Dark/Light Mode

Survei PWS: Dunia Usaha Inginnya Pilpres Satu Putaran

Jumat, 26 Januari 2024 19:04 WIB
Peneliti Senior PWS, Sharazani VB, saat merilis survei secara daring, Jumat (26/1/2024). Foto: Istimewa
Peneliti Senior PWS, Sharazani VB, saat merilis survei secara daring, Jumat (26/1/2024). Foto: Istimewa

RM.id  Rakyat Merdeka - Political Weather Station (PWS) merilis survei terbaru menuju Pemilu 2024. Survei membuktikan, mayoritas publik dan dunia usaha berharap Pilpres 2024 cukup berlangsung satu putaran saja.

Hasil survei PWS juga menunjukkan bahwa bagian terbesar masyarakat menolak pemakzulan Presiden Jokowi yang menjadi wacana sejumlah aktivis dan elit politik akhir-akhir ini.

Ketika PWS menanyakan kepada responden, manakah yang lebih Anda setujui Pilpres 2024 berlangsung satu putaran atau dua putaran, ternyata mayoritas responden (57,4 persen) setuju jika Pilpres 2024 berlangsung satu putaran saja.

"Hanya 12,4 persen responden yang berharap Pilpres dapat berlangsung dua putaran. Sementara sebanyak 30,2 persen tidak mempermasalahkan apakah Pilpres 2024 berlangsung satu putaran atau dua putaran," ujar Peneliti Senior PWS, Sharazani VB, saat merilis survei secara daring, Jumat (26/1/2024).

Baca juga : Selain Dilanjutkan, Gibran Ingin Kartu Tani dan Bansos Lebih Tepat Sasaran

Berdasarkan hasil survei PWS, ada tiga alasan utama yang membuat mayoritas publik dan dunia usaha, menginginkan Pilpres cukup satu putaran saja.

Pertama, Pilpres satu putaran menghemat anggaran negara yang cukup besar yang lebih baik dialokasikan untuk peningkatan kesejahteraan rakyat.

Kedua, Pilpres satu putaran dapat segera menuntaskan ketidakpastian bagi dunia usaha dan kegiatan ekonomi pada umumnya.

Ketiga, Pilpres satu putaran juga untuk mengakhiri ketegangan politik antar sesama komponen bangsa Indonesia.

Baca juga : Survei Indikator: Pendukung Anies Dan Ganjar Percaya Kerja Kejaksaan

Berdasarkan temuan PWS, mayoritas publik selain menginginkan Pilpres 2024 cukup berlangsung satu putaran, mereka juga menolak gerakan pemakzulan terhadap Presiden Jokowi yang akhir-akhir ini diwacanakan oleh sejumlah aktivis dan elit politik.

Ketika PWS menanyakan kepada responden, apakah Anda setuju atau kurang setuju terhadap wacana pemakzulan Presiden Jokowi yang dimotori sejumlah aktivis dan elit politik, bagian terbesar publik atau 53,3 persen responden menyatakan tidak setuju alias menolak wacana pemakzulan tersebut.

Hanya 14,8 persen responden yang setuju terhadap wacana pemakzulan Presiden Jokowi, sementara sebanyak 31,9 persen responden tidak dapat memberikan sikap terhadap wacana tersebut.

Diketahui, Survei PWS dilaksanakan medion 21-25 Januari 2024 di 34 provinsi seluruh Indonesia. Populasi dari survei ini adalah seluruh warga negara Indonesia yang sudah mempunyai hak pilih.

Baca juga : Survei Litbang Kompas: Mahfud MD Paling Memuaskan Di Debat Pilpres Keempat

Jumlah sampel sebesar 1220 responden, diperoleh melalui teknik pencuplikan secara acak sederhana (simple random sampling) atas data pemilik nomor HP di seluruh Indonesia yang pernah menjadi responden dalam survei-survei PWS sebelumnya.

Margin of error +/- 2,81 persen, dan pada tingkat kepercayaan (level of confidence) sebesar 95 persen. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan teknik wawancara melalui telepon dengan responden berpedoman kuesioner.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.