Dark/Light Mode

Berdikari Di Pertanian

Langkah Ganjar-Mahfud Pastikan Sembako Melimpah, Harga Murah

Kamis, 4 Januari 2024 13:43 WIB
Capres-Cawapres nomor urut 3 Ganjar-Mahfud. Foto: Istimewa
Capres-Cawapres nomor urut 3 Ganjar-Mahfud. Foto: Istimewa

RM.id  Rakyat Merdeka - Pasangan Capres-Cawapres nomot urut 3, Ganjar Pranowo-Mahfud MD berkomitmen untuk menjadikan Indonesia sebagai negara yang berdikari pada bidang pertanian.

Melalui langkah ini, Ganjar-Mahfud memastikan akan menghadirkan komoditas pangan yang melimpah dengan harga murah.

Menurut Ganjar Pranowo, bahan pokok merupakan salah satu elemen penting untuk menjaga stabilitas ekonomi dan kesejahteraan rakyat.

Untuk mewujudkannya, Ganjar bersama Mahfud MD telah menyiapkan program untuk menjaga stabilitas harga bahan-bahan pokok.

"Ganjar-Mahfud punya tiga strategi untuk memastikan sembako murah dan melimpah," kata Ganjar, Kamis (4/1/2024).

Baca juga : Elektabilitas Ganjar-Mahfud Rebound, Dipastikan Masuk Putaran Kedua Pilpres 2024

Pertama, dijelaskan Ganjar yaitu memperkuat data pertanian Indonesia. Kedua, menghadirkan peta komoditas Indonesia. "Ketiga menyediakan bantuan sarana produksi pertanian bagi petani," ungkapnya.

Ganjar menjelaskan, melalui satu data pertanian Indonesia, termasuk ketersediaan lahan bagi petani, maka akan semakin mempermudah pengelolaan ketahanan dan kedaulatan pangan.

Sementara itu, peta komoditas akan membantu mempermudah melihat keberagaman komoditas pangan Indonesia.

Ini, ditegaskan eks Gubernur Jawa Tengah itu, penting agar Indonesia tidak lagi terfokus dalam satu produksi jenis makanan.

"Kita harus kembali pada kekuatan lokal. Ini kalau terdata dengan baik input dan output-nya, baru kita bicara berapa kuantitas yang bisa diproduksi sesuai dengan kebutuhan penduduk," terang Ganjar.

Baca juga : Relawan Crivisaya Ganjar Hadirkan Bazar Sembako Murah Buat Warga Di Palembang

Melalui peta ini, akan terlihat secara jelas produksi pertanian Indonesia. Ganjar menyebutkan, jika produksi melebihi angka kebutuhan, maka Pemerintah bisa mengekspor ke negara-negara lain yang membutuhkan.

Ganjar menuturkan, Indonesia memiliki potensi untuk menjadi salah satu lumbung pangan di dunia. Seperti sejumlah negara tetangga, yakni Vietnam, Thailand, dan India. Angka produksi beras di Indonesia juga lumayan.

Rata-rata 5,9 ton per hektare dengan potensi bisa mencapai 12 ton per hektare.

"Kalau kita bisa meningkatkan produksi 7 ton saja, maka sudah sangat luar biasa. Itu artinya butuh modernisasi, mekanisasi, dan intervensi dari Pemerintah," jelas Ganjar.

Sementara pada strategi ketiga, Pemerintah harus menyediakan bantuan sarana produksi pertanian kepada para petani.

Baca juga : Dengarkan Curhat Perajin Asal Jepara, Ganjar Janjikan Beri Kemudahan Modal

Hal ini termasuk memberikan dukungan atas modernisasi pertanian, menyiapkan pupuk, alat dan mesin pertanian selama proses hingga menjadi produk.

Selain memperkuat kualitas dan kuantitas produksi, Ganjar-Mahfud juga akan mengembalikan fungsi Bulog agar pangan tidak bisa diliberalisasi.

Ganjar berpandangan, keberadaan Bulog harus benar-benar mampu menjaga stabilitas harga dari produsen hingga pasar.

"Bulog harus dikembalikan pada fungsi awalnya yakni akan membeli produksi langsung dari petani, sehingga tidak bisa diliberalisasi, dan bisa menjaga kestabilan harga," pungkas dia.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.