Dark/Light Mode

Berkunjung Ke Panti Asuhan Al Wasliyah

Ajak Perhatikan Anak Yatim, Mahfud Ingatkan Teologi Al Maun

Selasa, 16 Januari 2024 10:33 WIB
Menko Polhukam sekaligus Cawapres nomor urut 3 Mahfud MD berkunjung ke Panti Asuhan Jamiyatul Wasliyah, Pulo Brayan, Medan, Sumatera Utara, Senin (15/1/2024). Foto: Istimewa
Menko Polhukam sekaligus Cawapres nomor urut 3 Mahfud MD berkunjung ke Panti Asuhan Jamiyatul Wasliyah, Pulo Brayan, Medan, Sumatera Utara, Senin (15/1/2024). Foto: Istimewa

RM.id  Rakyat Merdeka - Menko Polhukam sekaligus Cawapres nomor urut 3 Mahfud MD berkunjung ke Panti Asuhan Jamiyatul Wasliyah, Pulo Brayan, Medan, Sumatera Utara, Senin (15/1/2024).

Pada orasi kebangsaannya, Mahfud berharap Al Wasliyah terus tumbuh dari zaman ke zaman. "Aset organisasi bersifat fisik dan ruhaniyah ini bukan barang yang mudah dijaga. Ini tugas mulia kalau kita mau beragama dengan baik," kata Mahfud memuji Al Wasliyah yang memilih puluhan lembaga pendidikan dan panti asuhan ini.

Mahfud lantas menerangkan teologi Al Maun. Banyak orang sepertinya beragama, berpuasa, tahajud, sering umroh, tetapi sebenarnya tengah berdusta.

Baca juga : TPN: Dukungan Masyarakat Terhadap Ganjar-Mahfud Makin Tinggi

Dalam surat Al Maun, lanjut Mahfud, orang yang beragama tapi berdusta adalah yang menyia-nyiakan anak yatim, tak peduli dengan penderitaan orang miskin. Nah, Al Wasliyah ini melaksanakan perintah Allah dengan panti asuhannya.

Tindakan ini juga sesuai dengan UUD. Fakir miskin dipelihara oleh negara. Karenanya, Pemerintah harus berterima kasih kepada Ormas, yang dalam beberapa hal lebih cepat dari Pemerintah melaksanakan perintah UUD.

"Oleh sebab itu, saya berharap kesabaran dan keikhlasan para pengelola. Supaya tetap terus beribadah melaksanakan Al Maun," tuturnya.

Baca juga : Turun Ke Pasar, Atikoh Pastikan Ganjar-Mahfud Sejahterakan Petani

Teologi Al Maun ini, terang Mahfud, menginspirasi pendiri Muhammadiyah Ahmad Dahlan. Sehingga Muhammadiyah melahirkan panti asuhan, lembaga pendidikan dan kesehatan. Teologi Al Maun ini lah yang juga oleh para ulama pendiri bangsa, dimasukkan dalam konstitusi Pasal 34 Ayat 1.

"Siapapun yang memerintah, partai apapun, itu wajib hukumnya memperhatikan kesejahterakan rakyat. Kita usulkan, pengasuh, ustaz, modin, guru agama, takmir, agar lebih sejahtera. Bangsa yang besar, yang menyelenggarakan pendidikan bagi seluruh anak-anak penerus bangsa. Anak yatim yang banyak itu, akan kita pelihara sebaik-baiknya," paparnya.

Dalam kesempatan ini, Mahfud mengaku tak bicara politik praktis. Dia mengajak masyarakat jangan tersekat oleh kepentingan politik dan bertengkar.

Baca juga : Langkah Ganjar-Mahfud Pastikan Sembako Melimpah, Harga Murah

"Bersatu untuk satu tujuan. Pilih sesuai nurani. Semua sudah dewasa. Punya pilihan sendiri. Orang pinter itu tidak perlu dikampanyein Yang penting, tujuan perjuangan kita sama. Pintunya bisa macam-macam," pesannya.

Perwakilan Pimpinan Wilayah Al Wasliyah Sumut, M Yusuf menyatajan, sudah ada sekitar 600 sekolah dan madrasah di, 7 perguruan tinggi dan 5 panti asuhan di Sumatera Utara.

"Sumut itu punya Jamiyatul Al Wasliyah. Kami ormas Islam terbesar di Sumut. Semoga diberi peran dan semakin diperhatikan pemerintah," harapnya.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.