Dark/Light Mode

Tersangka Makar Diborgol

Di Luar Macan, Di Dalam Kucing

Selasa, 21 Mei 2019 09:00 WIB
Lieus Sungkharisma atau Li Xue Ciung dengan tangan diikat tali tis. (ISTIMEWA)
Lieus Sungkharisma atau Li Xue Ciung dengan tangan diikat tali tis. (ISTIMEWA)

RM.id  Rakyat Merdeka - Lieus Sungkharisma atau Li Xue Ciung seperti macan juga seperti kucing. Sebelum ditangkap polisi, tersangka kasus makar ini bicaranya keras. Berani. Galak segalak macan. Tapi begitu diciduk Polisi, dia berubah jadi kucing. Menciut. Penakut. Takut makanan yang disodorkan Polisi, takut mati juga.

Lieus diringkus di apartemen yang dihuninya di kawasan Hayam Wuruk, Jakarta Barat, kemarin pagi. Tepatnya di kamar 614, lantai 6.

Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Argo Yuwono menyebut, saat penangkapan dilakukan, Lieus berontak. Dia sempat menolak ketika akan dibawa Polisi ke Polda Metro Jaya.

“Dia enggak mau. Macam-macam lah dia ngomongnya saat dilakukan penangkapan,” ungkap Argo, di Polda Metro Jaya, kemarin.

Setelah melakukan penangkapan, Polisi melakukan penggeledahan di apartemen Lieus. Penggeledahan disaksikan dua orang security, ketua RW, dan satu saksi lainnya.

Baca juga : Pilihan Makar dan Makarti Rajamala

Dari penggeledahan itu, diketahui Lieus tengah bersama seorang perempuan. Argo bilang, perempuan itu bukan istrinya. Namun Argo tidak menjelaskan siapa perempuan yang dimaksud.

Ditemukan pula alat komunikasi HP, CCTV, dan dokumen-dokumen yang dipunyai Lieus. Polisi baru bertemu istri Lieus saat melanjutkan penggeledahan di kediaman pribadinya, di Jalan Keadilan Nomor 26, Taman Sari, Jakarta Barat.

“Kami geledah di sana, kami ketemu istrinya dan Pak RT. Kami lakukan penggeledahan di sana, lalu kami juga menemukan beberapa barang bukti yang disita atau dibawa penyidik,” imbuh Argo.

Lieus ditangkap karena sudah dua kali mangkir dari panggilan Polisi. Dia dilaporkan ke Bareskrim Mabes Polri atas dugaan makar. Lieus tiba di Mapolda Metro Jaya pukul 10.10 WIB. Mengenakan kemeja kotak-kotak berwarna biru putih, Lieus dikawal tiga polisi menuju ruang penyidikan. Tangannya diborgol dengan kabel ties putih.

Saat pertama datang, dia masih ngoceh. “Diborgol lagi kan, tidak apa-apa buat saya sih. Ini namanya perjuangan ,tidak pernah bisa bikin takut rakyat,” selorohnya. Merasa baru dua kali dipanggil, dia menilai penangkapannya tak adil.

Baca juga : Jadi Tersangka Makar, Eggi Dijerat 5 Pasal

“Saya langsung ditarik, saya diangkat kayak obok-obok ya kan,” imbuhnya. Lieus menyatakan tidak akan menjawab pertanyaan penyidik. Sebab, ia tidak merasa melakukan makar seperti yang dituduhkan.

“Saya nggak akan jawab satu patah kata pun (pertanyaan penyidik),” serunya. Di dalam mulut, Lieus memang mengaku tidak takut ditangkap. Tapi, saat diberi minum sama Polisi, Lieus menolak. Alasannya, dia takut ada sesuatu dalam minuman itu. “Baik sih, mau dibawain (air minum). Tapi, saya takut,” ucapnya.

Dia takut dalam minuman itu ada racunnya. “Takut mati. Takut kaya...” jawaban Lieus terputus. “Saya kan dianggap (mengancam) buat negara,” imbuhnya.

Lieus hanya mau makan dan minum yang dibawakan keluarganya. Tepat pukul 9 malam, capres nomor urut 02 Prabowo Subianto didampingi Amien Rais, Siti Hediati Hariyadi, Neno Warisman, Fadli Zon, Dahnil Anzhar Simanjuntak, Tedjo Edhi, Abimanyu, Sjafrie Sjamsoedin, dan Agus Sutomo datang ke Polda Metro Jaya untuk menjenguk Lieus dan juga Eggi Sudjana, yang sudah ditahan lebih dulu oleh Polisi.

Namun, niatnya tak terlaksana. Polisi tidak mengizinkan. Alasannya, jam besuk sudah habis. Prabowo sempat berdialog dengan petugas. Namun, Prabowo akhirnya menerima kebijakan petugas yang berjaga.

Baca juga : Warga Di Larang Keluar Rumah, Medsos Diblokir

“Iya SOP kan dibuat untuk ada kelonggaran, kita bisa beri suatu asas pertimbangan kemanusiaan. Tapi, kita hormati kewenangan Saudara. Kita hormati Saudara,” tutur Prabowo.

Prabowo menjelaskan, dirinya bersama rombongan baru bisa menjenguk Eggi dan Lieus pada malam hari karena banyak aktivitas pada siang hari. Prabowo mengaku sudah mendengar ketakutan Lieus diracun.

Dia pun membawakan Lieus makanan. Yakni, nasi Padang. “Ini juga sekalian untuk sahur, karena Pak Lieus tidak mau makan. Bawa Nasi padang buat Pak Eggi dan Pak Lieus. Kita ingin tinggalkan makanan sahur ya, sabar ya. Yang benar pasti menang. Yang bener pasti menang. Terima kasih ya,” tandasnya. (OKT)

 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.