Dark/Light Mode

Demi Keamanan Geopolitik, Prabowo Subianto Tekad Modernisasi Alutsista

Jumat, 5 Januari 2024 19:38 WIB
Capres Prabowo Subianto. (Foto: Ist)
Capres Prabowo Subianto. (Foto: Ist)

RM.id  Rakyat Merdeka - Pemerintah Indonesia, di bawah kepemimpinan Presiden Joko Widodo, telah menunjukkan komitmen yang signifikan terhadap penguatan kapasitas pertahanan negara melalui modernisasi Alat Utama Sistem Persenjataan (alutsista) Tentara Nasional Indonesia (TNI). Modernisasi alutsista Ini merupakan langkah strategis yang penting, mengingat dinamika geopolitik dan geostrategis global yang terus berubah dan penuh tantangan.
 
Dengan alokasi anggaran yang signifikan, Indonesia berupaya memastikan bahwa TNI dilengkapi dengan peralatan pertahanan yang mampu menjaga kedaulatan dan integritas wilayahnya.
 
"Dampaknya ya sumber daya alam kita mudah dicuri, kedaulatan kita terganggu, kita dianggap remeh oleh negara tetangga dan sebagainya," ucap Dahnil kepada salah satu media nasional, Selasa (5/12/2023).
 
Modernisasi alutsista TNI ini terlihat dari peningkatan anggaran Kementerian Pertahanan (Kemenhan) yang signifikan. Sebelumnya, pada periode 2020-2024, anggaran Kemenhan telah disepakati sebesar 20,75 miliar Dolar AS. Namun, angka ini kini telah dinaikkan menjadi sekitar 25 miliar Dolar AS atau sekitar Rp385 triliun untuk tahun 2024, menandai peningkatan sekitar 4 miliar Dolar AS atau sekitar Rp 61,7 triliun.
 
Penambahan anggaran ini diajukan dengan pertimbangan utama untuk modernisasi alutsista, yang dianggap penting dalam memperkuat pertahanan dan menjaga kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
 
Juru Bicara Menhan Prabowo Subianto, Dahnil Anzar Simanjuntak, menegaskan pentingnya modernisasi alutsista ini dengan menyatakan bahwa tanpa alutsista yang memadai, sumber daya alam Indonesia dapat dengan mudah dicuri, kedaulatan negara terganggu, dan Indonesia dapat dianggap remeh oleh negara tetangga.
 
Dahnil juga menekankan bahwa situasi geopolitik dan geostrategis saat ini sangat dinamis dan bergejolak, dengan berbagai konflik seperti Palestina-Israel, perang Rusia-Ukraina, hingga hubungan Amerika Serikat dengan Tiongkok yang tak menentu, semuanya mempengaruhi keamanan dan stabilitas regional.
 
Contoh konkret yang diberikan oleh Dahnil, mengutip Menhan Prabowo, adalah perlunya kapal tempur yang modern untuk mencegah pencurian ikan di perairan Indonesia. Tanpa alutsista yang memadai, kapal-kapal pencuri yang lebih canggih akan dengan mudah mengambil sumber daya alam Indonesia. Ini menunjukkan betapa pentingnya alutsista yang canggih dan modern dalam menjaga kedaulatan dan kekayaan alam sebuah negara.
 
Modernisasi alutsista TNI bukan hanya tentang membeli peralatan baru, tetapi juga tentang mengintegrasikan teknologi terkini, strategi pertahanan yang adaptif, dan peningkatan kemampuan personel. Ini merupakan investasi jangka panjang yang bertujuan tidak hanya untuk menanggapi ancaman saat ini tetapi juga untuk mengantisipasi tantangan keamanan di masa depan.
 
Dengan peningkatan anggaran dan fokus pada modernisasi alutsissta, Indonesia menunjukkan keseriusannya dalam memainkan peran aktif dalam menjaga stabilitas regional dan global. Ini juga merupakan pesan yang jelas kepada dunia bahwa Indonesia serius dalam menjaga kedaulatan dan integritas wilayahnya.
 
Langkah ini tidak hanya meningkatkan kapasitas pertahanan negara tetapi juga berkontribusi terhadap posisi Indonesia sebagai pemain kunci di panggung internasional, terutama di kawasan Asia Tenggara yang dinamis.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.