Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
Hanya Terpenuhi 26 Persen Saja
Keterwakilan Perempuan Masih Jadi Pekerjaan Rumah
Minggu, 24 Desember 2023 06:45 WIB
RM.id Rakyat Merdeka - Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) berharap momentum Hari Ibu dapat menyatukan berbagai perbedaan. Hari Ibu bila dikaitkan dengan pengawasan pemilu, mempunyai semangat keibuan yang merawat dan melindungi. Meski, keterwakilan perempuan masih jadi pekerjaan rumah alias PR.
Anggota Bawaslu Lolly Suhenty mengatakan, momentum Hari Ibu bukan hanya untuk perempuan. Tetapi juga untuk laki-laki yang mempunyai semangat keibuan, untuk memastikan seluruhnya berjalan dengan baik dan memberikan perlindungan.
Baca juga : Peringati Hari Ibu, Ketum Perwira Elza Syarief Dorong Perempuan Mandiri Ekonomi
“Jadi mengaitkan peran perempuan dengan pengawas pemilu, pastikan suara itu berharga untuk menentukan pemimpin terbaik Indonesia,” ujar Lolly dalam keterangannya, Sabtu (23/12/2023).
Menurutnya, perempuan seringkali terbatas akses informasi, khususnya soal kepemiluan. Namun, Lolly meyakinkan, peringatan Hari Ibu didekatkan dengan unsur pengawasan pemilu demi mendekatkan keterhubungan dalam merawat demokrasi yang berkualitas.
Baca juga : Ini Pesan Mahfud Untuk Pekerja Migran Indonesia
Lolly mengungkapkan, kalangan perempuan dilihat dari angka pemilih sangat signifikan besar. Namun, dalam konteks pencalonan peserta pemilu seperti calon legislative, beberapa partai mengaku kesulitan memenuhi 30 persen keterwakilan perempuan.
“Dari segi kontestasi keterwakilan perempuan masih menjadi PR. Kalau dirata-rata tingkat kabupaten/kota itu keterwakilannya sekitar 26-28 persen. Harapanya ke depan, kita bisa memenuhi keterwakilan perempuan ini,” harapnya.
Baca juga : Pemerintah Janji Perbaiki Tata Kelola Pelindungan Pekerja Migran Indonesia
Lolly berharap, perempuan tidak hanya menjadi peserta maupun penyelenggaraan pemilu. Namun juga dapat menjadi aktor Pemilu 2024 yang menciptakan proses pemilu berintegritas.
“Kaum perempuan juga bisa berperan menjadi pengawas partisipatif, minimal di lingkungannya sendiri. Semakin banyak yang terlibat menjadi pengawas partisipatif pemilu, maka yang mau melanggar akan berpikir ulang,” tuturnya.
Selanjutnya
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya