Dark/Light Mode

Temui Prabowo, JK Tenangkan Badai

Sabtu, 25 Mei 2019 06:48 WIB
Wakil Presiden Jusuf Kalla (Foto: Istimewa)
Wakil Presiden Jusuf Kalla (Foto: Istimewa)

RM.id  Rakyat Merdeka - Tak satu pun pengurus BPN (Badan Pemenangan Nasional) Prabowo-Sandi yang tahu. Belakangan diketahui, Prabowo pergi untuk menemui Wapres JK. Kabar itu diungkapkan oleh Maher Algadri, sahabat Prabowo yang juga menjabat anggota Dewan Pembina Gerindra, saat berbincang-bincang dengan wartawan, di kediaman Prabowo, Jumat (24/5).

Maher bilang, sore itu Prabowo pergi untuk menemui JK. Hanya saja, ia tak tahu di mana pertemuan itu berlangsung. Membahas apa? Kata dia, pertemuan itu adalah bentuk komunikasi politik. Dia memastikan, pertemuan itu bukan untuk melakukan transaksi politik atau kesepakatan politik.

Pertemuan itu adalah bentuk komunikasi dari dua kubu yang saat ini punya posisi berbeda dalam Pilpres. I a berharap, pertemuan itu mencairkan suasana yang memanas sejak tiga hari terakhir. “Setidaknya, masing-masing kubu dapat mendengar langsung dan mengetahui apa yang dipikirkan pihak lain,” kata Maher.

Ia mengakui, situasi politik tiga hari terakhir memang banyak membuat orang risau. Terutama, setelah aksi unjuk rasa di depan Bawaslu pada 22 dan 23 Mei. Setelah kejadian itu, banyak yang menghubungi Prabowo. Ada yang dari pemerintah, ada yang dari pensiunan TNI, dan macam-macam.

Siapa yang menginisiasi pertemuan tersebut? Maher menggeleng. Namun, lanjut dia, pertemuan Prabowo dengan JK biasanya dihubungkan oleh Sjafrie Sjamsoeddin. Sjafrie adalah adalah karib Prabowo sejak di Akademi Militer. Purnawirawan Jenderal Bintang Tiga ini pernah menjabat Wakil Menteri Pertahanan di era SBY.

Baca juga : Prabowo Minta Pendukungnya Tenang dan Percaya Perjuangan Konstitusi

Sjafrie juga diketahui dekat dengan JK. Seperti JK, Sjafrie juga berasal dari Sulawesi Selatan. “Sjafrie orang yang paling dekat dengan JK dan paling dekat dengan Prabowo. JK kalau mau ketemu menggunakan Sjafrie, Prabowo kalau mau ketemu menggunakan Sjafrie juga,” ungkapnya.

Sandiaga Uno juga membenarkan pertemuan tersebut. Dalam pertemuan itu, lanjut Sandi, Prabowo menyampaikan akan menempuh sengketa Pilpres sesuai undang-undang dan konstitusi. Juga memastikan langkah-langkah ke depan harus selalu dalam koridor tentram, aman, damai.

Selain itu, pertemuan tersebut membahas aksi-aksi unjuk rasa yang dilakukan beberapa hari lalu. “Jangan sampai, aksi tersebut berdampak pada ekonomi. Ini yang menjadi komunikasi politik keduanya,” kata Sandi.

Apakah pertemuan itu sebagai langkah awal untuk menggelar pertemuan dengan Jokowi? Soal itu, Sandi angkat bahu. Dia bilang, sampai saat ini belum ada rencana pertemuan dengan Jokowi.

Sementara itu, JK menghindar saat ditanya soal itu. Ditanya apakah benar bertemu Prabowo pada Kamis (23/5) lalu, dia menjawab diplomatis. Kata dia, yang pasti hari itu menemui banyak tokoh dan kolega. “Itu saja yang bisa saya katakan,” kata JK, di kantornya, Jumat (24/5).

Baca juga : Prabowo Diminta Redam Gejolak Masa Di Bawaslu

Seperti diketahui, Jokowi berkali- kali mengungkapkan ingin bertemu dengan Prabowo. Berbagai jalur sudah dipakai. Antara lain, mengutus Menko Kemaritiman Luhut Panjaitan. Luhut merupakan senior Prabowo di Kopassus dulu. Hanya saja, pertemuan itu tak kunjung bisa terlaksana. Malah, Prabowo sempat menolak saat akan ditemui Menteri Koordinator Maritim tersebut.

Dalam satu kesempatan, Prabowo mengaku banyak sekali yang mencoba menghubunginya. Namun dia bilang, bertemu boleh. Tapi, tidak akan menyerah. Wakil Ketua TKN (Tim Kampanye Nasional) Jokowi-Ma’ruf Arsul Sani mengatakan, pertemuan itu digagas Jokowi. Karena mantan Gubernur Jakarta itu sudah lama ingin bertemu dengan Prabowo, untuk mendinginkan kondisi politik.

“Selain sebagai wapres dan tokoh bangsa, Pak JK kan juga bagian dari TKN karena menjabat sebagai Ketua Dewan Penasehat TKN,” kata Arsul.

Terkait hal ini, Pengamat Politik UIN Jakarta Adi Prayitno menilai, pertemuan JK dan Prabowo alamiah dalam politik. Apalagi, JK dan Prabowo selama ini tak pernah punya jarak psikologi politik.

“Hubungan kedua tokoh ini selalu hangat, walau berada dalam dua kubu berbeda,” kata Adi, saat dikontak Rakyat Merdeka, tadi malam. Menurut dia, pertemuan JK dengan Prabowo ini untuk meredakan ketegangan tensi politik yang naik.

Baca juga : Prabowo-Sandi, Please Jangan Diam Saja

Adi bilang, ada beberapa alasan kenapa Prabowo mau menemui JK. Antara lain, JK merupakan politisi senior yang daya jelajah politiknya bisa menembus sekat-sekat politik yang mengeras. JK juga relatif bisa diterima semua kalangan, sekalipun beda sikap politik. Apalagi, kemampuannya menjadi juru damai memang sudah teruji. Misalnya, saat mendamaikan sejumlah daerah konflik seperti Aceh, Poso dan Ambon. Selain itu, dalam pertemuan itu tidak mungkin ada deal politik.

Hal itu beda jika bertemu dengan Luhut yang berada di ring 1 Jokowi. Sehingga, kesan pertemuan Prabowo dengan JK lebih netral.  [BCG]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.