Dark/Light Mode

Catatan Pilahpilih.id dan Para Pakar Atas Debat Cawapres

Selasa, 23 Januari 2024 13:40 WIB
Acara nobar Debat Cawapres yang digelar GenZ Memilih, Pilahpilih.id, dan Bijak Memilih, Minggu malam (21/1). (Foto: Istimewa)
Acara nobar Debat Cawapres yang digelar GenZ Memilih, Pilahpilih.id, dan Bijak Memilih, Minggu malam (21/1). (Foto: Istimewa)

RM.id  Rakyat Merdeka - GenZ Memilih, Pilahpilih.id, dan Bijak Memilih menggelar nonton bareng alias nobar Debat Cawapres pada Minggu malam (21/1), yang salah satu materinya mengenai lingkungan. Acara diikuti ratusan pemilih muda dan pemerhati lingkungan, baik secara langsung maupun online.

GenZ Memilih, Pilahpilih.id, Bijak Memilih, dan pakar yang hadir memberikan catatan atas debat yang berlangsung. Rika Novayanti dari PilahPilih.id mengatakan, percakapan yang ada dalam debat lebih nampak antara penguatan kebijakan dan pemberian insentif kepada investor. Namun, para Cawapres belum bisa memunculkan hubungan antara perubahan iklim dengan hal-hal lain. Padahal krisis iklim akan berdampak pada segala lini kehidupan.

“Yang paling penting itu mereka lupa soal efisiensi, padahal nggak bisa transisi energi tanpa efisiensi. Mindset baterai dilihat sebagai renewable dan sustainable energy, padahal itu cuma tempat penyimpanan. Listriknya dari mana? Manajemen industrinya bagaimana? Pelibatan masyarakat lokal terhadap proyek tersebut bagaimana? Karena hal yang paling mahal dari transisi adalah konflik,” ucapnya, seperti keterangan yang diterima redaksi, Selasa (23/1).

Baca juga : PSI: Gibran Tampil Apa Adanya Saat Debat Cawapres, Berani Dan Buat Forum Hangat

Co-founder Watchdoc Dandy Dwi Laksono, yang menjadi salah satu narasumber nobar ini mengatakan, para Cawapres menempatkan para pemilih seolah-olah lebih mementingkan gimmick. Padahal, para pemilih sudah sangat antusiasi menyaksinakan debat itu.

“Belum pernah ada nobar dengan antusiasme seperti ini. Biasanya nobar bola yang begini. Ini budaya baru dalam sejarah politik Indonesia dan sayang kalau momen ini justru membuat kita di Pemilu ke depan jadi seperti cheerleader untuk main gimmick dan tidak terjadi discourse di situ, tapi sayang elite kita belum seprogresif kita,” katanya.

Direktur Eksekutif Pusat Kajian Politik Universitas Indonesia Hurriyah mengatakan, topik yang terlihat dalam debat justru menunjukkan persoalan serius pada reformasi agraria yang menyimpang dari tujuan awal. Para Cawapres juga mengakui bahwa reforma agraria memiliki harga yang harus ditanggung masyarakat, juga kerusakan lingkungan. Dia pun mengajak para pemilih untuk mengecek lagi visi-misi program di masing-masing kandidat dan rekam jejak para kandidat.

Baca juga : Milenial Dan Akademisi Ini Puji Aksi Gibran Di Debat Cawapres

Rika melanjutkan, ada sejumlah rekomendasi bagi pemilih muda, termasuk untuk memastikan visi misi dari masing-masing calon, memperhatikan rekam jejak mereka, serta tidak terjebak pada gimmick yang ada. “Terakhir kita harus melihat dan memilih sesuai prinsip, jangan karena FOMO,” pungkasnya.

Sebelumnya, sebuah survei daring yang dilakukan Pilahpilih.id terhadap ribuan
pemilih muda, 90 persen responden khawatir terhadap masa depan lingkungan. Survei yang sama juga menemukan bahwa isu lingkungan akan menjadi faktor kunci yang memengaruhi pilihan anak muda dalam pemilu mendatang.

Temuan di survei Pilahpilih.id juga menunjukkan bahwa 87 persen pemilih muda merasa bahwa isu lingkungan belum cukup dibahas secara mendalam di berbagai diskusi politik menjelang Pemilu 2024.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.