Dark/Light Mode

Lingkar Nusantara: Dana Awal Kampanye AMIN Rp 1 M di Luar Nurul

Sabtu, 23 Desember 2023 15:14 WIB
Lingkar Nusantara (LISAN) melaporkan dugaan kejanggalan dana awal kampanye Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar ke Bawaslu, Jumat (22/12). (Foto: Istimewa)
Lingkar Nusantara (LISAN) melaporkan dugaan kejanggalan dana awal kampanye Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar ke Bawaslu, Jumat (22/12). (Foto: Istimewa)

RM.id  Rakyat Merdeka - Komisi Pemilihan Umum (KPU) telah merilis jumlah dana awal kampanye Capres-Cawapres 2024. Terlihat gap yang sangat jauh, antara Capres-Cawapres Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka dan Ganjar Pranowo-Mahfud MD yang di atas dua digit, dengan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (AMIN) yang hanya Rp 1 miliar.

AMIN hanya mencantumkan angka Rp 1 miliar tersebut hanya berasal dari sumbangan pribadi. Menurut anggota advokat Lingkar Nusantara (LISAN) M Fikri Thamrin, dana kampanye ini kontras dengan kenyataan di lapangan. LISAN pun merasa janggal dan melaporkan hal ini ke Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu).

Fikri melihat, pengeluaran untuk kampanye AMIN sebenarnya besar. Hal itu terlihat dari biaya pesawat jet pribadi yang sering digunakan Anies dan sewa kantor tim sukses di area Menteng, yang tentu cukup mahal.

Baca juga : LMK Musik Tradisi Nusantara Diminta Kejar Royalti

“Bila kita coba hitung secara kasar, biaya sewa kantor mewah di area elite, pesawat jet pribadi untuk kegiatan kampanye ke-38 provinsi, serta baliho, apa mungkin cukup dengan hanya 1 miliar?” ucap Fikri, dalam keterangan yang diterima redaksi, Sabtu (23/12).

LISAN telah melaporkan ke Bawaslu akan adanya dugaan manipulasi data dana awal kampanye, Jumat (22/12). Menurut Ketua Umum LISAN, Hendarsam Marantoko, dana kampanye Timnas AMIN terbilang tidak masuk akal. “Kalau pakai bahasa anak Gen-Z zaman sekarang, sepertinya angka tersebut di luar nurul,” selorohnya.

Melihat catatan pemilihan Gubernur DKI Jakarta 2017, Hendarsam menjelaskan, bahwa pasangan Anies saat itu, Sandiaga Uno, menghabiskan dana lebih dari Rp 50 miliar. “Sulit dipahami bila dana kampanye untuk tingkat gubernur provinsi jauh lebih tinggi dari kontestasi tertinggi di Indonesia, yaitu pemilihan presiden dan wakilnya,” ucapnya.

Baca juga : AMPI Siap Tempur Di Darat Dan Udara

Hendarsam juga menjelaskan, dana besar saat 2017 memang dana kampanye yang dihabiskan hingga final. Ia menduga pasangan AMIN tidak transparan dalam pelaporan dana awal kepada KPU, bahwa dana tersebut akan berkembang ke depannya.

“Bukannya Anies sendiri yang ketika 2017 menjelaskan pentingnya transparansi dan good governance ketika melaporkan biaya akhir kampanye Pilgub DKI Jakarta? Kami menduga adanya upaya manipulasi data dari pasangan AMIN kepada masyarakat Indonesia,” ujar Hendarsam.

Hendarsam menilai, dana yang rendah ini seolah-olah menjadi upaya untuk merebut simpati masyarakat. Namun, berpotensi menjadi bumerang bila dibenturkan dengan pentingnya integritas.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.