selata, Rabu (24/4). (Foto: Dok. Pribadi)
Cawapres 02 Sandiaga Uno (baju biru muda), memberikan semangat kepada para relawan yang mengawal C1 di PPK Kecamatan Kebayoran Baru, Jakarta Selata, Rabu (24/4). (Foto: Dok. Pribadi)

RM.id  Rakyat Merdeka - Kemarin sore, Kamis (25/4), Cawapres 02 Sandiaga Uno mengatakan bahwa pernyataannya tentang pemilu, diplesetkan. Dalam berita di sejumlah media online, Sandi disebut telah mengatakan, Pemilu 2019 sudah berlangsung jujur dan adil. Selanjutnya, Sandi ngotot mengusulkan pembentukan tim independen untuk menyelidiki kecurangan pemilu.

Berubah-ubahnya omongan ini bikin warganet bertanya-tanya. Sandi stres? Kutipan Sandi soal pemilu 2019 sudah jurdil ini antara lain dikutip kompas.com dan detik.com. Ceritanya, Sandi sedang mengunjungi GOR Radio Dalam, tempat penghitungan suara Kecamatan Kebayoran Baru, Jakarta Selatan. Bertepatan di hari itu, Prabowo menghadiri syukuran dan konsolidasi relawan di Padepokan Pencak Silat.

Sandi ditanya wartawan, kenapa tak ke acara syukuran, menemani Prabowo. Sandi menjawab, mereka berbagi tugas. Prabowo syukuran, dia menyemangati relawan yang melakukan penghitungan suara. Sandi membantah beda pandangan dengan Prabowo. Di sinilah, situs online itu memuat pernyataan Sandi soal pemilu yang jujur dan adil.

“Saya nggak punya perbedaan pandangan yang prinsip dan strategis terhadap Pak Prabowo. Saya meyakini bahwa pemilu ini jujur dan adil. Saya meyakini bahwa kinerja para relawan ini harus dihargai,” begitu kutipan Sandi yang dimuat media online tersebut.

Nah, Kamis (25/4) sore, di Insomniak Coffee and Lounge, Jalan Tarumanegara, Cireundeu, Ciputat, Tangerang Selatan, Sandi membantah mengeluarkan pernyataan itu. Menurut dia, ada upaya penggiringan opini dirinya meyakini bahwa pemilu berlangsung secara jujur dan adil.

Baca juga : Mahfud MD: Tidak Ada Kecurangan Pemilu Terstruktur dan Sistematis

“Saya tidak bilang proses Pemilu kita sudah jurdil, jangan diplesetkan,” ujarnya.

Sandi mengatakan, proses pemilu saat ini masih berlangsung. Kesimpulan bisa didapat kalau proses penghitungan suara telah berakhir. Sandi kembali menegaskan, bahwa ia tak bicara soal pemilu berlangsung jujur dan adil.

“Kemarin, saya menyampaikan bahwa kita harus meyakini datang ke tempat-tempat untuk memastikan proses demokrasi dan pemilu ini jujur dan adil. Bukan saya yang menyatakan pemilu ini jurdil,” tandasnya.

Yang ada, selama seminggu ini, Sandi mengaku mendapat laporan soal kecurangan. Karena itu, dia mendukung wacana pembentukan tim pencari fakta (TPF) independen untuk mengusut dugaan kecurangan itu. Tetapi, dia meminta tim tersebut hanya diisi masyarakat. Jika ada tim sukses dua capres yang masuk, dia khawatir laporannya berpotensi bias.

“Harus dari masyarakat yang ingin keadilan bagi calonnya,” pinta putra Mien Uno itu. Sandi juga meyakini, tim ini bisa membantu tugas Bawaslu dan KPU membongkar kecurangan. Penyelenggara pemilu nantinya dapat menindaklanjuti laporan yang ada.

Baca juga : Bank Indonesia Dan 3 Bank Sentral Kurangi Pake Dolar AS

“Jadi, ada civil society yang memperkuat proses,” imbuhnya. Tim ini juga dinilai dapat membantu mencari tahu, penyebab meninggalnya ratusan petugas KPPS.

Pernyataan Sandi soal pemilu jurdil, sebetulnya mendapat apresiasi Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi- Ma’ruf. Direktur Komunikasi Politik TKN Usman Kansong menyebut, pernyataan Sandi itu sekaligus mematahkan tudingan tak berdasar yang kerap dilancarkan para pendukung paslon 02.

“Ini sikap yang harus kita apresiasi,” ujar Usman di Posko Cemara, Kamis (25/4). Sementara di dunia maya, banyak warganet yang kecewa Sandi membantah ucapannya itu. Sebelumnya, banyak netizen yang mengapresiasi dan memuji sikap Sandi yang mengakui Pemilu 2019 sudah jurdil.

“Haduh pagi dele sore tempe,” cuit @AlinIgasam. Ada juga yang menuding Sandi tak bisa menerima kekalahan sehingga minta dibentik tim independen. “Sandi stres, stres kalah sehingga teriak-teriak minta bikin tim independen,” cuit @@zainhaddy. “Mungkin sandi stres karena habis duit banyak, tapi kalah. Manusiawi kok,” timpal netizen lain.

@Megatop99 juga menduga Sandi memang stres sampai sempat jatuh sakit. “Ya Sandiaga katanya sempat sakit. Mungkin sedang stres. Jabatan wagub DKI dilepas, uang habis banyak, pengin jadi wapres tapi gagal,” kicaunya. @HelloSups pun berkelakar, tapi satir. “Sandiaga Uno cukup kuat, uang habis triliunan, kalah quick count penyakitnya cuma cegukan,” selorohnya.

Baca juga : NU Usulkan Isu Indonesia-Tiongkok Diangkat Saat Debat Capres

Diketahui, dari data BPN, uang dari Sandi mendominasi dana kampanye paslon 02. BPN melaporkan penerimaan dana kampanye per September 2018 hingga Maret 2019 mencapai Rp 191,5 miliar. Dari angka itu, pendapatan terbesar berasal dari Sandi, dengan total sumbangan Rp 116 miliar atau 61 persen dari angka keseluruhan dana kampanye.

Sedangkan Prabowo memberi sumbangan Rp 71,4 miliar atau 34 persen dari total keseluruhan. Sementara Gerindra menyumbang Rp 1,3 miliar. Sejak maju menjadi cawapres, Sandi diketahui beberapa kali menjual sahamnya di PT Saratoga Investama Sedaya Tbk (SRTG). Dia mengakui melego sahamnya untuk biaya kampanye. Jika ditotal, nilai transaksi jual saham Sandi mencapai Rp 671,17 miliar. [OKT]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.