Dark/Light Mode

DEEP Minta KPI dan Bawaslu Tegas Soal Ganjar Muncul di Adzan TV

Senin, 11 September 2023 23:30 WIB
Direktur DEEP Indonesia Neni Nur Hayati (Foto: Istimewa)
Direktur DEEP Indonesia Neni Nur Hayati (Foto: Istimewa)

RM.id  Rakyat Merdeka - Direktur Democracy and Electoral Empowerment Partnership (DEEP) Indonesia Neni Nur Hayati meminta Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) dan Bawaslu melakukan tindakan tegas dan tidak banyak bertele-tele atas munculnya tayangan adzan yang menampilkan Ganjar Pranowo di salah satu stasiun televisi swasta. Menurut Neni, KPI dan Bawaslu punya kewenangan untuk menindak potensi dugaan pelanggaran tersebut.

Neni paham, regulasi Pemilu antara sosialisasi dan kampanye masih lemah. Hal ini dapat membuat para kontestan mencuri start kampanye. Dalam Pasal 79 Peraturan KPU (PKPU) Nomor 15 Tahun 2023 tentang Kampanye Pemilihan Umum menyatakan, partai politik peserta Pemilu dapat melakukan sosialisasi dan pendidikan politik di internal partai politik peserta Pemilu sebelum masa kampanye Pemilu.

Baca juga : Santri Dan Warga Cirebon Dukung Ganjar Pranowo Jadi Presiden 2024

“Aturan kampanye yang absurd sehingga sulit membedakan antara sosialisasi dan kampanye. Dalam aturan sosialisasi hanya untuk partai politik peserta Pemilu sementara untuk para kontestan Bacapres-Bacawapres tidak diatur sehingga saat ini seperti tarung bebas dan terjadi adanya ketidaksetaraan antar satu kandidat dengan kandidat lain. Para kontestan sesuka hati melakukan curi start kampanye,” ungkap Neni.

Meski demikian, Neni berharap, ada hasil kajian KPI dan Bawaslu yang progresif serta tidak tekstual agar iklan kampanye ini tidak diikuti kandidat lain.

Baca juga : Wapres Minta Capres Dan Cawapres Maksimalkan Pemilih Muda Di 2024

“Saya juga berharap agar media tidak partisan secara terang-terangan menunjukkan keberpihakan kepada salah satu kandidat. Karena ini menyangkut frekuensi publik yang seharusnya digunakan untuk kepentingan publik bukan untuk kepentingan politik praktis,” jelas Neni.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.