Dark/Light Mode

Fokus Covid, PDIP-Gerindra Slowing Down Soal Amandemen Terbatas UUD 1945

Selasa, 24 Agustus 2021 16:40 WIB
Sekjen DPP PDI PerjuanganHasto Kristiyanto dan Sekjen Gerindra Ahmad Muzani, menjawab pertanyaan wartawan usai pertemuan pimpinan kedua partai, di Jalan Diponegoro, Jakarta Pusat, Selasa (24/8).  (Foto: Istimewa)
Sekjen DPP PDI PerjuanganHasto Kristiyanto dan Sekjen Gerindra Ahmad Muzani, menjawab pertanyaan wartawan usai pertemuan pimpinan kedua partai, di Jalan Diponegoro, Jakarta Pusat, Selasa (24/8). (Foto: Istimewa)

RM.id  Rakyat Merdeka - PDIP dan Gerindra sepakat slowing down soal wacana amandemen UUD 1945, dan memilih fokus menangani Covid-19.

Hal ini disampaikan Sekjen DPP PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto dan Sekjen Gerindra Ahmad Muzani, usai pertemuan pimpinan kedua partai, di Jalan Diponegoro, Jakarta Pusat, Selasa (24/8).

Hasto mengatakan, amandemen terbatas UUD 1945 merupakan isu penting bagi pihaknya. Sejalan dengan keputusan Kongres V PDI Perjuangan, demi mendorong adanya Haluan Negara yang diatur di dalam konstitusi.

Gagasan amandemen terbatas itu menjadi keputusan kongres, bersama dengan gagasan untuk melakukan perubahan Undang-undang Pemilu, termasuk UU Pemilihan Presiden. Walau demikian, PDIP menyadari bahwa dalam implementasinya, setiap gagasan harus memperhatikan suasana kebatinan yang ada.

Baca juga : Politisi Jangan Grusa-Grusu Deh

"Skala prioritas saat ini adalah gotong royong di dalam mengatasi pandemi ini. Sehingga atas hal tersebut, ibu ketua umum, Ibu Megawati, terkait amandemen, sudah menegaskan bahwa kebijakan PDI Perjuangan adalah slowing down, terkait dengan amandemen UUD'45," beber Hasto.

Dalam upaya membantu rakyat untuk mengatasi pandemi Covid, suasana kehidupan politik yang kondusif, mutlak diperlukan.

"Karena itu, yang lebih didorong adalah membangun energi positif, energi gotong royong bagi kepentingan bangsa dan negara jauh di atas kepentingan partai politik," tegas Hasto.

"Jadi terkait dengan amandemen, sekali lagi, langkah untuk slowing down terhadap hal tersebut jadi kebijakan yang diambil karena skala prioritas kita adalah masalah pandemi ini," pungkasnya.

Baca juga : Perluas Pasar, Pertamina Shipping Sewa Kapal Dengan Petronas

Sekjen Gerindra Ahmad Muzani pun segendang sepenarian. Pada 2045 nanti, umur Indonesia genap satu abad. Dan hingga saat ini, Indonesia belum pernah memiliki desain 1 abad Indonesia itu. Baik di bidang ekonomi, kesehatan, pendidikan dan lain-lain.

"Kita Republik Indonesia dimerdekakan. Bukan hanya untuk 100 tahun, tapi untuk 200 tahun, 300 tahun, dan beratus-tahun yang akan datang. Itu sebabnya, perlu Haluan Negara yang dapat menjadi pemikiran para pemimpin kita. Agar desain negara yang panjang, bisa menjadi berkesinambungan. Isu itu kini tengah dibahas PDIP dan Gerindra," paparnya.

"Tetapi sekali lagi, kita menunggu beberapa hal yang sedang dipersiapkan oleh MPR," imbuhnya.

Dalam pertemuan tersebut, Hasto didampingi jajaran pimpinan partai Komarudin Watubun, Yasonna Laoly, Utut Adianto, Eriko Sotarduga, Ahmad Basarah, Djarot Saiful Hidayat, Sri Rahayu, Bambang Wuryanto, Sadarestuwati, dan Nusyirwan Soedjono. S

Baca juga : Tidak Elok, Pemerintah Saling Sindir Data Bansos Di Media

Sedangkan Sekjen Gerindra Ahmad Muzani datang bersama 9 orang jajaran pimpinan di DPP Gerindra. Antara lain Prasetio Hadi, Puti Sari, Susi Marleni, Andre Rosiade, dan Moreno Soeprapto. [SAR]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.