Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
RM.id Rakyat Merdeka - Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) mengusulkan Pilkada serentak 2024 ditunda karena berdekatan dengan Pilpres dan khawatir ada gangguan keamanan. Namun, usulan Bawaslu itu sepi dukungan.
Usulan penundaan Pilkada itu disampaikan oleh Ketua Bawaslu, Rahmat Bagja dalam Rapat Koordinasi Kementerian dan Lembaga Negara yang diselenggarakan Kantor Staf Presiden (KSP), Rabu (13/7). “Oleh karena itu, kami mengusulkan sebaiknya membahas opsi penundaan pemilihan (Pilkada),” ujar Bagja dikutip dari situs resmi Bawaslu, kemarin.
Baca juga : Beringin Waspadai Penumpang Gelap
Bagja khawatir ada potensi masalah jika Pilkada serentak tetap digelar 2024. Sebab, Presiden dan Wakil Presiden terpilih baru akan dilantik pada Oktober 2024, tepat satu bulan sebelum Pilkada dilaksanakan.
Permasalahan lainnya, kata Bagja, aparat keamanan tidak bisa diperbantukan ke daerah yang sedang mengalami gangguan keamanan, karena mereka fokus menjaga daerah masing-masing yang menggelar Pilkada. “Karena ini pertama kali serentak,” tandasnya.
Baca juga : Satkar Ulama Solid Dukung Airlangga
Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU), Hasyim Asy'ari mengatakan, belum tahu dasar Bawaslu meminta Pilkada ditunda. “Kalau kami kan lebih baik maju. Coblos saja," ujarnya usai bertemu Menteri PPN/Kepala Bappenas Suharso Monoarfa di Kantor KPU, Jakarta, Kemarin.
DPR juga ikut menanggapi usulan Bawaslu menunda Pilkada. Wakil Ketua Komisi II DPR, Saan Mustopa meminta, Bawaslu tidak membuat pernyataan yang dapat membuat gaduh persiapan pelaksanaan Pilkada yang sudah mulai berjalan.
Baca juga : Cita Citata, Didi Tak Pernah Bikin Sakit Hati
Menurut Saan, Komisi II DPR bersama Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri), KPU, dan Bawaslu serta pihak terkait, sebelumnya sudah sepakat menggelar Pilkada 27 November 2024. “Ketika sedang fokus menjalankan Pemilu yang sudah hitungan bulan, lalu ada pernyataan itu, nanti orang menjadi gaduh dan ada ketidakpastian lagi,” kata Saan di Jakarta, kemarin.
Selanjutnya
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya