Dark/Light Mode

Beda-beda dan Gampang Berubah

Survei Capres, Entah Mana yang Paling Akurat

Sabtu, 11 November 2023 08:50 WIB
Survei Capres. (Foto: Ng Putu Wahyu Rama/RM)
Survei Capres. (Foto: Ng Putu Wahyu Rama/RM)

RM.id  Rakyat Merdeka - Semakin dekat Pilpres 2024, semakin banyak rilis survei elektabilitas Capres-Cawapres. Setiap pekan, ada saja rilis hasil survei dari berbagai lembaga. Anehnya, meski waktu survei itu berdekatan, hasilnya berbeda-beda, bahkan ada yang sangat jauh. Entah lembaga mana yang paling akurat.

Misalnya, perbedaan hasil survei antara Charta Politika dan Indikator Politik Indonesia (IPI). Charta Politika menempatkan Ganjar Pranowo-Mahfud MD sebagai juara survei, sedangkan Indikator Politik Indonesia menempatkan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka di posisi teratas.

Charta Politika melakukan survei pada 26-31 Oktober 2023. Survei dilakukan melalui wawancara tatap muka secara langsung dengan menggunakan kuesioner terstruktur terhadap 2.400 responden. Margin of error survei plus minus 2,0 pada tingkat kepercayaan 95 persen.

Hasilnya, Ganjar-Mahfud unggul atas Prabowo-Gibran dan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar. Ganjar-Mahfud mendapat 36,8 persen, Prabowo-Gibran 34,7 persen, dan Anies-Muhaimin 24,3 persen.

Sedangkan survei Indikator Politik Indonesia dilakukan pada 16-20 Oktober 2023. Survei dilakukan melalui wawancara tatap muka secara langsung terhadap 2.567 responden yang diambil secara proporsional dengan metode simple random sampling. Margin of error survei plus minus 1,97 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.

Baca juga : Kekecewaan Banteng Berubah Jadi Semangat

Hasilnya, Prabowo-Gibran menempati posisi teratas dengan meraih 36,1 persen. Ganjar-Mahfud di posisi kedua dengan 33,7 persen. Sedangkan Anies-Muhaimin di posisi ketiga dengan 23,7 persen.

Lalu, ada survei Poltracking Poltracking yang melakukan pada 28 Oktober hingga 3 November 2023 dengan jumlah responden sebanyak 1.220. Di survei ini, Prabowo-Gibran unggul jauh dari para pesaingnya. Prabowo-Gibran meraup 40 persen. Sementara Ganjar-Mahfud hanya mampu 30,1 persen, dan Anies-Muhaimin 24,4 persen. 

Hasil survei ini ditanggapi beragam. Cawapres Koalisi Indonesia Maju (KIM) Gibran Rakabuming Raka tak mau jumawa meski beberapa lembaga survei menyatakan bahwa elektabilitas dia dan Prabowo unggul. "Survei itu banyak versi, pokoknya kami tidak boleh jumawa," ucap putra sulung Presiden Jokowi itu.

Menurut Wali Kota Solo tersebut, bila harus menang dalam satu putaran, dirinya dan Prabowo harus bisa meraih kemenangan di atas 40 persen. "Masih banyak PR (pekerjaan rumah untuk menang satu putaran)," ucapnya.

Untuk meningkatkan elektabilitas itu, Gibran mengaku fokus untuk keliling bertemu warga dan melakukan konsolidasi. "Kalau saya fokus keliling ketemu warga, sama penguatan konsolidasi," jelas dia. 

Baca juga : Kepala BPIP: Santri Berperan Strategis Untuk Kemajuan Bangsa Dan Keutuhan NKRI

Sementara, Ganjar Pranowo santai menanggapi hasil beberapa lembaga survei yang menempatkan dirinya kadang di pucuk dan kadang sebagai runner-up. "Surveinya masih dinamis. Kemudian kita akan punya data-data dan angka yang lain, karena saya melihat tidak seragam," ucap mantan Gubernur Jawa Tengah 2 periode tersebut.

Meski begitu, Ganjar mengatakan dirinya menghormati hasil survei yang saat ini berseliweran. Menurut Ganjar, nantinya akan banyak survei-survei yang serupa dengan itu. “Saya dengar memang akan banyak nanti survei yang serupa itu. Jadi, saya tidak kaget," sebutnya.

Sedangkan Anies tak mau ambil pusing walaupun di beberapa lembaga survei dirinya sering diposisikan di buncit. "Ya, kita terus jalan, terus bekerja, terus menjangkau semua dan makin hari makin optimistis," ucap Anies. 

Lalu, mengapa hasil survei berbeda-beda? CEO Alvara Research Hasanuddin Ali menyatakan, perbedaan hasil survei elektabilitas Capres-Cawapres 2024 merupakan hal wajar.

Dia menjelaskan, perbedaan tersebut dipengaruhi tiga hal. Pertama, perbedaan jangka waktu wawancara dengan responden. Kedua, perbedaan teknik sampling. Metode sampling yang digunakan dalam survei dapat bervariasi. Ketiga, perbedaan dalam jumlah sampel yang dilibatkan dalam survei. 

Baca juga : Ketua MK dan Istri Pesta Durian

"Semakin besar jumlah sampel, hasil survei cenderung lebih presisi dibandingkan dengan survei yang melibatkan sampel yang lebih sedikit," terang Hasan.

Artikel ini tayang di Harian Rakyat Merdeka, edisi Sabtu (11/11), dengan judul “Beda-beda dan Gampang Berubah: Survei Capres, Entah Mana yang Paling Akurat”.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.