Dark/Light Mode

Kisah Cinta Politik Anies-AHY

Pelukan, Gandengan, Main Surat-suratan, Eh... Akhirnya Pisahan

Sabtu, 2 September 2023 08:58 WIB
Ketua Umum Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono alias AHY (kiri) saat menjemput Anies Baswedan yang pulang haji, di Bandara Soekarno-Hatta, Rabu dini hari, 12 Juli lalu. (Foto: Istimewa)
Ketua Umum Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono alias AHY (kiri) saat menjemput Anies Baswedan yang pulang haji, di Bandara Soekarno-Hatta, Rabu dini hari, 12 Juli lalu. (Foto: Istimewa)

RM.id  Rakyat Merdeka - Kisah cinta politik Anies Baswedan dengan Ketua Umum Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono alias AHY, kandas. Romansanya tidak happy ending. Padahal, Anies-AHY kerap tampil mesra, berpelukan, gandengan tangan, surat-suratan, bahkan hampir "tunangan". Namun, akhirnya mereka pisah. Anies "sang pengantin" memilih bersanding dengan Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar alias Cak Imin menuju "pelaminan" Pilpres 2024.

Masa “pacaran” Anies-AHY sebenarnya berlangsung cukup lama. Mereka sudah mesra bahkan sebelum Koalisi Perubahan yang terdiri dari NasDem, Demokrat, dan PKS, dideklarasikan pada Januari 2023.

Pada 7 Oktober 2022, Anies mengunjungi AHY di Kantor DPP Partai Demokrat, Jalan Proklamasi, Jakarta Pusat. Mereka berbincang hangat dan menjajaki koalisi. Pada 26 Januari 2023, AHY lalu secara tegas mendeklarasikan dukungannya terhadap Anies sebagai Capres.

Setelah itu, keduanya semakin lengket. Seperti, duduk bersebelahan waktu nonton bareng konser Dewa 19 di Jakarta International Stadium (JIS) pada 4 Februari 2023. AHY juga pernah memberi kado ulang tahun ke-54 buat Anies 7 Mei 2023. Kado tersebut disampaikan saat Anies menggelar pidato politik Amanat Nasional, di Tennis Indoor Senayan, di hari yang sama. Mereka sempat bergandengan dan memberi salam komando.

Baca juga : Ogah Ikutan Pemilu Negara Bagian, Mahathir Mengaku Sudah Tua Dan Pikun

Waktu Anies pergi haji pada 22 Juni 2023, AHY juga menjadi sosok pendamping setia yang mengantarnya ke Bandara Soekarno-Hatta. Bahkan, ketika Anies pulang dari Tahun Suci, AHY rela menjemputnya malam-malam di Soekarno-Hatta pada Rabu dinihari, 12 Juli 2023. Di momen ini, mereka saling beri hormat dan pelukan.

Anies juga kerap jadi sosok yang hadir dalam momen spesial AHY. Waktu Idul Fitri 1444 Hijriyah misalnya, Anies menjadi yang pertama bersilaturahmi ke rumah AHY, sekaligus berkunjung ke rumah Ketua Majelis Tinggi Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).

Kemudian, Anies hadir saat AHY meluncurkan buku tetralogi transformasi di momen ulang tahunnya ke-45, di Djakarta Theater XXI, Menteng, Jakarta Pusat, Kamis malam, 10 Agustus lalu. Padahal, siangnya, Anies masih berada di Surabaya untuk bertemu dengan para kiai.

Selanjutnya, Anies terbang ke Pacitan, Jawa Timur, saat peresmian Museum dan Galeri SBY-Ani pada 17 Agustus lalu. Di momen ini, AHY mengajak Anies berkeliling museum.

Baca juga : Di Tengah Dinamika Politik Saat Lebaran, Erick Thohir Pilih Umrah

Yang paling “romantis”, Anies berkirim surat ke AHY pada 25 Agustus lalu. Isinya, meminta kesediaan AHY menjadi Cawapresnya. Dengan berbunga-bunga, AHY pun langsung menjawab surat itu dengan menyatakan, "siap!"

Namun, pada 30 Agustus, Juru Bicara, Anies, Sudirman Said, tiba-tiba datang ke markas Demokrat. Sudirman menyampaikan, Cawapres yang dipilih Anies bukan AHY, melainkan Cak Imin. Hal itu disetujui Anies dan mendapat restu NasDem maupun PKS.

Kabar ini, bagi Demokrat, bagai petir di siang bolong. Suasana di Demokrat muram seketika. Rasa marah, sedih, kecewa, semua bercampur aduk.

Demokrat pun menyatakan mencabut dukungan kepada Anies. “Partai Demokrat mencabut dukungan kepada Anies Baswedan sebagai Calon Presiden dalam Pilpres 2024," kata Sekretaris Majelis Tinggi Demokrat, Andi Mallarangeng, dalam konferensi pers, di Cikeas, Bogor, kemarin.

Baca juga : KLB, Awalnya Main-main Jadinya, Bisa Bukan Main

Dengan pencabutan dukungan ini, kata Andi, Koalisi Perubahan pun sudah bubar. “Partai Demokrat tidak lagi berada di dalam Koalisi Perubahan dan Persatuan, karena telah terjadi pengingkaran terhadap kesepakatan yang telah dibangun selama ini," lanjut Andi.

Mendengar sikap Demokrat ini, Jubir Anies, Sudirman Said mencoba memberi penjelasan. Kata dia, dalam piagam kerja sama Koalisi Perubahan, Anies memang disebut punya hak memilih Cawapres, tapi proses seleksi itu pada akhirnya adalah kewenangan pimpinan partai politik sebagai pengusung. "Bukan capres," katanya, Sudirman, Jumat (1/9).

Artikel ini tayang di Harian Rakyat Merdeka, edisi Sabtu (2/9), dengan judul “Kisah Cinta Politik Anies-AHY: Pelukan, Gandengan, Main Surat-suratan, Eh... Akhirnya Pisahan”.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.