Dark/Light Mode

Mahasiswa UKI dan Mpu Tantular Pasang Spanduk Tolak Politik Dinasti

Jumat, 17 November 2023 20:02 WIB
Mahasiswa UKI memasang spanduk tolak politik dinasti. (Foto: Istimewa)
Mahasiswa UKI memasang spanduk tolak politik dinasti. (Foto: Istimewa)

RM.id  Rakyat Merdeka - Aksi penolakan terhadap putusan Mahkamah Konstitusi (MK) tentang batas usia minimum Capres-Cawapres masih terus bermunculan dari kalangan mahasiswa. Kali ini, penolakan datang dari mahasiswa Universitas Kristen Indonesia (UKI) dan Universitas Mpu Tantular

Aksi penolakan dilakukan para mahasiswa dengan memasang spanduk bertuliskan “Mahasiswa UKI dan Mpu Tantular Menolak Politik Dinasti” di sepanjang Jalan Cawang arah MT Haryono. Selain itu, spanduk juga dipasang di sekitaran Kampus Mpu Tantular. 

Baca juga : Rekayasa Lalu Lintas Jelang Konser Coldplay Malam Ini Di Jakarta

“Mahasiswa UKI menilai, putusan MK mencoreng lembaga yang diamanahkan untuk menjaga konstitusi Negara,” jelas perwakilan mahasiswa UKI, Robert, kepada wartawan, Kamis (17/11).

Mahasiswa tingkat akhir itu menambahkan, aksi pemasangan spanduk juga merupakan seruan terhadap mahasiswa untuk bergerak menyelamatkan demokrasi. Aksi juga merupakan seruan agar mahasiswa peduli terhadap nasib bangsa ke depannya.

Baca juga : Relawan Mas Gibran Sukses Gelar Pembagian Sembako Di Jakpus

“Mahasiswa UKI menduga putusan MK bertujuan untuk meloloskan putra sulung Presiden Jokowi, Gibran Rakabuming Raka, agar dapat ikut serta dalam kontestasi Pilpres 2024,” ucapnya. 

Perwakilan mahasiswa Mpu Tantular, Doris, mengatakan bahwa mahasiswa sebenarnya tidak menolak anak muda ikuti kontestasi. Namun, dalam praktik saat ini, terkesan dipaksakan hingga menabrak konstitusi dan Undang-Undang (UU). 

Baca juga : Bawaslu Diminta Usut Dugaan Aparat Pasang Baliho Prabowo-Gibran Di Jatim

“Generasi muda tidak menolak anak muda ikut dalam pertarungan Pilpres. Tapi. hari ini dalam praktiknya hari ini ada upaya yang tergesa-gesa dari sekelompok pihak yang ingin berkuasa dan menjadikan instansi-instansi negara untuk melenggangkan kekuasaan. Saatnya mahasiswa bersatu bergerak melawan politik dinasti,” tandasnya.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.