Dark/Light Mode

Belum Juga Dapat Jatah Menteri

Zulkifli Santai

Kamis, 28 Oktober 2021 07:50 WIB
Ketua Umum PAN, Zulkifli Hasan memberikan sambutan saat peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW di Kantor DPP PAN, Mampang, Jakarta, Selasa (26/10/2021) malam. (Foto: Dok. PAN)
Ketua Umum PAN, Zulkifli Hasan memberikan sambutan saat peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW di Kantor DPP PAN, Mampang, Jakarta, Selasa (26/10/2021) malam. (Foto: Dok. PAN)

 Sebelumnya 
Tapi, pihak Istana membantah. Karena di tanggal itu, Presiden Jokowi diperkirakan masih berada di luar negeri.

Menurut Kepala Sekretariat Presiden Heru Budi Hartono, mulai akhir pekan ini hingga 5 November, Kepala Negara masih dalam rangkaian perjalanan ke Italia, Skotlandia dan Uni Emirat Arab. “Tidak. Tanggal 5 tiba di Tanah Air,” kata Heru, kemarin.

Baca juga : 17 Menteri Parpol Jangan Hilang Fokus

Di Italia, Jokowi dijadwalkan menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi Group of Twenty (G20) pada 30-31 Oktober 2021. Lalu, mantan Wali Kota Solo itu terbang ke Glasgow, Skotlandia menghadiri KTT Perubahan Iklim atau COP26 World Leaders Summit pada 1-2 November 2021. Terakhir, Jokowi bertandang ke Dubai bertemu Emir Dubai Mohammed bin Rashid (MBR) dan sejumlah pengusaha.

Kembali ke sikap santainya Zulhas soal jatah menteri, pengamat politik Maksimus Ramses Lalongkoe menilai, orientasi PAN masuk ke koalisi bukan untuk mendapatkan jatah menteri. Tapi bisa jadi ada kepentingan lain, yang publik tidak tahu.

Baca juga : Semua Orang Bicara Utang, Sri Mul Senang

“Hanya PAN yang tahu, atau hanya Ketumnya yang tahu, selain hanya sekedar untuk dukung-mendukung Jokowi,” kata Maksimus, tadi malam.

Menurutnya, naif jika PAN tidak ada kepentingan apapun dalam koalisi pendukung pemerintah selain hanya dukung-mendukung saja. Sementara PAN punya nilai tawar juga di parlemen. Kalau bukan menteri, tentu ada kepentingan lain. “Apalagi selama ini tidak ada partai yang gabung koalisi nggak dapat kursi menteri,” lanjutnya

Baca juga : PNM Gelar Pelatihan Capacity Building Kepada Penerima Redistribusi Tanah

Ia meminta Jokowi tidak ragu-ragu melakukan perombakan kabinet, jika dalam evaluasinya ada menteri-menteri yang punya rapor merah. “Segera saja lakukan reshuffle. Apalagi saat dilantik, beliau bilang nggak ada lagi beban di periode kedua,” pungkasnya. [SAR]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.