Dark/Light Mode

Murid SMA Dan SMK Jadi Pemilih Pemula

Edy Rahmayadi Minta Guru Tidak Pengaruhi Anak Didik

Kamis, 10 Agustus 2023 07:45 WIB
Gubernur Sumatera Utara (Sumut) Edy Rahmayadi saat melantik Kepala Sekolah SMA dan SMK di Aula Tengku Rizal Nurdin, Rumah Dinas Gubernur, Medan, kemarin. (Foto: Diskominfo Provsu)
Gubernur Sumatera Utara (Sumut) Edy Rahmayadi saat melantik Kepala Sekolah SMA dan SMK di Aula Tengku Rizal Nurdin, Rumah Dinas Gubernur, Medan, kemarin. (Foto: Diskominfo Provsu)

RM.id  Rakyat Merdeka - Gubernur Sumatera Utara (Sumut) Edy Rahmayadi meminta guru Sekolah Menengah Atas/Kejuruan (SMA/SMK) tidak mempengaruhi anak didik untuk mendukung figur atau calon tertentu di Pemilu 2024. Dia menegaskan, para murid harus diberikan kebebasan menentukan pilihan.          

“Tugas siswa itu menimba ilmu. Saya tidak mau mereka dibawa ke tempat yang bukan tempatnya. Mereka harus tahu demokrasi, tapi tak boleh ikut campur dalam politik praktis,” ujar Edy saat melantik Kepala Sekolah SMA dan SMK di Aula Tengku Rizal Nurdin, Rumah Dinas Gubernur, Medan, kemarin.

Meski pengetahuan soal demokrasi diajarkan di sekolah, lanjut dia, para guru atau kepala sekolah tak boleh mempengaruhi murid untuk mendukung figur yang muncul di tahun politik.

Dia menegaskan, sekolah harus bebas dari kegiatan politik praktis, dan para murid harus memiliki kebebasan untuk me­nentukan pilihan.

Baca juga : Ketum Pemuda Katolik Minta Kader Laporkan Kalau Ada Jalan Rusak

“Di jenjang SMA dan SMK, pasti akan ada murid yang men­jadi pemilih pemula di Pemilu Legislatif (Pileg), Pemilu Presiden (Pilpres) dan Pilkada tahun 2024. Tapi, faktor itu tidak boleh dijadikan alasan untuk mengarahkan pilihan atau sikap politik anak muridnya,” tegas mantan Pangdam Bukit Barisan ini.

Lebih lanjut, Edy juga ber­pesan kepada para guru agar melindungi dan menyayangi para muridnya. Sebab, masa depan Sumut dan Indonesia berada pada pundak para murid, yang saat ini sedang menempuh pendidikan.

“Sebab, terganggunya masa depan mereka, akan berdampak pada masa depan kita. Tugas anda mendidik, tapi tidak boleh kasar, lakukan yang terbaik, agar saya tak salah melantik anda,” cetusnya.

Menurut Edy, secara admin­istratif pemerintahan, jabatan kepala sekolah memang tidak tinggi. Tapi, jabatan kepala sekolah sangat vital dan pent­ing, karena memiliki peran besar dalam melahirkan calon-calon pemimpin di masa depan.

Baca juga : Digitalisasi Pendidikan, Pemberdayaan Guru Perlu Dimaksimalkan

“Kenapa? Yang Anda didik itu adalah calon gubernur ke depan, calon pemimpin SumateraUtara, dan pemimpin Indonesia. Ini tidak main-main. Karenanya, Anda harus berjanji melakukan tugas ini dengan baik,” tandasnya.

Sementara, Inspektur IV Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek), Subiyantoro menyampaikan, pihaknya telah berupaya membangun sistem pencegahan pelanggaran netrali­tas Aparatur Sipil Negara (ASN) di Pemilu 2024.

Salah satunya, pihaknya mem­bangun kanal sosialiasi tentang netralitas dan pelaporan pelang­garan netralitas.

“Ini bentuk komitmen kami menjaga netralitas ASN. Pengawasan yang kuat disertai dengan penetapan sanksi dan pencegahan, merupakan kunci untuk memastikan netralitas ASN, termasuk para tenaga pendidik,” jelas dia.

Baca juga : Banyak Pemilih Pemula Tak Punya E-KTP, Bamsoet Minta KPU-Dukcapil Koordinasi

Artikel ini tayang di Rakyat Merdeka Cetak edisi Kamis 10/8/2023 dengan judul Murid SMA Dan SMK Jadi Pemilih Pemula, Edy Rahmayadi Minta Guru Tidak Pengaruhi Anak Didik

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.