Dark/Light Mode

Hari Ini ”Disidang” Di Jakarta

Gibran Ngaku Salah, Siap Disanksi Banteng

Senin, 22 Mei 2023 08:01 WIB
Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka saat bertemu Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto, di Solo, Jumat malam (19/5). (Foto: Instagram Prabowo)
Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka saat bertemu Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto, di Solo, Jumat malam (19/5). (Foto: Instagram Prabowo)

RM.id  Rakyat Merdeka - Hari ini, jika tak ada aral melintang, Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka akan "disidang" di DPP PDIP, Menteng, Jakarta. Pemanggilan Gibran ke Jakarta buntut manuver politiknya memboyong relawan Jokowi mendukung Prabowo Subianto, di Solo, Jumat lalu. Kemarin, atau sehari sebelum berangkat ke Jakarta, putra sulung Presiden Jokowi itu mengaku salah dan siap disanksi.

Aksi Gibran mengerahkan relawan Jokowi mendukung Prabowo pada Jumat malam lalu, jadi sorotan banyak pihak. PDIP, partai tempat Gibran bernaung, yang paling pertama bereaksi. Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto langsung menelepon Gibran dan memintanya datang ke DPP, pada Senin (hari ini). Partai berlambang kepala banteng itu sepertinya kurang sreg dengan sikap Gibran. Sebab, PDIP sudah menetapkan Ganjar Pranowo sebagai capres.

Tak hanya PDIP, kelompok relawan pendukung Ganjar pun ikutan bereaksi. Beberapa di antara mereka langsung melayangkan kritik ke Gibran. Salah satu di antaranya adalah Ketum Ganjar Untuk Indonesia Satu (GANESA) Niniek Henny. Melalui akun Twitter-nya, Niniek menyayangkan sikap Gibran yang seperti tidak menaati arahan partai untuk mendukung dan berjuang memenangkan Ganjar. 

Menanggapi berbagai kritik itu, Gibran membalas dengan santai. "Iya, maaf. Saya salah," cuit Gibran, di akun Twitter @gibran_tweet. Di cuitan lain, Gibran membalas petuah warganet dengan singkat. "Ya, Pak. Maaf saya masih bocil (bocah cilik)," kicaunya.

Baca juga : 1.800 Masyarakat Indonesia Di Thailand Shalat Id Di KBRI Bangkok

Sehari sebelumnya, Gibran menyampaikan pembelaan soal dukungan relawan Jokowi kepada Prabowo. Kata dia, kehadirannya saat itu hanya untuk mendampingi Prabowo sebagai Menteri Pertahanan. Meski begitu, Gibran mengaku siap menerima sanksi bila dinyatakan bersalah.

"Siap saya terima sanksi hukuman, siap saya terima. Hari Senin saya berangkat. Kemarin hanya makan malam saja, kalau pencapresan, kemarin saya minggir. Ketika (Prabowo) orasi, saya minggir nggak ikut-ikut," ucapnya.

Sebelumnya, Prabowo mendapat kejutan saat berkunjung ke Solo, Jumat malam. Saat bertemu Gibran di Omah Semar, Ketua Umum Gerindra itu mendapat dukungan dari sejumlah relawan pendukung Jokowi. Total ada 15 kelompok relawan Jokowi dan Gibran yang menyatakan dukungan kepadanya.

Prabowo mengaku terkejut dan gembira atas dukungan tersebut. Menurut Prabowo, dukungan itu adalah sebuah kehormatan besar baginya.

Baca juga : Ini 5 Tips Jalani Mudik Dan Lebaran Sehat, Salah Satunya Jangan Begadang

Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto mengomentari sinis sikap relawan Jokowi dan Gibran yang memberikan dukungan kepada Prabowo. Kata dia, politik itu bergerak ke bawah, karena rakyatlah yang memegang kedaulatan politik tertinggi.

Soal relawan, Hasto mengatakan, pihaknya berencana mengorganisir pendukung Ganjar dalam satu kantor pusat. “Dalam waktu dekat kami akan meresmikan kantor pusat pergerakan relawan yang mendukung Ganjar Pranowo,” ujarnya.

Sementara itu, Ketua DPC PDIP Kota Solo FX Hadi Rudyatmo bersikap cukup keras. Dalam orasinya di hadapan Jaringan Militan Ganjar Pranowo (Jari Tangan), di Blitar, Jawa Timur, kemarin, Rudy mengingatkan soal sikap kader untuk mentaati arahan partai. Dia bilang, siapa pun kader yang mengkhianati Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri akan mendapatkan laknat Tuhan.

“Ini di bawah patung Bung Karno. Di Bumi Blitar. Bagi kader partai, siapa yang mengkhianati Ibu Ketua Umum. Siapa pun yang lahir dari rahim PDI Perjuangan yang mengkhianati partai, Tuhan akan melaknatnya, setuju!" teriak Rudy, sambil mengepalkan tangan ke atas.

Baca juga : Ganjar: Alhamdulillah Bisa Buat Warga Sumringah

Ia meminta kader jangan terpengaruh bujuk rayu apapun dari pihak lain. "Saya tetap akan memilih Ganjar Pranowo sang anak Gunung Lawu!" tegasnya.

Direktur Parameter Politik Indonesia (PPI) Adi Prayitno menyatakan, wajar jika PDIP terganggu dengan manuver Gibran. Kata dia, relawan Jokowi adalah replika politik Jokowi.

"Ketika relawan Jokowi banyak pindah dukung Prabowo, diartikan publik sebagai sikap politik Jokowi. Ini yang mengganggu PDIP," kata Adi, kemarin.

Mestinya, kata dia, sikap relawan Jokowi mengikuti sikap politik Jokowi sebagai kader PDIP. Yaitu mendukung Ganjar. "PDIP pasti tak nyaman dengan manuver relawan Jokowi ini, karena dirugikan," ujarnya.■

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.