Dark/Light Mode

Survei SPIN: Diserang Ganjar-Anies, Elektabilitas Prabowo Malah Melejit

Senin, 15 Januari 2024 19:28 WIB
Capres nomor urut 2 Prabowo Subianto. Foto: Istimewa
Capres nomor urut 2 Prabowo Subianto. Foto: Istimewa

RM.id  Rakyat Merdeka - Direktur eksekutif Survei and Polling Indonesia (SPIN), Igor Dirgantara mengungkapkan, debat Capres yang diselenggarakan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) pada Minggu, 7 Januari 2024 lalu tidak mempengaruhi masyarakat dalam menentukan pilihan di Pilpres 2024.

Menilik survei yang dilakukan medio 8-14 Januari 2024, tepatnya setelah gelaran debat, ditemukan jawaban bahwa mayoritas masyarakat tidak terpengaruh pilihan politiknya.

"Tampaknya acara tersebut hanya berpengaruh kepada 20,8 persen publik saja. Mayoritas publik atau 72,9 persen mengaku acara tersebut tidak memengaruhi pilihan mereka terhadap masing-masing Capres," ujarnya.

Sontak, Igor meyakini, debat lalu tidak menjadi referensi bagi masyarakat untuk menentukan pilihannya.

Baca juga : Survei SPIN: Bila Ada Putaran 2, Prabowo Menang Telak vs Anies atau Ganjar

"Acara debat dianggap sebagai acara biasa saja dan tampaknya bukan sebagai referensi utama dalam menentukan pilihan," tukasnya.

Debat Ketiga Tak Menarik Selain itu, Igor juga menanyakan kepada responden apakah mereka tertaik dengan debat ketiga yang dijalankan oleh KPU. Mayoritas menilai bahwa debat tersebut tidak menarik.

"Acara debat ke-3 itupun ternyata dianggap tidak menarik. Sebagian besar publik atau 78,8 persen publik mengaku bahwa acara debat tersebut tidak menarik. Sementara yang melihat itu menarik hanya sebesar 12,4 persen saja," terang Igor.

Asumsinya, publik melihat debat ketiga yang menampilkan ketiga Capres sudah tidak masuk ke dalam substansi materi debat. Isinya, lebih kepadanya momentum pertanggung jawaban Prabowo sebagai Menteri Pertahanan, bukan Capres.

Baca juga : Survei SPIN: Pasca Debat Ketiga Elektabilitas Prabowo-Gibran Tertinggi Capai 50,9 Persen, Potensi Satu Putaran

"Debat yang seharusnya pemaparan gagasan justru menjadi ajang serangan terhadap Prabowo dari Anies dan Ganjar. Bahkan Anies dengan data-data yang keliru terlalu jauh masuk menyerang pribadi Prabowo yang dianggap tidak ada relevansinya terhadap tema debat," paparnya.

Sementara, jika dilihat dari tingkat elektabilitas, upaya Ganjar dan Anies yang mencoba mendegradasi Prabowo dalam debat ketiga ternyata tidak berhasil.

Sebab, elektabilitas Anies malah merosot, begitu pun dengan Ganjar. Sementara Prabowo, malah mendapatkan skor lebih tinggi.

Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka 50,9 persen. Ganjar Pranowo-Mahfud MD 23,5 persen. Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar 18,7 persen.

Baca juga : Survei SPIN: Dihina Ganjar Dan Anies, Elektabilitas Prabowo Malah Melejit

"Koreksi dukungan tersebut merupakan dampak dari gaya debat Anies yang menyerang Prabowo. Keinginan Anies untuk mendapatkan peningkatan poin dukungan justru yang memeroleh poin dukungan Prabowo," terang Igor.

Sekadar diketahui, bahwa survei SPIN tersebut dilakukan dalam kurun waktu 8 - 14 Januari 2024 dengan melibatkan 2.178 responden di seluruh provinsi di Indonesia.

Metode yang digunakan adalah multistage random sampling dengan teknik pengumpulan data yakni direct interview dengan bantuan kuesioner. Hasilnya, margin of error (MoE) sebesar 2,1 persen dengan tingkat kepercayaan 95 persen.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.