Dark/Light Mode

Kedewasaan Politik Masyarakat Tinggi

Pemilu 2024 Bakal Adem Ayem, Mari Kita Aminkan

Minggu, 23 Juli 2023 06:45 WIB
Petugas mengenakan kostum maskot pemilu (Sura dan Sulu) saat pembukaan Kirab Pemilu 2024 di Makassar, Sulawesi Selatan, Kamis (20/7/2023). (Foto: Antara)
Petugas mengenakan kostum maskot pemilu (Sura dan Sulu) saat pembukaan Kirab Pemilu 2024 di Makassar, Sulawesi Selatan, Kamis (20/7/2023). (Foto: Antara)

 Sebelumnya 
“Para politisi harus memberi instruksi agar pendukung dan pengikutnya tidak melakukan uja­ran kebencian. Para ulama, akade­misi, semua komponen harus ter­libat dalam upaya mengeliminasi ujaran kebencian ini sesuai porsi dan kapasitas masing-masing,” imbuhnya.

Sedangkan konsisten, kata Ishaq, berarti ada upaya mengata­si ujaran kebencian ini dilakukan setiap saat. Kata dia, jangan sam­pai pada saat berkuasa melarang ujaran kebencian, tapi saat men­jadi oposisi atau ingin merebut kekuasaan malah menghalalkan.

“Begitu juga dalam penegakan hukum. Siapapun yang melaku­kan harusnya memperoleh sanksi yang tegas, tanpa pandang bulu,” tegasnya.

Baca juga : Pemilu 2024 Bakal Seru Dan Semarak

Ishaq menyebutkan, fenomena ujaran kebencian dalam proses politik terjadi karena empat faktor. Pertama, perasaan benci terhadap orang atau kelompok politik tertentu.

“Situasi ini terjadi karena masyarakat selalu diberi infor­masi salah dan tendensius. Sehingga cenderung memandang negatif kelompok lain yang berseberangan,” katanya.

Kedua, fenomena yang dise­but ‘trolling.” Yaitu, sengaja mengomentari sesuatu dengan maksud menyudutkan atau men­jatuhkan. “Hal ini terkait dengan kontestasi politik yang cender­ung tanpa etika,” ujarnya.

Baca juga : Politik Uang Marak Di Pemilu, Firli Cs Gregetan

Ketiga, maraknya penggunaan sosial media dan internet. Kata dia, pelaku ujaran kebencian berlindung pada anonimitas atau menggunakan akun palsu. Sehingga, dia dapat lebih leluasa mengungkapkan kebencian di dunia sosial.

“Keempat, literasi sosial politik yang rendah. Hal ini berkai­tan dengan pemahaman masya­rakat yang menganggap bahwa politik itu adalah perebutan kekuasaan, sehingga segala cara dihalalkan. Padahal itu keliru,” tuturnya.

Artikel ini tayang di Rakyat Merdeka Cetak edisi Minggu 23/7/2023 dengan judul Kedewasaan Politik Masyarakat Tinggi, Pemilu 2024 Bakal Adem Ayem, Mari Kita Aminkan

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.