Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Kubu KLB Demokrat Siap Menang, Juga Siap Kalah

Kamis, 16 September 2021 22:33 WIB
Politisi Partai Demokrat kubu Moeldoko, Boyke Novrizon. (Foto: Ist)
Politisi Partai Demokrat kubu Moeldoko, Boyke Novrizon. (Foto: Ist)

RM.id  Rakyat Merdeka - Politisi Partai Demokrat kubu Ketua Umum (Ketum) Moeldoko Boyke Novrizon mengatakan pihaknya siap menang atau kalah dalam pertarungan hukum barisannya, dengan kubu Ketum Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).

"Kalau kita siap menang, siap kalah. Jika takdir Tuhan kita menang, tentu akan ada takdir politiknya," jar Boyke, kepada RM.id Kamis (16/9).

Aktivis 98 ini mengasumsikan, barisannya kini fokus kepada jalur hukum di Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN) yang kini tengah berlangsung. Yaitu, gugatan kubu KLB terhadap Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia (Menkumham) Yasonna Laoly, dan soal Anggaran Dasar dan Rumah Tangga (AD/ART) Partai Demokrat.

Baca juga : Lulu Tobing, Gugatan Cerai Ditolak

Ketua Angkatan Muda Demokrat (AMD) ini menceritakan, dua gugatan hukum ini tengah memasuki fase mengumpulkan bukti-bukti. Nah, dalam proses pengumpulan bukti ini, Boyke menyarankan agar kubu AHY fokus saja di proses hukum dan tidak memberikan narasi provokatif.

Dicontohkan Boyke, narasi provokatif itu seperti menyebut kelompoknya itu ‘gerombolan politik’. Padahal, aparat hukum telah menerima dan memproses gugatan hukum kubu KLB. Nah, kubu seberang, disarankan fokus saja dalam prosesn pembuktian.

"Jadi buktikan saja, perubahan AD/ART di luar kongres atau tidak," sarannya.

Baca juga : Prabowo Puji Jokowi, Demokrat Ungkit Masa Lalu

Sekalipun kubu KLB tengah fokus berjuang di jalur hukum, Boyke menegaskan barisannya tidak akan terpancing narasi politik kontraproduktif. Dalam hal ini, ikut-ikut mencitrakan diri sebagai yang paling benar dengan argumnetasi provokatif.

Menurutnya, kubu KLB akan kalem saja, tetapi tetap konsisten di jalur hukum. Boyke juga mengingatkan kubu AHY sempat kalah saat menggugat kelompoknya dengan gugatan materi sebesar Rp 55,8 miliar terhadap 10 anggota KLB. "Jadi kita kalem sajalah," tutupnya.

Sementara itu, Ketum Partai Demokrat, AHY terus berupaya merapatkan barisan dan menyalakan tanda bahaya demokrasi. Asumsinya, sekalipun upaya KLB Deli Serdang telah gagal, goyangan terhadap kepengurusan belum usai.

Baca juga : Mendag Ingin UMKM Di Sulawesi Naik Kelas

"Sampai dengan hari ini upaya untuk merampas Partai Demokrat masih terus berjalan," ujar AHY, melalui keterangan tertulis kepada RM.id.

AHY mengasumsikan kelompok KLB ini adalah perusah demokrasi, dan terus berupaya merebut kendali partai atass dirinya melalui jalur PTUN termasuk kemungkinan Judicial Review melalui Mahkamah Agung (MA).

Putra sulung Presiden keenam SBY ini menegaskan pihaknya memiliki segala bukti yuridis untuk bisa mematahkan pihak Moeldoko untuk kedua kalinya. Meski begitu, para kader diminta untuk tetap waspada dan konsisten bahwa perjuangan partai itu berupa tegaknya keadilan, hukum, dan demokrasi. [BSH]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.