Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Hidayat Soroti Umrah Dan Haji Di Masa Pandemi

Pemerintah Didesak Lobi Arab Saudi

Kamis, 29 Juli 2021 07:15 WIB
Wakil Ketua Majelis Syura Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Hidayat Nur Wahid (HNW). (Foto: Istimewa)
Wakil Ketua Majelis Syura Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Hidayat Nur Wahid (HNW). (Foto: Istimewa)

RM.id  Rakyat Merdeka - Wakil Ketua Majelis Syura Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Hidayat Nur Wahid (HNW) berharap, tahun ini jemaah Indonesia bisa melaksanakan ibadah umrah. Untuk itu, Pemerintah perlu melakukan lobi serius kepada Pemerintah Arab Saudi.

“Mestinya Presiden Jokowi, atau minimal Menteri Agama segera melobi langsung Raja Salman, atau pihak berwenang di Saudi,” ujar HNW kepada Rakyat Merdeka, kemarin.

Baca juga : Tangani Pandemi, PBNU Dukung Pemerintah Dahulukan Keselamatan Jiwa

Wakil Ketua MPR ini berharap, Pemerintah bisa membuka jalan bagi warga Indonesia yang begitu rindu ke Tanah Suci. Pasalnya, sejak pandemi Covid-19 melanda Indonesia, sudah dua tahun warga Indonesia tidak bisa terbang ke Saudi Arabia. “Ini sebagai bukti keseriusan Pemerintah membantu umat. Lobi tidak cukup hanya dilakukan oleh Konsulat Jenderal RIdi Jeddah atau Plt Dirjen,” ujarnya.

Deklarator Partai Keadilan (PK) ini juga menyoroti kebijakan Arab Saudi yang rencananya membuka jemaah umrah internasional mulai 10 Agustus 2021. Namun, mengoreksinya dengan kebijakan khusus terhadap sembilan negara, yang di dalamnya ada Indonesia terkait vaksin dan karantina.

Baca juga : Kiai Ma’ruf Minta Tolong Ke Ulama

Kebijakan itu mengatur agar jemaah dari India, Pakistan, Indonesia, Mesir, Turki, Argentina, Brazil, Afrika Selatan dan Lebanon wajib memberikan bukti dua dosis vaksin dari suntikan Pfizer, Moderna, AstraZeneca, atau Johnson & Johnson.

Di luar itu, seperti vaksin asal China, Sinovac, wajib mendapatkan suntikan booster vaksin yang dianjurkan tadi. Kemudian, jemaah dari sembilan negara ini juga wajib melakukan isolasi selama 14 hari di negara ketiga, di luar Arab Saudi.

Baca juga : Ingrid Kansil Minta Pemerintah Perbaiki Data Bansos

Menurutnya, persoalan teknis itu perlu dilakukan lobi langsung dari petinggi Pemerintah, agar jemaah Indonesia lebih dimudahkan. “Lobi tingkat tinggi itu perlu dilakukan untuk meyakinkan pihak Saudi Arabia soal kesiapan Indonesia,” tegasnya.

HNW tidak menampik, kebijakan ketat diberlakukan kepada Indonesia menilik progres penanganan pandemi Covid-19 di Tanah Air. Hal ini menjadi cambuk evaluatif bagi pemerintah.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.