Dark/Light Mode

Ratusan KPPS Wafat

Tjahjo: Jadi Catatan Evaluasi Pemilu

Senin, 29 April 2019 08:14 WIB
Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo. (Foto: Twitter@Thahjo_Kumolo).
Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo. (Foto: Twitter@Thahjo_Kumolo).

RM.id  Rakyat Merdeka - Meninggalnya ratusan petugas Kelompok Penyelenggara Pemugutan Suara ((KPPS) saat pemilu serentak mengundang perhatian Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tjahjo Kumolo.

Tjhajo mengaku turut prihatin atas wafatnya ratusan petugas KPPS selama proses Pemilu 2019. Menurut mantan Sekjen PDIP itu, wafatnya ratusan petugas KPPS akan menjadi bahan evaluasi penyelenggaraan pemilu ke depan.

“Tentunya akan menjadi catatan evaluasi secara menyeluruh dan lengkap akan dilakukan pemerintah setelah selesainya Pileg dan Pilpres serentak 2019 ini,” ujarnya, Minggu (28/4).

Pemerintah, kata Tjahjo, akan bertanggung jawab atas banyaknya petugas KPPS yang meninggal dunia. Pemerintah bakal memberikan santunan kepada pengawal demokrasi itu.

Baca juga : Bulan Sabit Merah Minta Pemerintah Evakuasi Sementara WNI Dari Christchurch

Di sisi lain, dia juga mengucapkan terima kasih kepada sejumlah kepala daerah, karena berinisiatif memberikan santunan kepada petugas KPPS yang meninggal dunia.

Melalui kesempatan ini, Tjahjo juga mengucapkan terima kasih kepada para kepala daerah yang lebih dulu telah inisiatif memberikan santunan kepada yang wafat dan sakit.

“Contoh inisiatif ini dilakukan oleh Gubernur Jawa Timur dan Gubenur Jawa Tengah serta kepala daerah lainnya,” ucap dia.

Tjahjo menduga beratnya tugas yang membuat petugas KPPS, kepolisian, tentara, dan Panwaslu kelelahan sehingga meninggal dunia.

Baca juga : Persija Jakarta Akan Ambil Jalur Hukum

Diketahui, jumlah anggota Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) yang meninggal dunia telah bertambah. Setelah Sabtu (27/4) kemarin jumlah anggota KPPS yang meninggal sebanyak 272 orang, kini KPU mengumumkan jumlahnya sudah mencapai 287 orang.

Berdasarkan data dari KPU yang disampaikan Komisioner Evi Novida Ginting Manik, Minggu (28/4), total ada 287 anggota KPPS dari 34 provinsi yang wafat.

Angka itu dikumpulkan hingga pukul 13.00 WIB. Provinsi Jawa barat tercatat punya angka tertinggi kematian anggota KPPS, yakni 89 orang, disusul Jawa Timur 39 orang, dan Jawa Tengah 31 orang.

Jumlah anggota KPPS yang sakit ada 2.095 orang. Provinsi Jawa Barat tercatat punya angka tertinggi berkaitan dengan anggota KPPS yang sakit ini, yakni sebanyak 259 orang, disusul Jawa Tengah 246 orang, dan Sulawesi Selatan 191 orang.

Baca juga : Menteri Tjahjo Ancam Copot Pejabat Dukcapil

Data ini terkumpul hingga pukul 14.00 WIB. KPU sudah berkoordinasi dengan Kementerian Keuangan untuk memberikan dana santunan bagi keluarga korban petugas KPPS yang meninggal.

Cawapres 02 Sandiaga Uno juga sepakat agar mekanisme penyelenggaraan pemilu diperbaiki. Menurutnya, peristiwa meninggalnya ratusan petugas KPPS di Pemilu Serentak 2019 merupakan bencana yang harus mendapat perhatian khusus dari seluruh elemen bangsa.

Selain itu, diperlukan juga penelitian secara medis mengingat banyaknya jatuh korban. “Ini proses yang saya rasa betul-betul perlu penelahaan secara medis. Kita layak bertanya, kenapa terjadi korban yang terus-menerus berjatuhan seperti ini?” ucapnya. [SSL]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.