Dark/Light Mode

Di Luar Negeri Pemungutan Suara Melalui Pos

Rawan, Ada Ruang Gelap

Selasa, 12 Desember 2023 06:45 WIB
Ketua Bawaslu Rahmat Bagja. (Foto: Antara)
Ketua Bawaslu Rahmat Bagja. (Foto: Antara)

RM.id  Rakyat Merdeka - Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) mengungkap adanya kerawanan dalam proses pemungutan suara di luar negeri (LN) jika menggunakan metode pos. Ada ruang gelap ketika surat suara dalam pengiriman menuju rumah calon pemilih.

Ketua Bawaslu Rahmat Bagja mengatakan, pemungutan suara dengan metode pos diawali proses pengiriman surat suara ke Kantor Duta Besar Indonesia. Selanjutnya, diserahkan ke Panitia Pemilihan Luar Negeri (PPLN).

“Di posnya ruang gelap memang,” kata Bagja Minggu (10/12/2023).

Baca juga : Gugat Pengangkatan Ketua MK, Anwar Usman Belum Legowo

Bagja memastikan, dalam proses tersebut tidak akan ada hambatan. Surat suara merupakan proses bisnis, sehingga tidak akan mengganggu.

“Semua surat yang ter-deliver tidak boleh diganggu,” te gasnya.

Setelah sampai di PPLN, lanjut Bagja, barulah surat suara di kirim ke pemilih melalui kantor pos setempat. Pada proses tersebut, berpotensi terjadi kerawanan.

Baca juga : Kantor Pusat Perusahaan Batu Bara Di China Terbakar, 26 Orang Tewas

“Setelah masuk pos agak sulit, karena yurisdiksinya luar negeri. Aman nggak itu masuk ke rumahnya, kembali dari rumahnya aman apa nggak,” kata Bagja.

Meski begitu, Bagja memastikan, pihaknya siap mengawasi proses pemungutan suara di semua tempat di luar negeri. Meski, tidak semua wilayah bisa ter-cover. “Sisanya kita serahkan pada KPU,” kata Bagja.

Anggota Bawaslu Lolly Suhenty menegaskan, pemungutan suara dengan metode pos dalam skala besar memiliki potensi kerawanan tinggi. “Ini baru. Sebelumnya pos itu nggak diawasi loh,” kata Lolly.

Baca juga : Utang Luar Negeri RI Kuartal III Turun, Tinggal Rp 6.176,7 Triliun

Lolly mengatakan, Bawaslu akan merekrut pengawas yang bertugas khusus mengawasi pelaksanaan metode tersebut. Pengawas tersebut akan berkoordinasi dengan pengawas luar negeri perwakilan Hong Kong dan Makau.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.