Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
- Getaran Gempa M6,5 Garut Terasa Hingga Jakarta, Trending Topics Di X
- Gempa M3,1 Sukabumi Dipicu Sesar Cugenang, Belum Ada Laporan Kerusakan Bangunan
- Gempa Kuat M6,5 Guncang Jabar Dan Sekitarnya, Masyarakat Diminta Tetap Waspada
- Malam Ini, Sukabumi Digoyang Gempa M3,1 Kedalaman 5 Km
- Media Timteng: Erick Bawa Berkah Bagi Sepak Bola Indonesia
Saran Legislator Di Konferensi COP28 Dubai
Perempuan Bisa Jadi Ujung Tombak Penanganan Iklim
Rabu, 13 Desember 2023 07:20 WIB
RM.id Rakyat Merdeka - Tingginya mobilisasi masyarakat dalam menghadapi liburan Natal dan Tahun Baru (Nataru) mesti diantisipasi sebaik mungkin. Penyediaan transportasi yang terjangkau bagi masyarakat dan nyaman harus menjadi perhatian bersama.
Senayan menyoroti bencana global akibat perubahan iklim. Akibat perubahan iklim ini, jutaan penduduk dunia mengalami kematian.
Anggota Komisi VII DPR Dyah Roro Esti menyampaikan, perempuan punya peranan penting dalam menangani perubahan iklim. Jumlah perempuan yang terus meningkat dalam politik dan pemerintahan dapat menempatkan perempuan sebagai ujung tombak penanganan masalah global ini.
Baca juga : UNFPA-BKKBN Diskusikan Realisasi Hak Perempuan dan Penanganan Stunting
“Perubahan iklim telah terbukti menjadi bencana global yang berdampak sangat buruk. Terbukti, akibat perubahan iklim ini, jutaan penduduk dunia mengalami kematian,” kata Esti saat menjadi pembicara di acara tahunan Climate Change Conference of the Parties 28 (COP28) atau Konferensi Perubahan Iklim di Dubai, beberapa waktu lalu.
Dia lalu mengutip data kematian akibat polusi udara yang dirilis Badan Kesehatan Dunia PBB atau World Health Organization (WHO) dan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) tahun 2023.
“Polusi udara telah menyebabkan setidaknya 7 juta kematian setiap tahunnya di dunia (WHO) dan lebih dari 123 ribu kematian di Indonesia (FKUI),” sebutnya.
Baca juga : 10 Kursi Petahana Jadi Rebutan Wamen, Pentolan Dewa
Presiden Jokowi serta Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, lanjutnya, melakukan transisi energi karena masalah iklim yang terus meningkat.
Untuk itu, Komisi VII DPR berkomitmen agar Rancangan Undang-Undang (RUU) Energi Baru dan Energi Terbarukan (EBET) ini dapat segera dibahas dan disahkan menjadi produk undang-undang.
“Kami di DPR terus mendorong dan mengawal RUU EBET ini untuk menciptakan masa depan yang berkelanjutan,” ujar politisi Fraksi Golkar ini.
Selanjutnya
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya