Dark/Light Mode

Jagapemilu.com Ajak Masyarakat Kawal Proses Demokrasi Jujur, Adil Dan Transparan

Sabtu, 6 Januari 2024 07:27 WIB
Mantan Komisioner KPK Erry Riyana Hardjapamekas  (kiri) dan Pemerhati Pemilu Bersih Eddy Wijaya saat peluncuran jagapemilu.com/Ist
Mantan Komisioner KPK Erry Riyana Hardjapamekas (kiri) dan Pemerhati Pemilu Bersih Eddy Wijaya saat peluncuran jagapemilu.com/Ist

RM.id  Rakyat Merdeka - Perkumpulan Jaga Pemilu meluncurkan platform jagapemilu.com di kawasan Kuningan, Jakarta Selatan, Jumat (5/1/2024). Platform jagapemilu.com ini dibuat untuk mengajak masyarakat mengawal proses demokrasi yang jujur, adil dan transparan.

Peluncuran platform ini dihadiri sejumlah tokoh seperti mantan Komisioner KPK Erry Riyana Hardjapamekas, mantan Wakil Koordinator BP ICW Luky Djani, Guru Besar Antropologi Hukum Universitas Indonesia Prof. Dr. Sulistyowati Irianto, Ahli Hukum Tata Negara Bivitri Susanti dan Pendiri Gusdurian Alissa Wahid.

Hadir juga Sisiolog Fisip UI Meuthia Ganie, Pengamat Kebijakan Publik Agus Pambagio, mantan Ketua Bawaslu Abhan, mantan Komisioner KPU Hadar Nafis Gumay dan Pemerhati Pemilu Bersih Eddy Wijaya.

Eddy Wijaya menyambut positif peluncuran platform digital jagapemilu.com ini. Menurutnya, ini hal baik untuk mengawal supaya Pemilu ini bisa berlangsung secara jujur adil dan juga netral. 

Baca juga : Relawan G-Creasi Jatim Wujudkan Distribusi Bantuan Tepat Sasaran

“Proses perjalanan Pemilu ini bisa aman dan kondusif. Itu yang paling penting,” kata Eddy usai acara peluncuran platform tersebut.

Meski demikian, Eddy mengimbau kepada Perkumpulan Jaga Pemilu ini supaya memverifikasi ketat relawannya. Jangan sampai ada yang berasal dari pihak-pihak tertentu yang justru ingin melakukan kecurangan. 

“Nah, supaya bisa berjalan netral, semua orang yang ikut menjadi relawan harus diverifikasi dengan benar. Termasuk nantinya dapat menyaring dengan benar jika ada laporan dan bukti kecurangan yang di-upload ke website jagapemilu.com,” ujarnya.

Jika relawannya tidak netral, kata Eddy, bisa saja laporan yang dibuat tidak sesuai dengan kenyataan atau direkayasa. Menyudutkan salah satu Paslon atau peserta Pemilu lainnya.

Baca juga : Rosan Roeslani Ajak Masyarakat Berjuang Menangkan Prabowo-Gibran 

Menurut Eddy, pengawasan dari masyarakat itu jauh lebih penting. Pasalnya, jumlah personel dari pihak penyelenggara Pemilu sangat terbatas jumlahnya. 

“Saya optimistis keberadaan platform ini dapat mendorong Pemilu berjalan jujur dan adil,” ungkapnya.

Adapun potensi kecurangan dan pelanggaran Pemilu yang besar, Eddy menilai semua pasti berujung ke persoalan perolehan suara. Ini yang selalu menimbulkan permasalahan yaitu salah satunya konflik horizontal antarpendukung.

Karenanya, untuk meminimalisasi konflik, dia menyarankan masing-masing paslon ataupun pihak yang berkontestasi meminta pendukungnya tenang dan tidak anarkistis.

Baca juga : Ganjar Pastikan Bansos Lanjut Dan Tepat Sasaran

“Semua paslon harus mengimbau pemilih dengan cara yang positif. Tidak sebaliknya, melakukan black campaign atau menjelek-jelekkan paslon lain. Apapun hasilnya, siapa pun paslon yang menang, harus diterima dengan legowo,” harapnya.

Termasuk partai pengusung, para ketua umum juga harus menyampaikan kepada masyarakat pendukungnya jangan terlalu fanatik. Jangan sampai terjadi kekerasan.

Eddy pun mengingatkan kembali pada pengalaman Pemilu sebelumnya, pendukung Presiden Joko Widodo dan pendukung Prabowo Subianto yang terlalu fanatik.

“Sampai ada yang pisah ranjang, berantem dengan sanak saudara, teman juga jadi musuh. Tapi ujung-ujungnya Pak Prabowo jadi menterinya Pak Jokowi, mereka bersatu kembali. Sementara masyarakat yang bertikai tidak kunjung baikan,” pungkasnya.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.